Seminggu yang lalu ia baru saja mendengar kabar pahit yang selama hampir tiga bulan ini ia lupakan.
Bahkan bukan dilupakan lagi, melainkan ia sengaja untuk tak mengingatnya.
"Hyung, jungkook mengalami koma sejak tiga bulan lalu! "
Kalimat itu masih terngiang-ngiang dan terus berputar di dalam pikirannya, dan sekarang ia marah. Tidak, ia tidak marah karna jimin yang telah berani berteriak padanya.
Ia marah pada dirinya sendiri.
Dia selalu merutuki betapa bodohnya dirinya sejak setelah ia mengetahui bahwa jungkook mengalami koma, karna ia tak pernah menyangka bahwa adiknya akan mengalami masa sulit seperti ini.
Dan itu terjadi tepat pada akhir musim gugur tahun ini.
Pria berkulit pucat itu terlihat sedang menganggukkan kepalanya seiring dengan alunan musik yang ia dengar lewat earphone yang saat ini terpasang di kedua telinganya.
Saat setiap kedua manik mata sipitnya menangkap gambaran sesorang yang mendekat ke arahnya, ia langsung melepas benda yang bertengger di telinganya, dan memberi salam dengan sopan kepada setiap orang itu, lalu mengambil keranjang plastik berwarna merah dan mengambil isinya satu persatu. Dan setiap benda itu akan di letakkan didekatkan kepada benda hitam yang akan mengeluarkan bunyi.
Bip!
Bip!
Bip!
Suara itu telah terbiasa mengisi hari-harinya selama hampir dari tiga bulan ini.
Seperti yang kalian kira, sejak pergi dari rumahnya, yoongi sekarang bekerja di sebuah supermarket seven eleven yang terletak tak jauh dari hotel yang ia sewa selama ini.
Bekerja.
Kata itu terdengar sangat asing di telinga seorang yoongi, karna ia termasuk chaebol atau orang kaya di korea, bahkan ia juga memiliki black card yang hanya dimiliki oleh 1% orang di korea.
Ia bekerja tidak untuk menginginkan uang semata, karna ia tak membutuhkan itu lagi selagi sang black card ada di tangannya. Ia bekerja hanya untuk menyibukkan dirinya sendiri, dan ingin melupakan 'keluarga' nya dan juga ia sebenarnya ingin sekali untuk menumbuhkan rasa 'benci' kepada jungkook.
Tapi ia tak bisa.
Hatinya selalu sakit saat mengingat ia pergi meninggalkan jungkook yang sedang berjuang antara hidup dan matinya, dan sekarang, ia bahkan tak tau bagaimana kabarnya.
.
Karna hari itu tak banyak pengunjung yang belanja kesini, yoongi pun menutup kepalanya dengan hoodie miliknya dan sedikit terlihat memejamkan matanya perlahan.Tapi kegiatannya terhenti saat ia mendengar suara dari meja kasir, tempat ia bekerja.
Terlihat sebuah tangan yang baru saja menaruh minuman kaleng yang ia beli. Itu tangan seorang pria, terlihat dari ototnya yang mendominasi.Seketika yoongi pun mengambil minuman kaleng itu dan men-scannya ke alat barcode, lalu membuka hoodie nya.
"Hyung?! "
Betapa terkejutnya yoongi saat mendengar suara itu. Suara yang sangat ia kenal.
Yoongi pun menengok ke arah suara itu, dan betapa terkejutnya saat melihat jimin tengah berdiri di hadapannya, tapi yoongi menolak untuk menunjukkan wajah keterkejutannya
"Kau bekerja disini? "
Pertanyaan itu terlontar dari bibir jimin, tapi selayaknya sesorang yang baru bertemu, yoongi pun tetap bersikap sopan kepada jimin, sebagaimana yang ia lakukan kepada pelanggan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST SNOW ✔
Fanfiction"Bagaimana rasanya salju, hyung?" The Highest Rank #1-yoonkook (lupa kapan)