Kita berdua duduk di atas pasir dengan menatap kearah langit yang menanti sunset.
Ketika aku berfikir untuk takut kehilangannya.
" Aku menaruh mu terlalu dalam di hati. Sehingga untuk menghapusmu, aku seperti menyakiti diri sendiri. "
Aku harus gimana tuhan, tolong jaga hatinya untukku. Sesaat Jimin memecahkan lamunku.
" Ayo kita pulang nanti kamu sakit kalo berlama disini " menarik tangan ku dengan lembut.
Namun saat Jimin mengarahkan ku ke mobil aku menahan langkahku. Dan Jimin pun berbalik dengan menatap ku bingung ada apa dengan ku.
" Ada apa ShinHye ? " Tanyanya dengan lembut.
Langsung aku memeluknya dan menangis.
" Jangan pergi dariku dengan alasan apapun! Tetaplah disini denganku " lirihku.
Jimin membalas pelukku dengan lembut mengelus punggungku dengan lembut.
" Aku tidak akan pergi, aku disini untukmu " yang mencoba untuk aku tenang.
Setalah aku berjalan kembali ke mobil dan kita mulai perjalan kembali kerumah.
Tak lama sesampai dirumah kita terdiam sejenak dan saling menatap.
" Jangan di pikirkan sekarang kamu masuk besok aku jemput aku antar kamu sekolah " ujarnya.
Aku mengangguk saat aku ingin membuka pintu mobil Jimin menahan ku lalu menarik ku.
Dapat ku rasakan ciuman lembut dari bibirnya itu dan ku biarkan diriku menyerah untuk saat ini.
Setelah Jimin melepaskan ciuman itu dia menatap ku dengan senyuman manis itu.
" I Love You ShinHye " dengan mengecup kenigku.
" Love You too Jiminie " membalas senyumnya.
Aku berjalan keluar dan menatap mobil Jimin yang kini hilang di hadapan ku.
Aku melangkah ke rumah bergegas masuk dan merebahkan badan ini.
Dan handphone ku bergetar.
Drrrt.
Jandi : aku ingin jujur sama kamu ShinHye.
ShinHye : ada apa Jandi ?
Jandi : aku suka sama Jimin
Seketika jantung ku copot membaca ini air mata jatuh dari pipiku.
" Kau yang ambil paru - paruku. kau juga yang bertanya kenapa aku tercekik kehabisan udara. "
---
Pagi ini aku serasa malas dengan sekolah ingin rasanya cepet selesai sekolah.
Tak lama aku mendengar klakson mobil ku bergegas keluar dengan sedikit malas.
Melihat senyum Jimin dari kejauhan yang sedang berdiri di dekat mobil.
" Hai kenapa tidak bersemangat sayang kan kamu hari ini akan ujian kelulusan ? " Tanya Jimin sambil menyemangati ku.
Aku hanya tersenyum dan memasuki mobil.
Di perjalan aku terdiam yang masih memikirkan apa maksud Jandi.
" Jimin " panggilku.
" Hmm. "
" Kalau misalkan ada seseorang menyukaimu apa kamu akan meninggalkan ku ? " Tanya ku yang membuat dia hampir membanting stir.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FantasyKonten Dewasa 18+ Dia merasakan dirinya sudah tidak lama untuk menjalankan ini semua Kapan ini semua berakhir indah ? Akankah aku harus tersiksa seperti ini untuk merasakan bahagia.