DUA PULUH

501 54 6
                                    

Devi sedang sibuk mengatur makanan di taman belakang rumahnya. Begitu pula dengan Zafran yang sibuk berbicara dengan Dava sambil menggendong puri semata wayangnya dan Dava sedang mengawasi azriel. Saat Zafran dan Dava sibuk dengan tangisan Nisa sebuah mobil fortuner hitam masuk ke garasi rumah Zafran. Laki-laki yang mempunya tubuh tinggi, putih selintas mirip dengan Zafran memberikan salam.

"assalamualaikun semuanya"

"waalaikumsalam " ucap Dava sambil memeluk adik ipar nya

"waalaikumsalam, kamu nih ya kalok gak di paksa buat ngumpul gak mau main ke rumah mas" ucap Zafran memeluk adik bungsu nya yang sudah mulai menata kehidupannya sendiri

"ya ampun mas gak gitu kok aku pasti main kok kalau gak libur kuliah, tapi tiap aku libur mas sama mbk Devi gak ada di rumah"

"udah-udah yuk kita nyamperin mbk mu di dalem" ucap Dava

"wahhh yang di tunggu-tunggu udah dateng ni"ucap Devi saat melihat Zaki

"hallo mbk, ada acara apa sih ni kok aku kayak ada yang aneh ya sama semuanya"

"uda jangan banyak ngomong dulu, mendingan makan habis itu baru ngobrol"ucap Zahra

"iya yuk kita makan dulu uda laper nih " ucap Zafran

Beginilah kegiatan Zafran dan Devi saat mereka tidak berkerja selalu menyempatkan untuk makan bersama adek-adeknya. Dia bersyukur adek-adeknya ini juga selalau meluangkan waktu untuk setidaknya bertemu, berbincang-bincang bersama-sama meskipun kedua orang tua mereka tidak bisa bergabung karena berada di luar kota.

Sebenarnya makan malam ini ada maksud tersendiri Zafran dan Zahra ada beberapa hal yang ingin mereka sampaikan dengan adik semata wayang mereka.

"dek sebenarnya mas sama mbk zahra ada yang mau kita bicarakan sama kamu, sebenarnya ini uda lama sih, mama sama papa nyerahin ke mas buat ngomong ke kamu"

"apaan mas kan bisa lewat telp emang mau ngomong apa"ucap Zaki yang tadinya sibuk dengan ipad nya menaikan kepalanya

"ya uda mas Zafran aja yang ngomong" ucap Zahra diikuti lirikan Dava juga

"jadi gini dek, beberapa minggu kemarin papa nelpon mas dia bilang om bas yang temennya papa kamu inget gak yang sekarang dia netap di malaysia itu."

"iya mas inget dulunya pernah satu komplek rumahnya sama kita kan"

"iya bener, kamu inget Amira putri beliau yang seumuran sama kamu, kalian sering main bareng dulu sebelum mereka pindah ke malaysia" ucap Zafran

"emmmm inget kok yang tomboi itu kayak cowok kan dulunya, emang knapa sih mas langsung to the point aja"

"jadi om bas kemarin meminta ke papa buat ngenalin kamu sama amira rencananya sih pengen ke tahap lebih lanjut gimana" ucap Zafran

"gimana dek menurut mbk sih ornagnya baik mbk pernah ketemu waktu sminar ke malaysia tahun kemaren"

"gimana ya mbk mas, aku bukan gak mau kenal jujur kalau hanya sebatas teman aku mau untuk sekarang . mas ngertikan aku baru mau masuk smester 3 kuliah masih lumayan panjang perjalanan ku. Bukan aku gak mampu buat menikah sekarang tapi aku gak mau aja nanti kami berdua merasa terbebeani dengan waktu. Aku masih mau fokus untuk studi ku dan bisnis yang baru aku pegang"ucap zaki

"mas ngerti sih dek, kita juga gak akan memaksa kamu tapi mas sama mbk sudah tenang setidaknya sudah menyampaikan niat om bas ke kamu"

"maaf Zaf aku ikut ngomong, tapi menurutku pendapat zaki gak salah juga mungkin dia gak mau membebani amira nanti saat mereka udah nikah karena zaki belum masuk ke praktek koas untuk kuliahnya. Mungkin klau jodoh kita gak ada yang tauh ya nanti"

"iya Dav aku sih juga mikir gitu cuman semua ada di zaki keputusannya, kalau rasanya mau di pertimbangkan nanti di istiqarahkan dulu aja dek"

"iya mas nanti aku kabarin lagi gimananya"

Pukul 10.00 pagi Devi sudah siap-siap dengan peralatan yang akan mereka bawah, karena mereka akan berangkat ke singapur untuk 2 hari. Setelah makan malam semalam sebelum tidur Zafran memberi kejutan ke Devi untuk liburan ke singapor. Devi sangat cantik dengan warna baju yang senada dengan Zafran mungkin jika mereka tidak membawa nisa orang-orang akan berpikir mereka masih pacaran.

Tiba di bandara Zafran yang mendorong 1 koper dan Devi mendorong stoler nisa. Saat di pintu masuk apsek yang sudah kenal dengan mereka berdua memberi senyuman.

"selamat siang boleh liat tiketnya capten"

"huss kan saya gak pakek seragam kerja jd biasa aja santai"ucap Zafran membuat Devi tersenyum

"siap pak heheh, silakan masuk pak selamat berlibur"

"makasih" ucap Zafran

Zafran dan Devi memang tidak pernah mau jika harus mendapatkan perlakuan special saat mereka sedang ingin berlibur dengan menggunakan pesawat dari maskapai tempat mereka berkerja.

Setelah selesai cek in dan mereka sedang menunggu di ruang tunggu tiba-tiba telpon devi berdering. Ternyata Zahra yang menelponnya, dia lupa memberi tahu Zahra kalau mereka berangkat ke singapor

"assalamualaikum Dev kamu kemana" ucap Zahra

"waalaikumsalam mbk maaf aku gak bilang soalnya ini gak ada plan banget mas Zafran ngajakin ke singapor"

"ya ampun kalian tuh bisa gak sih kalau setiuap kali mau liburan di rencanain dulu"

"hahahah tau tuh mas Zafran"

"susah memang kalau suami istri pilot ni, ya uda hati-hati happy holiday" ucap Zahra

"iya mbk, happy holiday juga" ucap Devi yang meledek Zahra

"holiday apaan mas mu itu betah banget di RS"

"ya uda yang sabar ya mbk ku, udah ya bentar lagi kita masuk"

"iya salam buat mas Zafran"

"iya mbk"

Sekarang mereka sudah di hotel setelah tadi kurang lebih 2 jam perjalanan dan mereka langsung ke hotel Nisa yang dari tadi tidur sekarang sudah sibuk berguling-guling di tempat tidur.

"sayang kita jalan-jalan nanti sore"ucap Zafran yang melihat Devi sedang berbaring di tempat tidur sambil menjaga Nisa

"aku terserah kamu aja mas, kalau gak capek aku mau cari barang-barang buat nisa juga di mall nanti"ucap Devi

"buat nisa atau buat ibunnya sihhh"ucap Zafran sambil menggoda Devi

"buat dua-duanya lahhh yak an nisa kita minta traktir sama daddy ya nanti"ucap Devi

"aduhh daddy pura-pura gak denger ahh"ucap Zafran sambil berjalan bergabung berbaring dengan istri dan anaknya

"dedek gimana dong daddynya gak mau belanjain kita" ucap Devi

"ya ampun jangan ngambek dong, deddy pasti bakal belanjain 2 bidadari ini apa pun yang kalian mau" ucap Zafran sambil memeluk putrid kecilnya dan mengecup kening Devi

Beginilah kehidupan keluarga kecil mereka, semoga Zafran dan Devi berharqp semoga Nisa akan mengingat masa-masa mereka saat bersama seperti ini nanti, saat Devi sedang asik dengan keluarga kecilnya tiba-tiba hp nya berbunyi. Dia memeriksa ternyata pesan dari nama yang sempat dia lupaan satu tahun ini dia kakak sepupunya yaitu wulanm yang tinggal di singapor . dia heran darimana wulan tau kalau mereka sedang berada di sini.

"yank pesan dari siapa"

"bukan siapa-siapa kok mas" ucap devi yang tak ingin member tau Zafran karena dia tidak ingin merusak liburan keluarga mereka. 

.........................................................................

halo semuanya maaf ya kalau aku upnya dikit tiap part nya tapi aku usahain bakal up

Izinkanku Mencintaimu Dengan Caraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang