" Ayah . . . Ayo, kita sudah telat " ucap Jihoon yang sudah menunggu di depan rumah kurang lebih setengah jam.
" Iya sayang . . . Sabar, ini ayah keluar " ayah pun keluar dalam keadaan masih mengancing kemejanya
Jihoon menggelengkan kepalanya " sebenarnya apa sih yang ayah lakukan didalam sampai belum siap seperti ini " ucap Jihoon menelisik dari atas sampai bawah pakaian ayahnya.
Ayah tersenyum kikuk " jja, kita berangkat "
.
.
.Tak sampai setengah jam mereka pun sampai di panti asuhan. Tanpa menunggu ayah nya membukakan pintu mobil Jihoon sudah keluar terlebih dahulu dan langsung berlari kedalam panti asuhan itu. Jihoon pun langsung disambut anak-anak di sana.
Anak-anak panti sudah sangat mengenal Jihoon karena mengingat letak panti itu berseberangan dengan sekolahnya dan Setiap istirahat pertama Jihoon pasti memilih datang kepanti itu daripada kekantin. Dia selalu ikut bermain disana.
Ayah pun mengikuti Jihoon masuk kepanti asuhan itu.
Disana sudah di sambut oleh pemilik panti Yaitu bunda Jisung.
Ayah berjalan masuk kedalam " selamat pagi, emm maksud kedatangan saya kesini ingin melaksanakan keinginan anak saya Jihoon untuk menyumbang alat-alat belajar, baju dll untuk anak-anak disini "
Bunda Jisung tersenyum " wahh terimakasih pak, kami sangat tersanjung, anak-anak pasti senang "
" Iya bu, semoga benda-benda ini bermanfaat ya "
" Iya pak sekali lagi terimakasih " sekali lagi bunda Jisung tersenyum " Jihoon bunda juga berterimakasih sekali sama kamu . . . Kamu selalu memikirkan teman-teman kamu disini "
" Semua Jihoon lakukan karena Jihoon sudah menganggap mereka sebagai keluarga Jihoon bunda "
Bunda Jisung tak tahan untuk tidak memeluk gadis kecil itu " aigoo kau baik sekali sayang "
Jihoon hanya mengeluarkan senyumnya yang begitu manis.
" Baiklah sayang kita pulang sekarang yah " kata ayah
Jihoon mengangguk pada ayahnya dan kemudian berbalik lagi pada Bunda Jisung " Bunda, Jihoon pulang dulu ya "
" Iya sayang, hati-hati ya "
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Kaki kecil itu berlarian bagai tak ada beban, ia senang karena ia bisa bermain di luar rumah ya walaupun hanya di halaman rumahnya sendiri saja, setidaknya ia boleh keluar rumah.
Anak lelaki berumur sekitar 8 tahun ini memang sering berdiam diri saja di rumah, sebenarnya bukan kehendaknya untuk berdiam dirumah saja tapi itu semua kehendak appanya, ia boleh keluar hanya untuk sekolah saja itu pun sehabis sekolah ia langsung pulang, anak ini tidak berani membangkang perintah appanya, karena jika sedikit saja ia melanggar, tangan besar appanya akan dengan mudah mendarat di badannya. Dan itu sangat menakutkan baginya.
" Woojin jangan bermain terlalu jauh sayang "
Woojin. Park Woojin, itu lah nama anak lelaki ini, dia anak satu-satunya dari keluarga Park Yeongjae dan Kim sara, walaupun anak tunggal tapi kehidupan Woojin jauh dari kata bahagia layaknya anak kecil pada umumnya. Ia selalu di bawah kendali appanya. Tak boleh bermain, tak boleh berkumpul dengan temannya. Appa nya selalu melarangnya keluar rumah dengan alasan harus belajar padahal kecerdasan Woojin sudah melebihi rata-rata. Tapi Woojin tak berkecil hati, ia mengganggap appanya melakukan itu atas dasar sayang dan tidak ingin anaknya terjerumus kehal-hal yang tidak diinginkan karena mengingat Woojin anak laki-laki.
![](https://img.wattpad.com/cover/156248742-288-k177463.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll wait till you come back to love me--- [2park] ✔
RomantikRasa benci itu sangat besar, tapi jauh di dalam lubuk hatinya ada terselip rasa cinta. Gadis bernama Park Jihoon itu tidak mengetahui apa yang membuat Woojin sangat membencinya. Tapi sebesar apapun rasa benci Woojin terhadapnya ia akan tetap mencint...