about fact

3.3K 363 12
                                    

Setelah mendengar bahwa putra bungsunya sedang di rumah sakit,  hyorin langsung pergi melesat dengan mobilnya dari kantor ke tempat dimana putranya dirawat. Dia meninggalkan pekerjaannya,  tapi suaminya,  joohyun,  tidak bisa datang bersamanya karna ada deadline pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini juga.

Jungkook pingsan di kamarnyaTapi selama ini dia baik-baik sajaApakah ada hal yang yoongi rahasiakan dariku?? Pikir hyorin selama perjalanannya menuju rumah sakit.

.
Sementara itu,  dirumah sakit,  yoongi sedang menatap tubuh ringkih adiknya yang sedang terbaring lemah di ranjang pesakitannya. 

Ini bukan dirimu jungkook ah.

Begitu pikir yoongi.  Bagaimana tidak?  Seorang jungkook yang selalu ceria, dengan senyuman yang tak pernah menghilang dari wajahnya,  dan tawanya yang akan membuat semua orang memanggilnya kelinci,  lalu semua orang tersebut akan ikut tersenyum dan tertawa saat melihatnya.

Tapi sekarang apa?

Lihatlah dari pandangan seorang yoongi,  orang yang tak pernah lagi mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya,  sebelum anak ini datang.
Dan terlihatlah disana,  jungkook dengan selang oksigen yang melingkar di sekitar hidungnya,  tangan kirinya yang tertanam selang infus sekaligus jari telunjuknya yang dialiri listrik,  dan jangan lupakan alat-alat lain yang yoongi pun tak tahu apa namanya itu yang di tempelkan di atas dada bidang adiknya.

Jungkook memang telah dipindahkan ke ruang VIP yang cukup luas,  tapi semua itu percuma. Ruangan yang luasnya hampir lima kali lima meter persegi itu,  hanya ada mereka berdua di dalamnya,  jimin telah pergi lima menit lalu,  dan sekarang hanya menyisahkan suara nyaring yang keluar dari monitor disamping ranjang rumah sakit tersebut.
Alat yang selalu yoongi dengarkan dengan seksama,  ia hanya berharap bahwa bunyinya akan tetap sama.

.
Mianhae yoongi hyungaku tak bisa memberitahumu tentang ingatanku.
Ucap jimin dari dalam hatinya,  dan sekarang dia sedang berada di depan ruang operasi,  dan terlihat disana,  lampu diatas pintu ruangan tersebut masih menyala merah,  menandakan bahwa operasi masih berlangsung sejak sejam yang lalu,  dan mungkin akan berlangsung lama.

Jimin baru datang lima menit yang lalu,  dengan cara berbohong kepada yoongi bahwa ia harus pulang,  tapi kenyataannya,  dia ingin mengetahui keadaan taehyung.

Selama lima menit,  ia terus memperhatikan wanita yang tengah duduk di kursi depan ruang tunggu operasi yang sedang menundukkan kepalanya,  mungkin dia menangis,  atau sedang berdoa,  entahlah.
Tapi jimin tak butuh waktu lama untuk mengenali siapa wanita tersebut.  Dan selama lima menit itu,  ia telah ikut terduduk di salah satu kursi yang berada di sebrang kursi wanita itu. 

Dan jimin pun menangis.

Kalian pasti telah mengalami masa-masa sulit dalam hidup kalian.  Chwesonghamnida, eommaanakmu ini tak ada disampingmu pada saat-saat itu.

Tapi selama lima menit itu pula,  wanita itu masih tetap dalam posisinya,  tak bergerak sedikitpun,  sehingga ia pun tidak mengetahui keberadaan jimin yang tidak lain lagi adalah putra kandungnya yang telah terpisah dan kehilangan ingatannya selama dua belas tahun.
Sebuah waktu dan perjalanan yang cukup lama bagi jimin untuk bisa berada disamping ibunya dan adiknya lagi.  Itu pun dengan keadaan taehyung yang sangat mengkhawatirkan saat ini.

FIRST SNOW ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang