part 24 (Seperti Dilan)

7 3 0
                                    

matahari mulai tampak, kicauan burung mulai semarak, semilir angin malam sudah terganti dengan sejuknya embun Pagi ini, Yura bangun dari tidurnya dengan jiwa yang lega. Sekali lagi Yura katakan, lega. Bukan bahagia, wanita mana yang bisa berbahagia setelah mendengar serpihan kisah masalalu kelam dari pria yang dicintainya. tapi setidaknya dengan kejadian kemarin membuat Yura mampu lebih mengerti dan memahami Daffa, lebih mampu untuk membangun benteng demi melindungi Daffa dari perihnya masa lalu. menggenggam tangan Daffa,menyalurkan semua energi yang dia punya, untuk membuat Daffa nya mampu untuk menjadi pria kuat. Seperti pepatah bilang, dibalik pria hebat disana terdapat wanita yang kuat.

Yura mencari ponselnya yang dia letakkan di atas nakas samping tempat tidurnya, menekan tombol kecil ditengah layar untuk melihat notifikasi yang hanya berisi tentang laporan cucaca hari ini dan pesan masuk dari grup kelasnya semalam.saat ini pukul 05.30, Yura sedang tidak menjalankan kewajiban shalat shubuh karena dia kedatangan tamu spesial yang datang setiap bulan. untuk kalian kaum hawa, pasti kalian mengerti. Yura bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap kesekolah.Memakai sepoles lipstick berwarna merah muda yang semakin membuat wajah cantik Yura bak dewi aprodhite. Tak diragukan lagi,  setelah dia mau untuk merubah tampilannya tak satupun orang yang memungkiri kecantikan gadis ini.Yura turun dari kamarnya yang terletak dilantai dua, dan langsung disambut oleh hangat keluarganya.

"selamat Pagi anak ayah ", ucap Pria paruh baya yang kini tengah menyesap kopi hitam yang masih terlihat kepulan asapnya.

"Pagi ayah " ucap yura yang langsung memeluk erat ayahnya

"bun, hari ini Yura mau masak untuk bekel sendiri yah" ucap Yura pada seorang wanita yang kecantikannya tak mampu termakan usia yang sedang memegang spatula dihadapan penggorengan.

"pasti mau bikinin sarapan untuk Daffa yah ?" Ucap Laras, wanita yang berstatus sebagai bunda Yura.

mendengar hal itu yang mampu Yura lakukan hanya mengeluarkan senyum manisnya, Yura memang sangat dekat dengan ayah dan bundanya. Seringkali Yura bercerita tentang Daffa kepada bundanya. Laras tak pernah marah akan tindakan yang dilakukan oleh Yura untuk memperjuangkan cintanya, karena sebuah perasaan yang tumbuh merupakan anugerah.Setidaknya Laras tidak tahu, apa yang Yura alami selama dalam proses 'memperjuangkan Daffa'. Yura langsung memakai celemek agar aktivitas nya didapur pagi ini tidak mengotori seragam sekolahnya, selang beberapa menit, nasi goreng sayur ala Yura pun telah siap dihidangkan.

Yura yang tengah sibuk menempatkan nasi goreng itu kedalam tempat tupperware koleksi bundanya pun dikagetkan dengan suara klakson motor yang memekakan. Setelah dirasa rampung menempatkan nasi gorengnya, Yura segera beranjak untuk membuka pintu rumahnya dan menemukan Daffa sedang menaiki motor ninja berwarna merah dengan gaya coolnya.

Yura mengahampiri Daffa
"loh, Daffa ko tumben naik motor ?" tanya Yura ketika sampai dihadapan Daffa.

Daffa hanya tersenyum

"kan Daffa mau jemput Yura, Daffa mau naik motor berdua Yura. Biar kaya Dilan sama milea hehe" Ucap Daffa.

mendengar hal itu, Yura pun tersipu, dia belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.
"kalo gitu sebentar ya, Yura ambil tas dan pamitan sama bunda" ucap Yura.

Daffa hanya membalasnya dengan anggukan, taklupa senyum merekah di wajah tampannya. tak berapa lama, Yura kembali dengan tas dipunggungnya, dan senyum manis di wajah cantiknya. Senyum yang tak berapa lama langsung pudar karena memikirkan suatu hal.

"Daff, motornya tinggi banget. Yura gimana naiknya ?" Tanya Yura polos dihadapan Daffa.

Daffa kontan tersenyum,dia lalu menggenggam tangan Yura, mengarahkannya kepundak kekar miliknya,

DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang