" Jimin kenapa kamu harus bicara seperti ini ? Kenapa kamu membuat aku semakin takut untuk memulai lagi " lirih ku tak percaya. Jimin menatap ku semakin dalam dan dia melemparkan senyum manis itu lagi.
" Aku akan menghapus luka mu itu ShinHye " ujarnya dengan lembut. Keheningan pun membawa suasana semakin menjadi aku bingung harus bagaimana.
Aku pun sontak memundurkan kepala ku dan dia semakin maju hingga menghilangkan jarak di antara wajah ku dan dia.
Bibirnya menyentuh bibirku, aku hanya terdiam yang menahan bibir ini agar tidak menerima itu darinya namun dia memperdalam ciuman itu dengan lembut dia lakukan dan aku pun menyerah aku membalas ciumannya dengan air mata mengalir.
Entah perasaan apa yang ku rasa saat ini. Tuhan kenapa engkau membuat ku terbang lagi jika aku bisa meminta aku ingin tetaplah aku terbang jangan jatuhkan aku tuhan.
Dia melepas ciuman itu dengan perlahan aku buka mata ku menatapnya.
" Kenapa kau ingin ku membuka hati untukmu ? " Tanya dengan menatapnya. " Aku ingin menarik keluar luka mu itu dan biarkan ku masuk dengan bahagia ke dalam hati mu " balasnya dengan senyuman.
Flashback.
Mungkin kalian bingung kenapa ShinHye ketakutan akan cinta.
3 tahun yang lalu.
Dimana aku yang masih merasakan hangatnya cinta merasakan kebahagiaan itu.
Berjalannya waktu entah kenapa Taehyung mulai berubah iya berubah menjadi keji.
Dimana sering sakit yang ku dapat tamparan tendangan caci maki semua darinya. Entah aku bingung kenapa dia berubah.
Disaat detik ku usai dengannya lebih tepat putus hubungan dengannya.
Pada saat itu aku sedang dirumah tidak terpikirkan kalau dia akan datang dan Semarah itu dengan ku." ShinHye!!!! " Panggilnya kasar dengan mendobrak pintu rumahku. Aku pun berlari ke bawah ku dapati Taehyung dengan wajah marah yang tak seperti biasanya.
" Kamu kenapa ? Kenapa triak - triak " tanyaku dengan takut. " YAAAA!!!! KAMU PIKIR AKU BODOH HAH!! DIA SIAPA HAH! " dengan menghempaskan pukulan ke arah wajahku. " Dia temen sekelas ku taehyung dia mengantar ku pulang karena aku tadi sakit " lirihku.
Di tendang tubuhku hingga terlempar ke arah tangga dan terjatuh ke bawah.
" KAN AKU UDH BILANG JANGAN COBA COBA BUAT BERMAIN API DENGANKU!!! DASAR KAU YAAA!!! " Amarahnya menjadi. Dia mengangkat ku menarik ku ke kamar dia tarik rambutku sekasar mungkin." Ampun taehyung aku tidak bermain api aku hanya sayang sama kamu tidak ada lagi! Aku mohon lepaskan ini sakit taehyung " tangisku. Dia tidak memperdulikan ku di lempar aku ke dalam kamar memukuli ku membenturkan kepala ku.
" STOP TAEHYUNG!!! " Teriak ku. Dia terkejut dengan teriakan ku dan menatap ku semakin marah saat akan menghempaskan pukulan lagi aku melihatnya " PERGI DARI HIDUP KU SEKARANG AKU TIDAK BUTUH LELAKI KASAR SEPERTIMU!! PERGI!! KITA PUTUS!! " Dengan nada tinggi ku dia membulatkan matanya seakan tak percaya aku berani memutuskannya.
" Oke kalau itu mau mu!! Aku pergi!! " Jawabnya dengan marah. Dia pun pergi dan aku mendapati diriku dengan penuh darah aku tak mampu berbuat apa - apa aku hanya bisa menangisi diriku menahan rasa sakit selama ini yang ku alami kini berakhir sudah.
Mungkin kalian bertanya kenapa dia dirumah sendiri. Iya dia sendiri orang tua meninggal karena kecelakaan. Dia di biayakan semua dari makan sekolah semua dari tantenya yang berada di Indonesia.
Aku sempat berhenti sekolah karena diriku yang seperti ini. Setahun aku tidak sekolah dan mengurung diriku dirumah yang masih trauma akan kejadian yang menimpaku.
Setahun lewat aku mulai melanjutkan sekolah ku kembali.
--
ShinHye POV.
Aku menatap matanya yang membuat ku yakin untuk membuka hati.
Oke aku akan memberanikan diri.
" Tetap disini dan lindungi aku dari apapun " dengan memeluknya. " Apa ini artinya kamu menerima ku ? " Tanya jimin. " He'emb tapi berjanjilah bahwa kamu tidak akan menyakiti ku" mengangkat mukaku ke atas untuk melihat senyumnya.
" Aku berjanji tidak akan menyakitimu dan tak kan ku biarkan orang lain menyentuhmu " yang berhasil meyakinkan ku.
Ting! Ting!
Bel pintu berbunyi siapa yang datang apa mungkin Jandi. Saat ku ingin berdiri dia menahan ku. "Biar aku saja yang membukakan pintu kamu tunggu disini saja" ujarnya dengan melangkah keluar.
Jandi POV.
Terdengar bunyi orang membuka pintu dan pintu pun terbuka perlahan. Tunggu kok cowok siapa nih duhhh kok ganteng banget ini ShinHye dapet dari mana lagi. Dengan wajah polos yang kaget mendapati seorang lelaki yang menyambutnya.
" Siapa ya ? " Tanyanya.
" Mau cari siapa ? " Tanyanya lagi
" Maaf kak " sambil melambaikan tangan ke arah wajahku yang menyadarinya dari lamunanku." Aaa aku Jandi aku temen sekelas ShinHye, apa ShinHye ada dirumah ?" Tanyaku dengan lembut.
" Ohhh ada masuk - masuk dulu, dia ada di kamarnya " jawabnya dibalas dengan senyuman manisnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. * Yeee up lagi , jangan lupa yaaa buat bintangnya 🌟 semoga tidak garing ya ceritanya 😊 *
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FantasyKonten Dewasa 18+ Dia merasakan dirinya sudah tidak lama untuk menjalankan ini semua Kapan ini semua berakhir indah ? Akankah aku harus tersiksa seperti ini untuk merasakan bahagia.