CHAPTER 13 : What if..

12.9K 1.2K 57
                                    

"Aku pulang dulu," Ahra berucap sambil melambaikan tangannya pada Courtney, teman kerjanya hari ini.

"Baiklah, hati-hati sayang," Courtney balas berucap sambil masih sibuk mengikat rambutnya ke belakang.

Ahra tersenyum sebelum akhirnya keluar dari ruangan penyimpanan itu, menuju bagian depan untuk langsung pulang ke rumah.

Baru sampai di teras bangunan besar itu, Ahra melihat mobil yang sangat dia kenali berhenti di area parkir. Seorang laki-laki keluar dari sana dengan senyuman lebar dan mata yang berbinar-binar bahagia.

"Audrey!" laki-laki itu memanggilnya, dan Ahra hanya tersenyum saat Xavier sudah sampai di depannya.

"Apa sesuatu yang baik terjadi?" Ahra bertanya.

Xavier tersenyum sejenak, "Tebak apa?" dia menatap Ahra sesaat dan membuat jeda sebelum kembali menyambung kalimatnya, "Andrea sudah melahirkan!" lanjut laki-laki itu.

Mata Ahra segera melebar, dia tersenyum mendengar kabar bahagia itu. "Benarkah?" dia memastikan.

"Ya, dan anaknya perempuan!" Xavier melanjutkan dengan begitu bahagia.

"Oh my god, congratulation for you!" Ahra sedikit berjinjit untuk menarik laki-laki itu dalam sebuah pelukan hangat.

Xavier balas memeluknya dengan begitu erat. "Aku tau, aku sangat bahagia," ucapnya sambil tersenyum.

"Jadi sekarang kau sudah resmi menjadi seorang paman, huh?" Ahra kembali berucap, dan Xavier tergelak kecil.

"Ya. Aku adalah seorang paman sekarang," Xaver menjawabnya.

Xavier dan Andrea sudah Ahra anggap seperti saudaranya sendiri. Mereka begtu dekat, seperti sebuah keluarga. Sebenarnya itu karena Ahra merasa berhutang banyak, terutama pada Andrea-kakak perempuan Xavier yang sudah begitu banyak membantunya dengan memberikan pekerjaan ini untuknya.

"Kalau begitu aku akan menjenguknya di rumah sakit malam ini," Ahra berucap kemudian, dan Xavier tersenyum.

"Baiklah. Aku jemput malam ini?" tanya laki-laki itu, dan Ahra mengangguk sembari tersenyum.

"Datanglah pukul tujuh," jawab Ahra. Senyuman masih belum hilang juga dari bibir merahnya. "Kau pasti bahagia sekali," lanjutnya lagi sambil menatap Xavier yang masih tidak berhenti tersenyum sedari tadi.

"Absolutely!" Xavier mengatakannya sambil tergelak bahagia, dan kemudian tanpa aba-aba kembali meraih Ahra dalam pelukannya. Perempuan itu hanya tertawa kecil sambil balas menepuk pelan punggung Xavier.

Hingga kemudian sebuah suara anak perempuan mengejutkan mereka. "Mama!"

Ahra tersentak terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Julianne, sedang berlari kearahnya-atau kearah Xavier. "Julianne?"

Tapi July malah melompat ke gendongan Xavier yang masih berdiri di sebelahnya. "Paman Xavier!"dia berucap ceria.

Xavier tegelak pelan dan mengangkat tubuh mungil July dalam gendongannya, "Hello, princess." Sapanya.

Ahra kembali mengalihkan perhatiannya dan melihat seorang laki-laki melangkah mendekat ke arah mereka. "Sehun?" ucapnya pelan, dan laki-laki itu semakin dekat melangkah padanya.

"Kau sudah selesai?" Sehun bertanya, dan itu mengalihkan perhatian Xavier yang sedang bergurau dengan July.

Sesaat kemudian kedua laki-laki itu bertatapan selama beberapa saat, dan Ahra akhirnya memutuskan untuk memutus kegiatan itu.

"Eh, Xavier, perkenalkan ini Oh Sehun," ucapnya.

Xavier menatap Ahra sesaat, seolah meminta penjelasan siapa laki-laki didepannya itu. Dan ketika Ahra memberinya sebuah senyuman kecut, Xavier segera paham.

Sweet Lies · osh [ R/18+ ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang