Part 5.1

33 8 1
                                    

Saat ini Yura sudah sampai di gerbang sekolah SMA Tunas Bangsa, tapi dirinya enggan untuk turun dari mobil karna dia merasa asing dengan penampilan barunya.

"Yah. Aku malu. Penampilan aku aneh ya ?" Tanya Yura kepada ayahnya.

"Engga sayang, anak ayah cantikk bangett ko hari ini. Ayah yakin banget setelah ini ngga ada lagi cerita anak ayah di Bully. Sudah sana turun" ucap ayahnya, lalu menecup kening Yura.

Yura menghembuskan nafas
Mempersiapkan diri, untuk menghadapi dunianya yang baru.
Dunia yang mungkin akan berbeda dengan zona nyamannya dulu.

Yura turun dari mobil ayahnya, mengibaskan rambut yang ada dipundaknya, membuat seluruh rambut lebatnya berada dipunggung. Membenarkan poni belah samping nya yang berantakan, lalu melangkahkan kakinya memasuki pelataran.

Kini Yura berani memandang kedepan, dia berani menantang dunia yang kejam ini.

Ayahnya benar, mulai hari ini sudah tidak ada lagi cerita dirinya di bully.
Karna Yura tau, semua murid di sekolah saat ini menatapnya dengan tatapan berbeda namun memiliki satu arti yaitu

'Kagum'

"Hola Yura! You look so different today. You know like ? Lo cantik banget sumpah." Ucap Wulan

orang yang membuat Yura berani merubah penampilannya, merubah keadaan hidupnya menjadi lebih baik dan lebih dihargai.

"Gracias, but you're too much lan " Ucap Yura rendah hati.

Bel tanda jam pelajaran pertama sudah berbunyi.
Wulan dan Yura berjalan beriringan memasuki kelas mereka, dengan tatapan memuja yang masih setia lekat pada diri Yura.

Dan sampai saat ini, Yura menyukai semuanya.
Yura suka saat merasa dirinya sangat di hargai disini.
Yura si culun sudah diganti dengan Yura yang baru, Yura yang berani, Yura yang cantik, dan Yura yang di kagumi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bel tanda istirahat berbunyi
Bel yang dianggap sebagai angin segar oleh kelas 11 Ipa 1 setelah pelajaran kimia yang membuat kepala mereka terasa berdenyut.

"Yur, mau ke kantin ngga ?" Tanya Wulan

"Hmm--" Yura mengangguk.

"Aku mau kasih cheese cake buatan aku ke Daffa lan" Ucap Yura

Wulan mendengus kesall,

"Daffa lagi Daffa lagi, ngga ada yang lain kenapa Yur?" Ucap Wulan.

"Ck. Ngga ada Wulan, Daffa pokonya aku cuma mau sama Daffa" tegas Yura, lalu dia pergi meninggalkan Wulan.

Yura berjalan dikoridor sekolah, dia benar-benar sedang menjadi tranding topic di SMA Tunas Bangsa, dan tidak sedikit dari kaum laki-laki yang dulu melihatnya dengan pandangan jijik, sekarang malah mencoba mendekatinya.

"Hai Yura, cantik banget"

"Yura dari surga ke bumi naik pesawat apa ?"

"Yura ngga ada niat mau bagi bagi id line?"

Dan masih banyak lagi,

Yura hanya menanggapi semuanya dengan senyum seadanya.

DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang