TUJUH

2.6K 125 7
                                    

Tinggal meghitung hari  lagi Zafran dan Devi sudah akan resmi menjadi sepasang suami istri, Devi sudah mengambil cuti kerjanya mulai dari kemarin, sedangkan Zafran baru besok Semua urusan untuk pernikahannya lusa sudah beres, besok dia akan berangkat ke bogor dan menginap di salah satu hotel dekat dengan tempat acara pernikahannya, begitu juga dengan keluarga Zafran.

“Dev, mami masuk ya”

“iya mi”ucap Zahra yang sedang sibuk dengan buku bacaannya

“Dev, ada seseorang ingin bertemu dengan kamu” ucap Rahma sambil mengusap lembut punggung Devi

“siapa mi”ucap Devi dengan penasaran

“kamu turun, liat aja di ruang tamu” ucap Rahma

“ya uda ma”

Devi mengambil kerudungnya dan langsung menuju ke ruang tamu, saat dia berjalan menuju ruang tamu dia melihat punggung laki-laki yang tidak asing baginya. Laki-laki yang beberapa tahun ini sudah dia lupakan.

“Dev apa kabar” ucap lelaki yang berdiri tersebut

“alhamdulilah baik Dim, maaf sebelumnya ada apa ya kamu sampai bela-belain datang ke sini padahal kamu pasti sangat sibuk”

“gak kok, kalau buat kamu aku gak pernah sibuk”

“setau aku gak gitu” ucap Devi sedikit kesal dengan jawaban Dimas

“aku mau minta maaf soal masalah kita 3 tahun lalu, aku tau aku salah karna gak pernah mementingkan kamu dan selalu menjadikan pekerjaanku menjadi nomor satu”

“udah lah Dim aku sudah gak mau membahas masalah itu lagi sudah terlalu lama, kalau gak ada yang mau di bicarakan aku mau pergi dulu”

“Tunggu Dev, beri aku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya, aku tau kamu masih mencintaiku Dev aku tau itu”

“kamu tidak pernah tau dan bisa mengerti aku Dim, asal kamu tau aku sudah lama melupakan kamu. Aku harap kamu bisa menerima dan jangan mengganggu ku lagi, 2 hari lagi aku akan menikah dengan laki-laki yang sudah aku pilih untuk mendampingiku”

“siapa laki-laki itu.. Zafran kah”

“darimana kamu tau”

“aku sudah tau dari beberapa bulan ini, apa yang kamu liat dari laki-laki itu Dev”

“setidaknya dia lebih bisa menghargai wanita tidak seperti kamu”

Ucapan Devi membuat Dimas tertunduk, memang tidak ada kesalahan yang lebih besar yang di buat Dimas selama mereka pacaran. Saat dia menampar pipi Devi waktu mereka sedang pacaran. Sebenarnya mereka sudah merencanakan pernikahan pada saat itu.

“aku benar2 minta maaf Dev soal masalah itu”

“sudahlah Dim mendingan kamu pulang sekarang, aku sudah gak mau membahas masalah itu lagi” saat devi ingin masuk ke rumah Dimas memegang tangannya, Devi berusaha melepaskan genggaman tangan Dimas tapi tidak bisa

“lepasin gak Dim, aku mohon sakit”

“kamu gak boleh nikah sama laki-laki lain selain aku” ucap Dimas dengan nada tinggi

“eh bro jangan hanya berani ke cewek, lepasin tangan calon istri gw” ucap Zafran, membuat Devi terkejut, bukanya Zafran hari ini masih ada jadwal penerbangan sebelum besok cuti.

“lu yang gak tau malu ngerebut pacar orang ya” ucap Dimas

“Dimas harus berapa kali aku bilang hubungan kita udah gak ada apa-apa lagi sejak 3 tahun yang lalu, jadi aku mohon jangan ganggu hidup aku lagi”

Izinkanku Mencintaimu Dengan Caraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang