Matahari mulai terlihat lebih terik dari pagi tadi, dan jam tangan yang melingkar di pergelangan yoongi pun telah menunjukkan waktu makan siang.
Itu artinya, saatnya dia bertemu seorang wanita yang telah dia sakiti, wanita yang rela berkorban apapun bahkan nyawanya sekalipun demi putranya.Saat yoongi telah menggenggam kunci motornya, sebuah suara yang tak asing lagi pun terdengar.
"Hyung, kau mau pergi kemana? "
"Aku ada urusan sebentar. " jawab yoongi dingin dan melanjutkan langkahnya
"Kalau begitu biar aku antarkan kau dengan mobil. "
Yoongi memutar tubuhnya ke arah jungkook, "tidak usah. Aku bisa sendiri. "
"Tapi, hyung... "
Sebelum jungkook menyelesaikan kalimatnya, kakaknya telah mengabaikannya dan pergi begitu saja.
"Hati-hati di jalan. " jungkook mengatakannya dengan lirih dan terlihat raut wajahnya sangat kecewa.
.
Sesampainya di restoran, yoongi terlihat sedang mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu."Aah.. Itu dia. "
Yoongi berjalan menuju ibunya."Annyeong haseyo, eomma."
Hyorin mendongakkan kepalanya menatap putranya, "ne, kenapa kau ingin menemuiku?"
Yoongi menarik kursinya, lalu dia mendudukan dirinya di atas kursi sembari terus melihat kebawah.
"Geundae, eomma... Cwesonghamnida. Aku telah menyakiti hati eomma kemarin, aku sangat menyesal akan itu. Terserah apa eomma mau memaafkanku atau tidak."Hyorin tersenyum dan mengelus surai hitam putranya itu, "yoongi-ya, lihat eomma."
Kedua mata yoongi melirik ke atas, dan terlihatlah wajah wanita paruh baya yang tengah tersenyum padanya. Tak berselang lama, yoongi menaikkan kepalanya dan melihat ke arah ibunya.
"Yoongi-ya, nae adeul.... Kau tak perlu meminta maaf, karna eomma tau itu bukan keinginanmu. Justru eomma yang merasa bersalah padamu, maafkan eomma karna telah menjadi ibu yang buruk bagimu."
Yoongi menggelengkan kepalanya cepat, "aniya, eomma. Aku yang telah menjadi anak durhaka padamu, aku telah menggentakmu. Cwesonghamnida. Juga... Apa eomma punya keinginan untuk membeli sesuatu? Aku akan membelikannya untuk eomma. Apapun itu, kalau aku harus keliling dunia untuk mencarinya, akan kulakukan."
Hyorin menggenggam tangan yoongi, "ne, tapi eomma tak menginginkan apapun darimu sayang ."
Yoongi mempoutkan bibirnya lucu, "ayolah eomma.. Apapun. "
"Apapun? "
"Ne. "
Seketika semuanya menjadi sunyi, hanya terdengar deru nafas mereka berdua.
Tak berselang lama, mungkin setelah hyorin memikirkan apa keinginanannya, dia langsung menatap ke arah kedua mata sipit putranya.
"Eomma.... Eomma ingin kau berhenti bersikap acuh kepada adikmu, jungkook. "Raut wajah yoongi berubah drastis saat mendengarnya, "wae? "
"Jangan salah sangka dulu, eomma tau apa alasan kau menjauhi jungkook, jadi eomma harap kau bisa pergi berdua sebagai kakak beradik yang akur dan saling menjaga. Kau tahu? Seberapa jungkook menyayangimu? Dia selalu merasa sakit ketika kau menjauhinya, dan itu juga akan menyakiti perasaan eomma. Tapi kau harus ingat, kau tetap putra kesayangan eomma, kau anak kandungku. Selalu ingat ini, eomma sangat menyayangi kalian berdua, tak ada yang eomma bedakan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST SNOW ✔
Fiksi Penggemar"Bagaimana rasanya salju, hyung?" The Highest Rank #1-yoonkook (lupa kapan)