Di perjalanan pulang Jimin masih saja sesekali menatap ku yang sedari tadi hanya terdiam saja.
" Kamu tidak baik-baik saja kan ? Ada apa denganmu ? Terbukalah dengan ku aku mohon ShinHye " memecah lamunan ku.
" Nanti aku akan cerita tapi di rumah sekarang fokus dengan jalan " dengan senyum yang mencoba meyakinkan dia.
Setelah sampai rumah aku bergegas berjalan ke rumah untuk membuka pintu.
Aku masuk duluan Jimin mengikuti ku dari belakang. " Aku ganti baju dulu kamu tunggu sini ya " ujarku. Jimin mengangguk dan aku berlari kecil ke kamar.
Selesai ganti baju aku bergegas turun untuk menghampiri Jimin.
" Kamu mau minum apa ? " Tanya ku. " Tidak usah nanti saja sini duduk " dengan menarik tanganku dengan lembut.
" Ceritalah kepada ku ShinHye " berusaha membujuk ku untuk bicara.
Dan aku memulai cerita selama cerita ku tak menyebut nama taehyung.
Dia menyadari kalau aku tidak memberi tahu nama kekasih ku yang dulu." Siapa dia yang dulu menyakitkan mu sampai kamu takut akan memulai cinta lagi ? " Tanya dengan penuh penasaran.
Aku terdiam menundukan kepala aku menarik nafas panjang dan aku mulai menyebutkan nama itu.
" Taehyung " kataku. " Iya taehyung lelaki yang tadi menarik tanganku " lanjut ku.
Jimin menatapku dalam. Tak lama dia mengangkat kepalaku dan mencium bibirku. Namun tidak berlangsung lama karena dia langsung menatap ku.
" Lupakan dia aku akan mengganti tempatnya di dalam hatimu " ujarnya dengan senyum manis itu.
Aku membalas senyumnya dan dia mulai mencium ku lagi. Dia mulai mengulam bibirku dengan lembut.
Saat itu juga terdengar pintu terbuka.
Kita pun langsung melepas ciuman itu dan melihat siapa yang masuk ke rumahku tanpa permisi.Dan ku dapatkan taehyung yang masuk ke rumahku.
Jimin menatapnya aku melihat bagaimana dia menatap taehyung seakan ingin menerkamnya.
Aku langsung membuka bicara kepada taehyung.
" Sedang apa kamu disini ? " Tanyaku kepada taehyung.
" Salah jika aku rindu akan rumah ini dan kamu " jawabnya.
Jimin semakin murka.
" Untuk apa datang kesini! Kau bukan siapa-siapa ShinHye lagi! " Dengan gentakan itu membuat ku kaget.
" Jimin jangan seperti ini kamu membuat ku takut " lirihku.
Jimin langsung menatap ku dan merasa bersalah akan itu.
" Maaf kan aku.. aku tidak bermaksud untuk membuat mu takut " dengan lembut dan memeluk ku.
" Serasa ya! Tapi dia lebih serasi dengan ku! " Nada sinis yang mulai membuat taehyung gerah akan suasana di rumah ku.
" Taehyung keluarlah dari rumahku " pintaku dengan lembut.
" Aku masih say... " Belom melanjutkan aku membentaknya.
" AKU BILANG KELUAR! " Teriakku dengan rasa takut karena takut dia akan marah.
Ternyata tidak dia berbalik jalan kearah pintu dan menengok ke belakang " ShinHye aku akan merebutmu kembali! " Ujarnya.
Aku pun kaget dan Jimin langsung mengunci pintu rumahku.
" Tidak usah di pikirkan aku akan menjaga mu " meyakinkan ku.
Jimin malam ini menginap di rumahku menemani ku agar tetap tenang.
Dia memeluk ku dari belakang aku melihatnya sudah terlelap dan aku berbalik dan memeluknya.
Jimin kaget dan menatap ku dengan senyum.
" Tidurlah sayang aku ada disini " dengan lembut.
Dan dia mendekati ku mulai menciumku dengan lembut.
---
Pagi pun tiba dan aku melihat Jimin sudah tidak di sampingku. Aku duduk sejenak di tempat tidur dan berfikir apa yang terjadi semalam.
Dan aku mengingat akan ciuman itu aku tersenyum senang.
Aku mendengar suara di bawah lalu aku bergegas ke bawah mendapatkan Jimin sedang memasak.
" Happy weekend sayang sudah bangun ya ? " Menyapaku dengan lembut.
" Sedang apa kamu sayang ? " Tanya ku sambil berlari kecil di belakang dan memeluk Jimin.
" Membuat sarapan pagi untuk kita sayang " berbalik mencium keningku.
" Hari ini mau kemana ? " Tanya ku.
" Emmm kita akan jalan-jalan aku akan membawa mu bersenang-senang hari ini sayang " membuat ku senang.
Kita lalu melahap habis sarapan pagi dan bergegas mandi untuk bersiap-siap. Namun Jimin pulang sebentar untuk berganti baju.
Aku sedang make up tak lama mendengar bunyi klakson mobil.
Aku bergegas keluar rumah dan menguncin rumah ku.
Jimin sudah membukakan pintu untukku.
" Silahkan tuan putri " dengan senyum.
" Terima kasih pangeran ku " tawa kecil ku.
Dan kita pun berangkat Jimin menyalakan lagu dan kita bernyanyi dengan senang tertawa bersama.
Selama perjalan ku menatap jalan. Jimin mendapati ku sedang melamun.
" Hei apa yang sedang kau pikirkan ? " Tanyanya.
" Tidak ada hehe.. hanya saja aku sedang bersyukur memiliki mu " jawabku.
Jimin tertawa " yaaa! Apa yang lucu kau ini yaaaa! " Memukulnya pelan.
" Enggak hanya saja kamu lucu " yang berhasil membuat tomato keluar dari pipiku.
Sudah sampai tujuan ya kita ke pantai tapi tidak terlalu ramai.
" Wahhhh pantai " tersenyum betapa senangnya karena aku aku suka sekali pantai.
" Senang sekali sepertinya hahaha.. oke ternyata kamu suka dengan pantai yaa " ujarnya.
Aku mengangguk dan mencium pipi Jimin langsung aku keluar mobil dan berlari keluar sambil mengejek Jimin.
Jimin pun mengikuti dan mengejar ku dengan cepat dia menangkap ku mencium pipiku dengan puas.
Kita tertawa dan bersenang-senang bersama di pantai bermain air hingga basah seluruh baju kita.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. * Up up yeeeee sudah up lagi buat sekarang ga bisa sering up karena paketan ku habis 😁 tapi aku akan berusaha secepatnya up oke terima kasih sudah membaca jangan lupa bintang 🌟 *
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FantasyKonten Dewasa 18+ Dia merasakan dirinya sudah tidak lama untuk menjalankan ini semua Kapan ini semua berakhir indah ? Akankah aku harus tersiksa seperti ini untuk merasakan bahagia.