Perempuan itu kembali mengetuk pelan pintu kamar July, "Jangan seperti ini, July. Ayo buka pintunya," pinta Ahra lagi dengan lembut.
Setelah sepuluh menit lebih menunggu di luar kamar July, putrinya itu akhirnya membuka kunci pintu kamarnya.
Sesaat Ahra kembali menatap Sehun sebelum masuk ke dalam kamar July.
"Pulanglah dulu, tenangkan dirimu. Biar aku yang menanganinya. Kalau dia sudah tenang nanti aku akan mengabarimu," Ahra berucap, dan Sehun mengusap air matanya, lalu mengangguk mengerti sebelum berlalu pergi dari sana dengan langkah gontai.
Ahra segera masuk ke kamar July dan menemukan putrinya sedang terbaring diatas tempat tidur sambil memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Julianne," Ahra memanggil, dan gadis kecil itu masih menangis tanpa mau menoleh kearahnya. Ahra akhirnya duduk di sebelah putrinya berbaring, lalu mengusap rambut panjangnya dengan penuh kasih sayang.
"Seharusnya July tidak boleh bilang begitu. Paman Sehun tetaplah Papa July, sayang." Dan putrinya masih tetap menangis, tidak menanggapi.
"July bilang sendiri ingin bertemu dengan Papa, 'kan?" tanya Ahra lagi. "Paman Sehun sangat sedih saat mendengar July bilang tidak punya Papa."
Gadis kecil itu langsung berbalik dan memeluk Ahra, masih sambil menangis. "July tidak suka, Mama. July tidak mau paman Sehun jadi papa July."
Ahra terdiam sesaat, "Kenapa sayang?" tanyanya dengan lembut.
"Karena paman Sehun baik, Ma. Dan Papa itu jahat. Papa sudah meninggalkan Mama dan July. July tidak percaya kalau ternyata kalau paman Sehun adalah Papa July. Karena paman Sehun bukan orang jahat."
Hati Ahra mencelos mendengar kalimat yang keluar dari bibir putrinya.
Ternyata selama ini July sudah terdoktrin dengan gambaran kalau Papa-nya adalah seseorang yang jahat. Dan Ahra kembali terdiam, menyesal.
Dalam hati dia menyadari betul kalau semua ini adalah salahnya.
✨✨✨
"Dia membenciku,"Chanyeol langsung mengalihkan perhatiannya dari televisi yang sedang menayangkan pertandingan baseball pada sahabatnya saat dia berbicara.
"Ahra?" tanyanya memastikan.
"Bukan. July."
Kini Chanyeol yang terkejut. "July?"
"Ya."
Chanyeol terdiam sesaat dan kembali mengalihkan perhatiannya pada pertandingan di televisi. "Dia sendiri yang mengatakannya padamu?"
Wajah Sehun menjadi muram saat mengingat kejadian itu. "Ahra-memutuskan untuk memberitahu July kebenaran bahwa aku adalah ayahnya. Dan July-dia langsung menangis, Chanyeol. Dia bilang-" laki-laki itu menarik nafas sejenak untuk menguatkan dirinya sendiri.
"Dia bilang dia tidak memiliki ayah. Bukankah itu artinya dia membenciku? Membenci ayahnya?" lanjut Sehun.
Sesaat Chanyeol memperhatikan kedua putranya yang masih bermain bersama diatas karpet tepat di depan mereka, dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika salah satu saja anaknya ada yang mengucapkan kalimat seperti itu pada dirinya.
Chanyeol mengerti benar apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu.
Tapi jika ditilik lagi dari sudut pandang seorang gadis kecil seperti July, dia juga tidak bisa disalahkan.
Kali ini helaan nafas Chanyeol yang terdengar. "Kita tidak bisa menyalahkannya, Sehun. Dia masih terlalu kecil untuk bisa mengerti."
"Tapi dia membenciku." Sehun menjawabnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies · osh [ R/18+ ]✔
Fanfic©caramel-hun,2018🔞 [ C O M P L E T E D ] [Proses Revisi] "Aku jadi bertanya-tanya siapa yang sebenarnya selingkuhanmu disini," Sehun menyeringai, "Aku? Atau laki-laki itu?" OH SEHUN x OC || Romance || Family || Melodrama || Bahasa || Mature Contents