SATU

7.4K 187 2
                                    

Sinar matahari pagi menyinari seorang laki-laki yang sedang fokus dengan pekerjaannya, laki-laki tersebut melebarkan senyuman dengan indah saat dia sudah selesai melaksanakan pekerjaannya dengan lancer dan selamat. Laki-laki yang bertubuh tinggi, kulit berwarna putih, mata sedikit sifit dan menggunakan pakaian putih hitam berjalan sambil menarik koper yang selalu dia bawa setiap melakukan pekerjaannya. Laki-laki tersebut adalah Zafran Wijaya, Dia berkerja sebagai seorang supir, itu lah yang selalu dia sebut saat orang-orang bertanya tentang pekerjaannya. Ya memang dia seorang supir tetapi supir sebuah pesawat. Zafran sudah hampir 8 tahun berkerja menjadi seorang pilot di sebuah maskapai penerbangan, dan sekarang dia sudah menjadi seorang capten.

Seperti yang orang-orang ketahui sebagai seorang pilot dia sangat jarang berada di rumah dan bertemu keluarganya. Karena memang kedua orang tuanya tinggal di luar daerah, di Jakarta. Sebelum adiknya menikah dia tidak terlalu sepi karena ada adiknya yang menemaninya di rumah. 

Mobil Zafran memasuki garasi rumahnya. Dia memutuskan untuk istirahat sebenatar, beberapa minggu ini Zahra dan mamanya selalu mengusik masalah pernikahan. Zafran bukan tidak ingin menikah hanya saja mungkin belum waktunya. Zahra sempat menjodohkannya dengan teman kerjanya, Zafran tidak menolak karena memang saat itu di memiliki perasaan dengan wanita tersebut tetapi saat dia menetapkan hati untuk mengkhitbah wanita tersebut dia sudah menerima pinangan dari laki-laki lain.

Sampai setelah itu dia tidak pernah lagi menerima perjodohan dari adik dan mamanya, Zafran hanya ingin menunggu dalam diamnya dan pada saatnya nanti dia yakin Allah akan mempertemukannya dengan bidadari yang bisa mengertinya.
Mama dan Adiknya sendiri, 2 wanita yang paliang mengcintainya saat Zafran sedang sibuk dan jarang pulang kerumah tidak bisa mengerti dengan pekerjaannya, dia berharap nanati akan di pertemukan dengan wanita yang bisa mengerti pekerjaannya.

Setelah selesai solat Magrib Zafran memutuskan untuk ke rumah adiknya, sebenarnya tadi siang adiknya melakukan pengajian 7 bulanan kehamilannya. Setelah sekitar 1 jam perjalannan akhirnya dia tiba di rumah adik perempuan kesayangannya. Saat turun dari mobil dia langsung masuk dan di sambut pelukan hangat dari mamanya.

“assalamualaikum” ucap Zafran

“waalaikumsalam”ucap semua orang yang ada di dalam rumah

“mama gak ke rumah ya”

“iya Zaf, mama dan papa langsung ke sini”

“mas kok baru ke sini, katanya pulang jam 2 sore tadi”

“iya tadi mas ketiduran soalnya capek banget”

“mas uda makan belum”

“belum dek”

“ya ampun Zaf, kamu itu suka gak mentingin makan, makanya mama nyuru kamu cepet-cepet nikah biar ada yang ngurusin” ucap Alia

“mama uda kayak iklan aja sih setiap hari yang di omongin itu mulu”ucap Zafran menggoda mamanya.

“kamu itu Zaf”

“mbk Alia ini anak tertua mas ya”ucap Rahma tante Dava

“oh iya mbk, Zaf ini tante Dava, katanya anak mbk Rahma ini pilot juga loh” ucap Alia

“kenalkan saya Zafran tante, oh pasti Devi ya tan”ucap Zafran

“kalian sudah saling kenal”ucap Alia dengan sangat antusias

“udah ma, soalnya dia sering jadi co pilot aku”

“bagus dong kalau gitu yak an mbk”ucap Rahma

“iya Rahma “ucap Alia sambil tersenyum penuh arti dengan Rahma

“mama, tante aku ke belakang dulu ya mau ngisi perut dulu” ucap Zafran

“iya, Devi juga ada di belakang Zaf”ucap Alia meledek anaknya

Zafran hanya tersenyum dia tidak mengerti dengan sikap mama dan tante Rahma. Saat Zafran ingin mengambil makan dia melihat wanita yang beberapa bulan ini sering menemaninya saat melakukan pekerjaannya, tetapi ada yang aneh wanita itu tidak seperti biasa dia lihat di tempat kerja yang rambutnya tergerai, ini Zahra menggunakan baju gamis dan kerudung warna putih gading. Zafran sedikit tidak percaya wanita yang dia lihat Devi.

“ehemm Devi” ucap Zafran yang membuat Devi menoleh

“eh capten Zafran”

“maaf Devi, boleh gak kalau di luar pekerjaan jangan panggil aku dengan embel Capten, kamu boleh panggil aku apa aja hehehe”

“maaf cap, eh mas”

“itu lebih baik”ucap Zafran sambil tertawa

“kamu baru datang juga”

“iya tadi soalnya aku istirahat dulu mas, mas juga baru datang”

“iya sama aku habis istirahat juga”ucap Zafran sambil mengambil piring dan sendok

“sini mas sekalian aku ambilin nasinya”ucap Devi sambil mengambil piring di tangan Zafran

“makasih” ada perasaan aneh di hati Zafran dengan perlakuan Devi saat ini

“ehemmm cie cie ada yang lagi PDKT nih”ucap Zahra seketika membuat Devi malu malu

“apaan sih dek, kamu itu”ucap Zafran sambil mengambil piring dari tangan Devi

“langsung aja bro jangan pakek PDKT segalah”

“ihh mas Dava ikutan aja sama kayak mbk zahra”ucap Devi sambil meninggalkan Zafran dan Dava

“cie yang malu malu meong”

“uda ah Dav, nanti Devi jadi salah sangka”

“cie yang belain Calon istri”ucap Dava

“ihh apa sih kamu ngomong adi ngelantur, uda aku mau makan dulu”

“tenang bro aku dukung hubungan kamu sama adek sepupuku haahh” ucap Dava menggoda sahabat sekaligus kakak iparnya itu

Sekarang Zafran sedang berpamitan untuk pulang, awalnya zahra menyuruhnya untuk menginap di rumahnya karena kedua orang tua mereka sedang berada di Jakarta dan besok akan pulang ke Belitung.

“mas kamu gak nginep aja malam ini di sini”ucap Zahra

“kayaknya gak bisa de dek soalnya di rumah gak ada orang, besok pagi mas ke sini ikut nganterin mama sama papa”

“ya uda deh mas”

“mama, papa zafran pulang dulu ya” ucap zafran

“iya sayang, hati-hati di jalan ya”

“iya ma”

Saat tiba di rumah Zafran sedikit terpikir dengan ucapan Dava yang menjodoh-jodohkannya dengan Devi. Sebenanrnya Devi itu adalah wanita yang sanagt baik dan soleh hanya saja yang kurang darinya, Devi belum menggunakan jelbab tetapi dia selalu berpakaian sopan dan rapi dia jarang menggunakan pakaian yang pendek. Tetapi yang menjadi pikiran Zafran mungkin Devi tidak suka dengannya dan sepertinya dia sudah memiliki calon pendamping karena Zafran sempat melihatnya di jemput oleh seorang laki-laki.

Malam semakin larut, ketika tubuh Zafran mulai ingin bersahabat dengan tempat tidur. Jarum jam menunjukan pukul setenga satu malam. Dia membersihkan muka dan mengganti bajunya. Satu hal yang dia harapkan semoga hari esok akan menjadi hari yang lebih baik lagi baginya.

**************************************
Heyy semuanya. Ini tulisan ke 3 aku. Sebenarnya ini lanjutan cerita B2C2 tapi ngembahas Zafran kakak laki-laki Zahra. Kalau penasaran dengan cerita B2C2 bisa baca ya uda selesai kok.

Tunggu terus ya lanjuta  cerita mas Zafran 😊😊😊
Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Izinkanku Mencintaimu Dengan Caraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang