Devi akhirnya bisa menikmati liburannya setelah hampir satu minggu dia harus kerja, saat dia keluar dari kamarnya dia melihat maminya yang sedang sibuk menyiapkan beberapa makanan. Maminya tidak memberitahunya kalau hari ini ada acara, papanya juga sedang memantau mang asep yang sedang membersihkan taman belakang rumah dan menyusun beberapa kursi.
“mi ada acara apa sih”ucap Devi sambil mengambil susu di lemari es
“itu loh mami ngajak kelurga kita makan bareng kan kamu baru pulang dari jerman” ucap Rahma yang sepertinya menutupi sesuatu
“oohh, kok mami gak bilang sama aku sih”
“kamu kan sibuk terus beberapa hari ini gak pulang ke rumah”
“oh iya ya”
“uda sana mandi, tadi Zahra nelpon mami katanya bentar lagi dia nyampek mau ajak kamu beli beberapa perlengkapan Azriel katanya”
“kok mbk Zahra gak telpon aku”
“udahhh berapa kali telpon kamu katanya gak di angkat-angkat”
“oh iya aku lupa hp aku mati lupa di cas”
“ihh kamu itu kebiasaan deh”
“ya uda klok mbk Zahra datang bilang aja aku mandi dulu ya mi”
“iya jangan lama-lama kasian dia nungguin kamu”
Setelah sekitar 30 menit Devi keluar dari kamrnya dilihatnya Zahra yang sedang membantu maminya membuat kue. Semenjak kakak sepupunya meikah dengan Zahra, Devi menjadikan Zahra sebagai panutannya, wanitah yang soleha, baik hati serta cantik yang bisa menaklukan hati kakak sepupunya siapa lagi kalau bukan Dava Fahrizi Al-khafi.
“haii mbk maaf ya lama”
“hai Dev, gak kok mbk juga baru nyampek”
“Azriel gak di bawa mbk”
“gak dia mbk tinggal sama Bunda soalnya kasien di bawa cuaca panas kayak gini, nanti dia rewel”
“ohh gitu, ya uda yuk”
“oky yuk, tante aku pamit dulu ya bentar bawa Devi”
“iya Zahra hati-hati di jalan ya kalian”
“siap mi”
Sebenarnya Devi agak sedikit berpikir tumben-tumbennya kakak sepupunya ini mengajak keluar untuk mencari kebutuhan Azriel. Biasanya dia selalu mengajak suaminya tercinta kalau menyangkut masalah Azriel. Tapi sudahlah dalam hatinya mungkin Zahra memnag ingin sekalian jalan-jalan dengannya.
✈✈✈
Sekarang Devi sedang bersiap-siap di kamarnya, dia menggunakan baju gamis yang sangat cantik di tubuhnya. Dia tidak tau kapan maminya membuatkan baju ini untuknya. Dia berpikir kalau hanya acara makan malam biasa kenapa harus seformal ini dalam hatinya. Setelah selesai memoles make up tipis di mukanya dia keluar kamar karena maminya dari tadi sudah memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkanku Mencintaimu Dengan Caraku
SpiritualSeseorang pria yang sangat baik hatinya, lembut, sopan, sabar, penyayang dan juga baik ibadahnya. Tetapi ada satu sifat yang dia miliki yaitu tertutup dengan perasaannya sendiri, dia tidak dapat mengartikan perasannya. Samapi suatu ketika setelah wa...