DELAPAN BELAS

1.1K 80 6
                                    

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat Nisa sudah masuk 5 bulan, banyak hal yang terjadi dan perubahan dalam hidup Devi. Devi pun juga sudah sibuk dalam pekerjaannya. Lelah memang terasa karena biasanya saat pulang kerja.  sebelum nisa hadir di kehidupan keluarga kecilnya dia langsung istirahat dan sebenarnya Zafran pun tidak memaksa Devi untuk langsung mengurus nisa saat pulang kerja. tetapi jiwa seorang ibu Devi yang spontan untuk mengurus anaknya langsung.

Selama Zafran dan Devi kerja Nisa di titipkan kepada Zahra, sebenarnya Zafran tidak tega dengan adeknya yang harus mengurus Nisa. Tetapi Dava dan Zahra sangat menyayangi putrid kecil mereka seperti anaknya sendiri. Itulah membuat Zafran dan Devi lebih tenang untuk meninggalkan Nisa saat mereka harus ada jadwal kerja yang harus berhari-hari meninggalkan anak kesayangan mereka.

Minggu ini Dava dan Zafran memiliki jadwal kerja yang sama selam 3 hari. Berat memang untuk Devi meninggalkan putrid kesayangannya. Tetapi dia memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya dia harus professional. Devi sedang menyiapkan beberapa barang dia dan Zafran untuk besok. Serta menyiapkan barang-barang Nisa yang untuk 3 hari nanti akan di titiplkan kepada Zahra.

“mas uda aku siap kan beberapa baju kamu buat 3 hari nanti”ucap Devi

“iya yank makasihh, kamu besok berangkat pagi juga kan bareng sama aku”

“iya mas, berarti kita bawa mobil aja lah gak usa di jemput”

“iya sekalian nganter Nisa ke rumah Zahra”ucap Zafran sambil menggendong putrid kesayangannya itu yang sudah mulai membesar pipi nisa yang seperti bakpau kemerahan

“mas apa nisa akan mengerti dengan pekerjaan kita nanti ya mas”ucap Devi yang sedikit takut jika anaknya nanti menentang pekerjaan kedua orang tuanya

“insyallah yank mas yakin dia akan mengerti semuanya, allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kita”

“semoga ya mas, aku sebenarnya agak takut. Ini memang nisa belum mengerti apa-apa tapi saat dia membutuhkan seseorang ibu di sampingnya nanti dan aku tidak akan selalu ada di dekatnya nanti”

“mas yakin kamu bisa melewati semuanya yank, mas gak memaksa kamu untuk berhenti dari pekerjaan kamu karena mas sangat tau proses kamu sampai sejauh ini, kita bisa lewatin ini sama-sama”

“makasihh mas kamu banyak ngasih aku pengertian selama ini, aku gak tau bakal kek gimana kalau gak ada kamu”

“udahhh jangan sedih-sedih lagi, ini dedek pengen sama ibun nya”

“ya ampunnn dedek udah bosen di gendong sama deddy ya”ucap Devi sambil mengambil nisa dari gendongan Zafran

“bukan bosen ibun tapi dia uda laper kayaknya”ucap Zafran sambil mengelus pipi Nisa

Setelah soalat subuh dan tilawah Devi langsung menuju dapur membantu bik min menyiapkan sarapan untuk pagi ini. Dia masak sederhana karena kebiasaan Zafran setiap pagi tidak suka sarapan makan yang berat jadi dia membuat roti bakar , omlet dan kopi. Tidak beberapa lama Zafran turun menggunakan seragam kebanggannya sambil menggendong Nisa dalam dekapannya.

“mas nisa udah bangun” kebiasaan nisa memang setiap hari bangun jam 6 pagi dan jam 9 pagi dia sudah tidur lagi.

“udah ni, kayaknya dia laper deh bun”

“ya uda aku kasih nisa ASI dulu sekalian mandiin dan aku ganti baju dulu. Kamu sarapan aja dulu mas”

“mau mas bantuin dak”

“gak papa aku sendiri aja mas, nanti kalau uda selesai sarapan tolong masukin barang-barang nisa dan kita ke mobil yam as”

“siappp bos”

Beginilah kegiatan Devi setiap pagi, walaupun ada bik min yang membantu mereka di rumah tetapi dia tetap ingin masak sendiri untuk Zafran dan mengurus Nisa sendiri jika di rumah.

Setelah selesai siap-siap dan semua barang-barang di masukan di mobil Zafran dan Devi serta putri kesayangan mereka berangkat. Tujuan pertama mereka adalah mengantar Nisa ke rumah Zahra dan Dava. Tidak memakan waktu lama karena jalan pagi ini lancar tidak macet mobil roger rever milik Zafran memasuki perkarangan rumah Zahra dan Dava

“Asslamaualikum mbk Zahra”ucap Devi yang melihat Zahra sedang sibuk menyiapkan sarapan serta Dava dan Azriel sedang sibuk mengganggu Zahra.

“waalaikumsalam, ya allah anak bunda dating”ucap Zahra

“Bunda Nisa mau nginep lagi 3 hari ini”ucap Devi sambil mendekat kearah Zahra

“sini sama ayah gendong, zafran mana Dev”ucap Dava sambil mengambil Nisa dalam gendongan Devi

“ada mas Dava, lagi nurunin barang-barang Nisa. Iyell aunty titip dedek nisa ya”ucap Devi

“siapp iyel bakal jagain dedek Nisa aunty”

“aduh aduhh jagoan bunda ini, nanti malem kalau dedek nisa mau susu iyel yang bangun ya”

“emm kan iyel harus bobok juga bunda” seketika mereka tertawa mendengar ocehan Azriel

“bro gw titip Nisa ya” ucap zafran ke Dava

“siappp, lu kerja aja jangan banyak pikiran dia aman kok sama kita”ucap Dava

“ya uda mbk zahra aku sama mas Zafran berangkat dulu ya takut macet nanti. Oh iya kalau asi yang aku bawa kurang nanti ambil d rumah aja mbk masih ada stok nya”ucap Devi

“iya sayang kamu tenang aja”

“Nisa deddy sama ibun pergi dulu ya kamu baik-baik sama bunda dan ayah Dava ya” ucap Zafran mencium pipi anaknya

Berat untuk Devi meninggalkan Nisa, Zafran pun merasakan apa yang dirasan istrinya langsung mengelus punggung Devi.

Setelah memriksa jadwal mereka masing-masing Devi dan Zafran serta peramugari dan pramugara yang akan menemani mereka terbang hari ini berangkat dalam satu mobil menuju terminal 3 bandara soekarno hatta. Penerbangan pertama Devi hari ini ke denpasar bali danZafran ke singapor.

Setelah tiba di terminal Devi dan Zafran berjalan beriringan membuat beberapa pasang mata penumpang melirik mereka.

“mbk sarah kok cap Devi sama Cap Zafran tuh deket banget ya apa mereka pacaran”ucap salah satu pramugari yang baru bergabung dengan mereka

“kamu baru gabung ya sama kami”ucap wili salah satu pramugari yang berjalan di belakang Devi dan Zafran

“iya aku baru masuk beberpa minggu ini”

“mereka itu suami istri”

“oohhh kok gak kelihatan ya”

“ya begitulah mereka selalu professional di tempat kerja menyampingkan urusan rumah tangga mereka”

“ohh gitu”

Cuaca hari ini sedikit buruk saat baru take off tadi hujan turun. Membuat devi sedikit khawatir  setelah sekitar setenga jam perjalan alhamdulilah allah mendengar doanya cuaca mulai sedikit cerah. Inilah resiko terbesar yang harus dia hadapi saat cuaca yang tidak menentu dia harus tetap tenang. Zafran selalu berpesan kepadanya saat menghadapi situasi sulit jangan pernah mengingat Zafran dan Nisa serta keluarga, pkirkanlah ratusan nyawa semua orang yang ada di dalam pesawat yang kamu bawa. Ini lah resiko pekerjaan kami yang memiliki beban sangat besar di pundak kami.

.............................................................
Hallo semua Devi sama Zafran balik lagi ni .. selamat membaca jangan lupa vote nya ya klik bintangnya ..

Izinkanku Mencintaimu Dengan Caraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang