Buat di bawah umur jangan baca oke. Tidak patut di lihat 😁.
Mencoba menenangkan diri lalu aku membuka pintu kamar mandi.
Aku menatap Jimin yang sedang tertidur.
Apa aku harus siap melakukan itu astaga aku harus gimana hati mulai kacau.
Aku menghampiri Jimin yang sedang terlelap di sofa sepertinya dia lelah dengan semua pekerjaannya.
Aku duduk di sampingnya dan menatap wajahnya yang selalu membuat ku selalu nyaman akan kehadirannya.
Aku mencoba memberanikan diri untuk mencium bibirnya.
Aku majukan wajahku tepat di depan wajahnya yang tenang itu.
Aku mulai mencium bibirnya awalnya aku pikir hanya menkecupnya sudah saat aku ingin mengangkat kepala ku.
Dia melihat ku dan langsung menahan leherku. Dia mengulam bibirku dengan lembut.
Dia memainkan lidah ku dengan lembut.
Aku mulai merasakan Jimin yang sudah tidak terkontrol lagi aku pun sama.
Semakin dalam Jimin mencium ku. Aku hampir saja tidak terkendali.
----
Cahaya menembus ordeng yang membuat ku terbangun.
Aku terbangun melihat sekitar dan Jimin masih terlelap dengan pulas.
Tunggu semalam..
Apa yang terjadi semalam..
Tapi aku tidak merasakan sakit sama sekali.
Aku bangkit dan langsung ke dapur untuk mensiapkan sarapan pagi.
Aku masih memikirkan semalam apa Jimin sudah melakukannya terhadapku.
Saat ku menyiapkan sarapan Jimin memelukku dari belakang.
Aku kaget dan berbalik melihatnya yang tersenyum melihat ku.
" Pagi sayang " dengan senyum khasnya yang membuat ku meleleh.
" Pagi juga sudah bangun kamu ? " Ujarku.
" Sudah, emmm semalam terima kasih ya sayang " yang mentapaku.
" Memang semalam kita ngapain ? " Tanyaku penasaran.
" Yang benar saja kau tidak tau apa yang terjadi semalam ? " Tanya dengan tawa kecil.
" Tidak memang kenapa semalam ? " Dengan wajah polos ku.
" Asssttt istriku terlalu polos " tawanya.
Aku mendadak heran melihatnya yang tertawa dan meninggalkan ku ke kamar.
Saat sarapan selesai aku ke kamar untuk memanggil Jimin.
Tunggu suara apa itu..
Suaranya aneh..
Asssttt by trs ahhh asstt ahh by trs asssttt ahhh...
Aku panik dan mencoba membuka kamar perlahan.
Dan ternyata....
Jimin sedang melihat video yang membuat ku menganga dan membulatkan mata.
" Apa itu!!! " Triak ku.
Jimin kaget dan langsung menutup laptopnya.
Jimin berbalik melihat ku yang panik menutup wajahku.
" Aaaaa sayang maaf maaf ya aku ga bermaksud membuat kamu takut " paniknya.
Aku membuka wajahku dan melihat wajah Jimin yang panik dengan tingkahku.
Aku terdiam dan berfikir sejenak apa aku terlalu egois membuat Jimin tersiksa yang menginginkan hal itu.
Aku menatapnya dalam.
" Apa kamu mau melakukan itu ? " Tanyaku dengan lembut.
Jimin membulatkan mata seakan tidak percaya dengan pertanyaan ku.
Tak lama keheningan terjadi di suasana yang sedang panas ini.
Tak lama Jimin maju dan melingkarkan tangannya di pinggangku.
" Iya aku ingin melakukanya sekali saja " dengan suara lembut yang membuat ku mulai merasa aneh denganku.
Jimin mulai menciumku mengulam bibirku memainkan lidahku.
Aku membalas ciuman itu dan mencoba merasakannya.
Tangan kanan Jimin beralih ke leher dengan pelan dia mengarahkan tangannya.
Lalu tangannya maju ke depan membuka satu persatu kancing bajuku.
Perlahan ia buka kancing bajuku.
Dengan ciuman itu semakin membuat ku merasakan hal aneh terjadi kepadaku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Up kembali up buat yang di bawah umur jangan di lihat yaaaa 😁 dan buat yang lain terima kasih sudah membaca jangan lupa vote komentar dan bintangnya. Gomawo 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FantasyKonten Dewasa 18+ Dia merasakan dirinya sudah tidak lama untuk menjalankan ini semua Kapan ini semua berakhir indah ? Akankah aku harus tersiksa seperti ini untuk merasakan bahagia.