Dua minggu berlalu semenjak kepindahannya ke rumah ibu barunya. Ahra kini sudah terbiasa dan mulai nyaman dengan keluarga baru yang dia miliki. Semua orang di rumah sangat menyayanginya, dan itu membuat Ahra sungguh bahagia.
"Kita sudah sampai." Changwook berucap sambil menghentikan mobilnya depan gedung kampus Ahra. Laki-laki itu lalu menoleh pada adik tirinya yang duduk di sebelahnya. "Kalau sudah selesai nanti kau bisa menelfonku atau Sehun untuk menjemputmu, okay?" ucapnya lagi.
Ahra tersadar dari lamunannya. Dia tersenyum kecil dan mengangguk sembari melepaskan seatbelt yang masih melingkari tubuh mungilnya. "Kalau begitu aku berangkat dulu, kak." jawabnya. Changwook tersenyum.
"Semoga harimu menyenangkan," balas Changwook. Ahra kembali tersenyum dan akhirnya keluar dari mobil kakaknya itu.
Setelah mobil Changwook cukup jauh dari pandangannya, Ahra berbalik dan mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki bangunan besar di depannya itu.
Tiba-tiba ponsel yang berada di sling-bagnya berbunyi menandakan sebuah pesan masuk.
-09.14 a.m. From : Kak Changwook-
'Yoona yang akan menjemputmu nanti, katanya dia ingin mengajakmu ke suatu tempat.'Ahra lalu mulai mengetik balasan kepada kakak tirinya itu.
-09.14 a.m. To : Kak Changwook-
'Baiklah. Nanti aku akan mengabari kak Yoona kalau sudah selesai.'Dia lalu menekan opsi kirim setelah selesai mengetik pesannya.
BRUK!
"Akh!"
Tubuh mungil Ahra segera terpental jatuh setelah menabrak seseorang di depannya. Sling-bagnya yang masih terbuka kini juga terjatuh dan menyebabkan isinya berhamburan keluar dan menyebar di jalan.
"Oh!" Laki-laki itu berbalik dan terkejut saat melihat seorang gadis baru saja menabraknya dari belakang. Dia segera melepaskan earphone yang masih terpasang di kedua telinganya. Laki-laki itu ikut merendahkan tubuhnya mendekati Ahra yang masih mengaduh kesakitan.
"Kau tidak apa-apa?" dia bertanya khawatir. Ahra segera mendongak dan menemukan seorang pemuda manis dengan rambut berwarna pirang platina. Dia memiliki mata yang sipit dan bibir tipis yang membuatnya terlihat cukup cantik untuk ukuran laki-laki.
Sesaat laki-laki itu juga menatapnya, dan Ahra sadar kalau wajah laki-laki itu cukup familiar untuknya.
Oh, bukankah dia adalah seniornya yang juga dari fakultas musik?
"Astaga! Kak Baekhyun!" gadis itu tanpa sadar memekik, dia lalu segera bangun dengan susah payah dan membungkuk dalam-dalam pada laki-laki di depannya. "M-maafkan saya, kak! Saya sungguh tidak sengaja!" ucapnya.
Baekhyun menatapnya dengan satu alis terangkat. "Kau ... mengenalku?" tanyanya.
"Saya-saya Choi Ahra, mahasiswa tahun pertama di fakultas musik." ucap gadis itu lagi.
"Ah..." Baekhyun tersenyum sambil mengangguk mengerti. "Jadi kau juniorku?" ucapnya lagi.
Ahra mengangguk lagi, masih menundukkan kepalanya tidak berani menatap laki-laki itu. "Saya-sungguh tidak sengaja, kak. Maaf." lirihnya lagi.
Perhatian Baekhyun teralihkan pada barang-barang Ahra yang berserakan di jalan. "Oh, barang-barangmu," ucapnya sambil menghampiri tas dan barang-barang Ahra yang berserakan di jalan.
Gadis itu juga akhirnya tersadar kalau barang-barangnya berserakan di jalan. Dia lalu mulai mengumpulkan barang-barangnya dan memasukkannya kedalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies · osh [ R/18+ ]✔
Fanfiction©caramel-hun,2018🔞 [ C O M P L E T E D ] [Proses Revisi] "Aku jadi bertanya-tanya siapa yang sebenarnya selingkuhanmu disini," Sehun menyeringai, "Aku? Atau laki-laki itu?" OH SEHUN x OC || Romance || Family || Melodrama || Bahasa || Mature Contents