— 3 YEARS LATER
"Sayang! Ini sudah siang, ayo cepat sedikit!" Audrey sedikit berteriak sambil dengan terburu-buru membalik sosis yang sedang dia goreng diatas penggorengan.
Sial. Kenapa juga dia harus bangun kesiangan hari ini.
"Iya, ma!" seorang gadis kecil dengan terburu-buru mengambil sepatunya dari rak sepatu dan memakainya. Dia lalu kembali bangun dan kembali bercermin, tersenyum saat memperhatikan baju baru yang baru dibelikan Mama-nya kemarin.
Segera setelah siap, gadis kecil itu menyambar tas-nya yang bermotif floral dan memakainya di punggung.
"Selamat pagi," gadis kecil itu berseru riang sambil duduk di salah satu kursi counter dapur. Dia segera dia menuangkan susu di mangkuk serealnya dan memakan sarapannya dengan cukup terburu-buru.
"Hari ini ada kelas balet?" Audrey bertanya sambil beralih ke belakang tubuh gadis kecil itu, mengumpulkan helaian lembut itu menjadi satu dan mengikatnya dengan sebuah ikat rambut yang sedari tadi melingkar di pergelangan tangannya.
Gadis kecil itu mengangguk, kembali menyuapkan sesendok sereal coklat ke dalam mulutnya. "Mama Wendy yang akan menjemput sore ini." Dia menjawab.
"Baiklah," Audrey kembali ke counter dapur, mengambil sebuah kotak makan berwarna merah muda dan menata makan siang July ke dalam sana. Setelah selesai, dia memasukkan kotak makan July ke dalam tasnya.
"Cepat sedikit, Julianne. Kau tidak mau terlambat 'kan?" kali ini Audrey yang dengan terburu-buru menuju rak sepatu, mengambil sepatu tennis-nya yang berwarna putih pudar dan memakainya.
"Come on sweetheart, let's go." Audrey berucap sambil memegang gagang pintu apartemen-nya, menunggu hingga July selesai menghabiskan susu paginya. Setelah selesai gadis kecil itu melompat turun dan berlari menuju pintu, ikut keluar dari apartemen sebelum pintu itu tertutup dan terkunci dari luar.
Di bagian depan gedung apartemen itu, sebuah mobil sudah menunggu mereka. Kaca mobil terbuka dan seorang perempuan berambut coklat tersenyum.
"Good morning!" dia berseru ceria.
"Sepertinya ada yang kesiangan hari ini?" Wendy kembali tersenyum saat kedua orang itu sudah sampai di samping mobilnya.
"Yap. Berita buruk mengingat aku ada shift pagi hari ini," Audrey menjawabnya. Dia lalu berhenti dan berlutut di depan putrinya."Baiklah, coba lihat Mama." Audrey berucap, dan July segera berbalik menatapnya.
Audrey membenahi ikatan pita di bagian depan blus yang dipakai July, setelah memastikan semuanya rapi, dia mencubit pelan kedua pipi July yang bersemu kemerahan. "Sudah." Ucapnya sambil tersenyum. July balas tergelak kecil sebelum berbalik dan mencoba membuka pintu mobil di depannya.
Audrey segera membantunya membuka pintu di bagian kursi penumpang, membiarkan July naik dan mengambil tempat duduk di sebelah Wendy.
Pintu kembali tertutup, dan Wendy merendahkan kepalanya, tersenyum saat menatap Audrey. "Kami berangkat dulu!" ucapnya. Audrey hanya tersenyum lebar dan melambaikan tangannya.
Saat mobil Wendy mulai melaju, July memberikan sebuah flying-kiss pada Mama-nya. Dan Audrey kembali membalasnya dengan sebuah lambaian tangan.
✨✨✨
"Aha. Dan kau sudah pergi menemui Damian Cross?" sebuah suara bertanya dari seberang telfon. Sehun dengan refleks melihat pada jam rolex yang melingkar angkuh di pergelangan tangan kirinya.
Saat ini dia sedang berkunjung ke Los Angeles. Urusan bisnis, seperti biasa. Tapi kali ini menjadi lebih mudah mengingat Park Chanyeol yang juga berada di kota itu, dia memutuskan untuk pindah kesini dua tahun lalu. Selain itu, Chanyeol juga sudah membantunya untuk berurusan dengan Damian Cross, salah satu pengusaha muda yang keras kepala untuk diajak bekerja sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies · osh [ R/18+ ]✔
Fanfiction©caramel-hun,2018🔞 [ C O M P L E T E D ] [Proses Revisi] "Aku jadi bertanya-tanya siapa yang sebenarnya selingkuhanmu disini," Sehun menyeringai, "Aku? Atau laki-laki itu?" OH SEHUN x OC || Romance || Family || Melodrama || Bahasa || Mature Contents