Aku bergegas menghampiri Jimin.
Aku melihat percikan kaca dimana-mana dan aku melihat tetesan darah dari tangan Jimin.
" Apa kamu baik-baik saja " tanyaku dengan suara menangis melihat Jimin seperti ini.
Dia tidak menjawab dia hanya menundukkan kepalanya dan menangis.
Aku bingung melihatnya yang seperti ini, ini semua salah ku yang tidak bisa menempatkan perasaan ku dengan baik.
Aku mendekati Jimin dan memeluknya, dia tidak membalas pelukan ku dia hanya terus menangis.
POV TAEHYUNG
Tokkk .. tokk..
" Siapa ? " Tanyaku.
Pintu pun terbuka dan aku melihat seseorang di balik pintu itu dia adalah Seokjin.
" Aa kau rupanya " tegorku.
Dia menghampiriku dengan berpakaian resmi.
" Apa kabar kau ? Bisa bisanya kau terkapar di rumah sakit " ujar Seokjin
Aku hanya tertawa.
" Aaaa aku ingin kau membantu ku " kataku saat dia sedang ingin duduk.
" Kau ingin aku berbuat apa ? " Tanyanya.
" Cari tau siapa yang menembak ku kemaren! " Ketusku.
Seokjin tersenyum dan mengangguk menunjukan tanda setuju untuk membantuku.
End POV.
Aku membersihkan tangan Jimin dan mengobatinya. Namun Jimin hanya menatap kosong ke arah jendela.
" Kamu kenapa ? " Tanyaku dengan lembut.
Dia membalikan arah pandangnya ke pada ku dan tersenyum manis seakan tidak terjadi apa apa.
" Tidak aku baik-baik saja " balasnya.
" Apa ini semua karena ku ? " Tanyaku lagi.
" Tidak sayang, sudah malam istirahat ya kasian anak yang di perut kamu " ujarnya.
Dia menarik ku untuk tidur di sebelahnya.
Aku menatapnya, aku sangat merasa bersalah kepadanya tidak seharusnya aku khawatir kepada Taehyung.
Jimin memelukku dan mengelus rambut ku.
Aku dan Jimin pun terlelap.
Keesokan paginya aku terbangun namun tidak melihat Jimin apa dia sudah berangkat kerja.
Aku melihat jam masih sangat pagi untuk dia pergi kerja.
Aku meraih ponsel dan berusaha untuk menelponnya.
POV JIMIN.
aku terbangun dan melihat jam sudah pukul 05.45 aku bergegas bangun.
Aku tidak membuat bising sedikitpun agar Shin Hye tidak terbangun.
Aku harus menemui Yoongi dan Namjoon aku harus memastikan lagi soal kemaren.
Saat dalam perjalanan ponsel ku berbunyi
Drrrrttt ... Drrrrttt...
Incoming call My sweet💕
Shin Hye menelpon pasti dia menyakan aku ada dimana.
" Hallo sayang kamu sudah bangun " ujarku.
" Kamu dimana kenapa tidak membangunkan ku " tanyanya.
" Maaf ya aku buru-buru ada urusan mendadak yang harus aku selesaikan, aku tidak tega membangunkan mu " bujukku.
" Ohh baiklah hati-hati kamu ya cepat pulang jika sudah selesai " ujarnya.
" Iya sayang LoveYou " jawabku.
" Loveyou too " balasnya.
Aku mematikan ponsel ku dan mempercepat mobilku.
End POV.
Semoga tidak ada terjadi apa-apa kepadanya.
Aku sangat khawatir dengan Jimin tiba-tiba berubah seperti ini.
Aku mengelus perutku yang ku rasakan mulai terlihat seperti ibu hamil.
Aku tersenyum merasa senang apa yang sedang ku kandung ini.
Tidak ku sangka aku akan menjadi seorang ibu.
Drrrrttt .. drrrrttt..
Incoming call
unknown numberSiapa ini yang menelponnya.
" Hallo ini dengan siapa ? "
" Iya benar saya sendiri istrinya, ini siapa ? "
Prankkkk....
Handphone lepas dari genggamanku rasanya jantungku ingin copot.
" Jimiiiiinnnn .... " Teriakku dengan isakan tangis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Maaf ya baru up lagi semoga tidak garing yaaa dan jangan lupa komen dan bintangnya terima kasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FantasyKonten Dewasa 18+ Dia merasakan dirinya sudah tidak lama untuk menjalankan ini semua Kapan ini semua berakhir indah ? Akankah aku harus tersiksa seperti ini untuk merasakan bahagia.