Cengkraman diatas bedcover semakin kuat, desahan mengalun semakin keras seiring gerakan Sehun yang menggila. Ahra membenamkan kepalanya pada bantal empuk di bawahnya menyebabkan suara desahannya teredam.
Tak lama, sebuah tangan besar mencengkram lehernya, meminta kepalanya untuk terangkat dari bantal. Lalu sebuah suara berat berbisik di telinganya, "Aku ingin mendengar suara indahmu, baby. Ayolah,"
Dan Ahra menolehkan wajahnya untuk mempertemukan bibir mereka dalam sebuah ciuman panas penuh gairah yang tidak dapat dibendung. Kedua tangan Sehun beralih ke paha gadis itu, mencengkram menggunakan tangan besarnya lalu melebarkannya agar gerakan menghentaknya semakin mudah.
Kali ini rintihan nikmat yang sarat akan permohonan yang terdengar. Tanpa sadar tubuh gadis itu ikut bergerak untuk mengimbangi gerakan Sehun yang membuatnya menggila. Nafas Ahra tersengal hebat.
Dia sudah kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri.
Sesaat tubuhnya menegang dan bergetar, Ahra tau bahwa dia akan segera sampai disana. Rintihan nikmat kembali lolos, "Sehunhh—ahh.."
Lalu sensasi itu kembali datang menghantamnya. Tubuh Ahra mengejang dan bibirnya meloloskan sebuah jeritan nikmat yang terdengar begitu merdu di telinga Sehun. Tubuh gadis itu terhentak dengan setiap denyut kenikmatan di setiap pembuluh darahnya.
Sesaat kemudian saat kepala Ahra sudah terkulai lemas diatas bantal—kelelahan, suara geraman rendah terdengar ke seluruh penjuru ruangan.
"Fuck. Fuck. Fuck." Sehun menghentakkan pinggulnya kuat-kuat, menarik pinggul Ahra lebih dekat lagi dengannya. Gadis itu bisa merasakan Sehun menjadi lebih keras dan tebal. Dan saat laki-laki itu mengerang kuat, Ahra tau Sehun juga sudah mendapatkan puncaknya.
Tubuh laki-laki itu segera menempel dengan punggung telanjang Ahra. Nafasnya berantakan, dan gadis itu bisa merasakan hembusan nafas panas diatas tengkuknya.
Sesaat kemudian Sehun tergelak rendah. "Oh God," dia bergumam dan melayangkan ciuman lembut berkali-kali di leher Ahra. Dia lalu meminta Ahra untuk berbalik, berbaring dengan punggungnya.
Laki-laki itu kembali mempertemukan bibirnya dengan bibir Ahra yang kini membentuk sebuah senyuman lemah karena kelelahan.
"Rasanya semakin baik setiap saat kita melakukannya," gadis itu berbisik dalam ciuman mereka.
Sudah tiga bulan berlalu sejak mereka membuat kesepakatan gila ini, dan tanpa diduga, Ahra menyukainya. Gadis itu terlalu larut pada semua perlakuan Sehun padanya.
Laki-laki itu melepaskan ciumannya dan melarikan jemarinya di pelipis Ahra, menyingkirkan rambut yang menempel disana karena keringat. Sehun lalu melarikan tangannya ke wajah Ahra dengan lembut. Mempertemukan obsidiannya dengan iris coklat gelap milik gadis itu.
Sejujurnya, cara Sehun menatapnya menyakiti Ahra.
Laki-laki itu menatapnya seolah Ahra adalah hal yang berharga untuknya—yang dia tau bahwa itu sama sekali tidak. Dan itu membuat Ahra jadi memiliki harapan lebih kepadanya.
Selama beberapa saat mereka berpelukan sambil menikmati suasana siang itu. Hujan masih deras di luar sana, dan Ahra merasa dia tidak ingin momen ini berakhir.
Tak lama kemudian Sehun kembali mengecup pelan bibirnya, "Aku perlu ke kamar mandi." Dia berucap sebelum bangun dari posisinya, melepaskan kondom yang sudah terisi lalu mengikatnya dan melemparkan benda itu ke tempat sampah kecil di dekat tempat tidur. Laki-laki itu lalu mengambil bathrobe-nya yang terlempar di bawah tempat tidur.
Ahra ikut membenahi posisinya, dia menyandarkan tubuhnya pada headboard tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sendiri yang masih telanjang.
![](https://img.wattpad.com/cover/155168395-144-k905222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies · osh [ R/18+ ]✔
Fanfiction©caramel-hun,2018🔞 [ C O M P L E T E D ] [Proses Revisi] "Aku jadi bertanya-tanya siapa yang sebenarnya selingkuhanmu disini," Sehun menyeringai, "Aku? Atau laki-laki itu?" OH SEHUN x OC || Romance || Family || Melodrama || Bahasa || Mature Contents