Pagi itu Sehun bangun dengan perasaan tidak nyaman di hatinya. Tentu saja dia ingat betul apa yang terjadi semalam.
Dia telah menjadi bajingan. Dia tahu itu.
Tapi-entahlah, Sehun sendiri juga tidak bisa mengendalikan dirinya malam itu.
Dia merasa sakit dan kecewa, dan dengan bodohnya dia malah menjadikan Ahra yang tidak tahu apapun sebagai pelampiasan.
Biasanya disaat dia dalam keadaan seperti semalam, Sehun akan datang pada para kekasihnya yang dengan senang hati akan menyambutnya.
Tapi-ah, entahlah.
Dia malah mendatangi kamar adik tirinya sendiri semalam.
Semuanya kacau. Berantakan akibat perbuatannya.
Kini Ahra tidak akan pernah memandangnya dengan sama seperti sebelumnya. Seperti seorang kakak yang seharusnya memperlakukan gadis itu sebagai adik yang dia sayangi dan diperlakukan dengan lemah lembut.
Saat sampai di meja makan, Sehun tidak menemukan gadis itu disana. Hanya ada ibu dan ayahnya, serta Changwook yang sedang menikmati sarapan.
Sehun segera mengambil salah satu tempat duduk di sebelah kakaknya.
"Selamat pagi," ucapnya.
"Selamat pagi, sayang. Tumben kau bangun siang," ibunya yang menjawab sambil menghidangkan sepiring roti panggang di depan suaminya.
"Aku, ehm-agak kelelahan, eomma," jawabnya sambil tersenyum tipis, begitu tipis hingga lebih tepat disebut dengan ringisan.
"Oh, Ahra juga belum turun. Biasanya dia yang paling pertama datang ke meja makan," kali ini Changwook berucap, menyadari sang adik perempuan tidak terlihat di manapun pagi ini.
Tubuh Sehun sesaat menegang mendengar kalimat dari kakaknya.
Tentu saja dia tahu alasan Ahra masih belum keluar juga dari kamarnya.
"Tadi eomma sudah ke atas, dan Ahra bilang dia sepertinya sedang tidak enak badan hari ini. Jadi dia tidak bisa berangkat ke kampus," jawab ibunya lagi kali ini sambil mengambil tempat duduk di salah satu kursi.
Sehun menghela nafas, lalu mulai memakan sarapannya dengan rasa bersalah yang berputar-putar di dadanya.
🌹
"Ahra!"
Langkah gadis itu segera terhenti saat mendengar seseorang memanggilnya. Dia menoleh dan menemukan seorang gadis dengan rambut light brown berlari kecil mengejarnya.
"Ada apa, Yeri?"
"Kau tidak mau ikut?" tanyanya pada Ahra setelah sampai di samping gadis itu.
Ahra tersenyum dan menggeleng pelan, "Aku tidak bisa pulang terlalu sore."
"Kenapa? Kau punya jam malam?" Yeri berucap main-main mengejek sang sahabat, dan Ahra tersenyum sembari kembali melangkah, Yeri ikut melangkah bersamanya.
"Anggap saja begitu," jawab Ahra lagi.
Yeri mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Ahra.
"Padahal aku sudah berjanji untuk mengenalkanmu pada Mingyu. Dia dari fakultas teknik kimia. Katanya dia sangat ingin bertemu denganmu,"
"Kau tau sendiri aku tidak pernah mengikuti kencan buta semacam itu. Bisa-bisa aku malah mempermalukan diriku sendiri,"
"Hei, jangan bilang begitu. Apa kau tidak tahu kalau banyak laki-laki disini yang mengincarmu?" Yeri kembali berucap. Ahra hanya tergelak kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies · osh [ R/18+ ]✔
Fanfic©caramel-hun,2018🔞 [ C O M P L E T E D ] [Proses Revisi] "Aku jadi bertanya-tanya siapa yang sebenarnya selingkuhanmu disini," Sehun menyeringai, "Aku? Atau laki-laki itu?" OH SEHUN x OC || Romance || Family || Melodrama || Bahasa || Mature Contents