Hari ini seperti biasa, Woojin kembali menjemput Jihoon di rumahnya. " sayang kenapa wajah mu terlihat murung . . . Kamu sakit " tanya Woojin khawatir karena raut wajah Jihoon tidak seperti biasanya yang sering tersenyum ketika Woojin menyapanya. Woojin segera membukakan pintu mobil untuk Jihoon, ia terus memandang wajah sedih kekasihnya, ia berfikir untuk bertanya namun ia urungkan karena mungkin mood Jihoon masih berantakan.
Di perjalanan tak ada seucap kata pun yang mereka lemparkan, Woojin semakin bingung melihat Jihoon yang terus menerus menatap keluar jendela mobil yang sesekali menghela nafas kasar.
Woojin mengulurkan tangannya yang bebas untuk menggenggam tangan Jihoon tanpa sepatah kata terucap, mata nya masih fokus menatap jalan di depan, ia terus mengelus tangan kekasihnya dengan ibu jarinya berharap perasaan gadis itu sedikit membaik.
**************
Woojin turun terlebih dahulu dari mobil dan membukakan pintunya untuk Jihoon keluar. " sayang senyum dong " hibur Woojin sambil mencolek pipi gembul kekasihnya. Namun Jihoon tetap lah Jihoon, jika ia merasa suasana hatinya hancur, mau semanis apapun Woojin berlaga di depan nya tak akan berhasil membuat Jihoon kembali tersenyum.
Woojin kembali hening, ia tau sifat kekasih nya sudah dari lama. Ia memilih diam dan berjalan di belakang Jihoon, ia takut jika ia banyak tanya malah akan menambah kesal kekasihnya.
Jam mata kuliah pertama sudah berakhir, Woojin memutuskan untuk mendekati Jihoon " sayang, sebenarnya kamu kenapa . . . Tidak biasanya kamu murung "
Jihoon menghela nafasnya, tiba-tiba airmatanya keluar begitu saja " ayah . . . "
" Ayah kenapa ? " tanya Woojin lagi, sambil mengelus kepala Jihoon
" Perusahaan ayah bangkrut "
" Apa, bagaimana bisa ? "
" Aku juga tidak tau . . . pagi tadi aku tak sengaja mendengarkan percakapan ayah dengan siapa aku juga tidak tau " jelasnya sambil sesenggukan menahan tangis
~ Flashback ~
Jam 06:30, Jihoon terbangun dari tidurnya, ia merasa sedikit haus dan berniat mengambil air di dapur, dan pada saat ia berjalan menuju dapur ia mendengar suara ayah yang agak terdengar bingung, ia perlahan mendekat kearah kamar ayahnya yang kebetulan pintunya sedikit terbuka.
" Ne, ada apa pak Lee "
" . . . . . "
" Apa, bagaimana bisa ? "
" . . . . . . "
" Apa tidak ada jalan lain lagi . . . Bagaimana bisa keungan perusahan bisa turun drastis hanya dalam beberapa hari "
" . . . . . "
" Baiklah, kalau begitu kita cari tau dulu akar dari masalah ini "
Jihoon menangkup mulutnya. Sekarang ia mengerti, apa yang membuat ayahnya terlihat frustasi beberapa hari lalu. Ia segera kembali kekamarnya dengan airmata yang terus mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll wait till you come back to love me--- [2park] ✔
Roman d'amourRasa benci itu sangat besar, tapi jauh di dalam lubuk hatinya ada terselip rasa cinta. Gadis bernama Park Jihoon itu tidak mengetahui apa yang membuat Woojin sangat membencinya. Tapi sebesar apapun rasa benci Woojin terhadapnya ia akan tetap mencint...