Part 1

2.4K 156 22
                                    

" AYAH . . . " dari kejauhan terlihat seorang gadis kecil tengah berlari menggunakan kaki mungilnya sambil berteriak memanggil sang ayah. Gadis kecil ini sepertinya sedang merasa sangat senang, ia juga terlihat membawa semacam buku bersampul merah.

Sang ayah menoleh lalu tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya seperti ingin menangkap. Ya, dia ingin menangkap gadis kecilnya, menangkapnya dan membawanya kedalam pelukan hangatnya. " aigoo... anak ayah yang cantik ini " ucap ayah sambil menyetuh hidung kecil anaknya " apa ini sayang  ? "

Gadis itu pun membuka buku bersampul merah yang sedari tadi terus ia pegang " ini buku hasil belajarku ayah "

" Benarkah . . . Sini, biar ayah lihat " gadis itu pun memberikan benda itu pada ayahnya.

" Waaah Jihoonie ayah memang pintar . . . " ucap ayah senang sambil mencubit pipi putri kecilnya.

Jihoonie. Itu adalah nama sapaan gadis kecil itu dan nama nya yang sebenarnya adalah Park Jihoon, Park Jihoon adalah penyatuan antara nama orang tuanya yaitu, Park Hoonyeong nama ayahnya dan Shin Jiwon nama ibunya sedangkan marga Park berasal dari marga ayahnya. Jihoon adalah anak tunggal, dia adalah pewaris utama perusahaan keluarga Park, yaitu Park Corporation Office. Saat ini ayahnya menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut.

Karena Jihoon adalah anak tunggal, jadilah ia sangat dimanja oleh ayahnya. Semua yang Jihoon minta pasti dikabulkan. Tapi, Jihoon tidak memanfaatkan posisi nya untuk bermanja-manja, ia tetap berlaku biasa saja. Pernah sekali ayahnya mengajaknya liburan ke Disneyland, ayahnya menawarkan sebagai hadiah karena Jihoon berhasil meraih peringkat pertama di sekolahnya. Namun bukannya mengiyakan Jihoon malah menolak ajakan ayahnya. Alasanya, ia tidak ingin menjadi anak yang manja yang selalu menagih ini itu pada orang tuanya sebagai imbalan. Walaupun usia nya masih terbilang sangat muda yaitu 8 tahun tapi pola pikirnya sudah tertata dengan rapi, ia juga memiliki sifat baik, ramah, bijaksana serta mandiri.

Hari ini pun ia kembali meraih peringkat satu di sekolahnya, dan ayahnya pun kembali menawarkan sesuatu sebagai hadiah untuk nya " karena anak ayah mendapat juara 1 lagi, ayah akan memberikan hadiah apapun yang Jihoonie mau "

Jihoon terlihat berpikir, sampai ada satu keinginan yang terbesit di hati dan pikirannya " ayah, katanya ayah akan memberikan apa yang Jihoon mau kan " ucapnya sambil memeluk sang ayah

" Tentu sayang "

" Kalau begitu aku ingin menyumbang sesuatu ke panti asuhan didekat sekolahku "

Ayahnya sangat merasa terenyuh mendengar permintaan anaknya ini, sungguh ia sangat bangga memiliki anak seperti Jihoon, ia sungguh bijaksana dan baik, mau tidak mau ayahnya pun menyetujui keinginan putrinya untuk menyumbang sesuatu ke panti asuhan itu. " baiklah besok kita kesana ya sayang "

Alhasil Jihoon pun melompat-lompat dengan girangnya lalu mencium kedua pipi tirus ayahnya dan kemudian masuk kedalam rumahnya dengan berlari.

.
.
.

20:30 KST

" Jihoonie . . . " panggil ayahnya, kemudian membuka pintu kamar perlahan " kau belum tidur sayang "

Jihoon berdiri dan meraih tangan ayahnya " ayah... ayah bolehkah aku menyumbangkan boneka-boneka ku, bonekanya terlalu banyak aku tidak bisa memainkan nya satu persatu, lebih baik aku sumbangkan saja ya "

Ayah tersenyum dan mengelus rambut gadis kecilnya penuh sayang " terserah Jihoonie saja "

" Oh ya ayah besok belikan buku buat anak-anak di panti itu ya... mereka kan tidak punya uang untuk sekolah jadi dengan buku itu mereka bisa tetap belajar " ucapnya sambil tersenyum yang terlampau manis

Ayahnya pun kembali mengangguk " baiklah sebaiknya kau tidur ya sayang, harinya sudah malam "

Jihoon mempoutkan bibirnya dengan menggemaskan " tapi besok aku sudah mulai libur ayah "

Ayah menggeleng sambil menggerakkan jari telunjuknya kekiri kekanan " no no no, biarpun libur bukan berarti kau boleh tidur larut malam "

" Yah ayah gak seru " gumam Jihoon, namun ia tetap melangkahkan kakinya ketempat tidurnya yang berwarna baby pink.

Ayah pun ikut mendekati gadis kecilnya untuk memberikan ciuman selamat malam dan selamat tidur. " cup . . . Jaljayo ne Cheonsa "

Akhirnya Jihoon pun tertidur dengan lelapnya sambil memeluk bantal gulingnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini ayah terlihat sibuk memasak di dapur. Iya, semenjak istrinya meninggal semua urusan dirumah ia yang mengatur, walaupun ia sibuk tapi sebisa mungkin ia harus meluangkan waktunya untuk mengurus rumah dan Jihoon, untung saja Jihoon bukan anak yang suka meronta-meronta pada orang tuanya, setiap pagi ayah tidak perlu membangunkan anaknya karena Jihoon pasti akan bangun sendiri dan bahkan mandi sendiri sampai memakai baju pun sendiri. Sungguh anak ini sangat mandiri. Ia sangat mengerti akan situasi keluarganya, bahkan jika ada waktu luang ia selalu membantu ayahnya membersihkan rumah.

Pagi ini Jihoon sudah terlihat rapi. Ia sudah wangi dan bahkan sudah cantik dengan kunciran kecil di pinggir dahinya. " selamat pagi ayah " Jihoon tersenyum.

" Selamat pagi Jihoonie " balas ayah yang masih berfokus pada pengorengan di depan nya.

" Ayah tidak mau memberiku ciuman selamat pagi " ucap Jihoon kesal

Ayah pun menoleh sebentar lalu mematikan kompor terlebih dahulu dan kemudian mendekati anaknya " omo . . . Anak ayah sudah rapi . . . Mau kemana sayang " ayah berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka.

Jihoon melipat kedua tangannya di dada " apa ayah lupa, hari ini kita harus kepanti asuhan "

Ayah menepuk jidat " oh iya ayah hampir saja lupa sayang . . . Baiklah ayah akan mandi dan bersiap dulu ya . . . Kau makan lah nasi goreng itu "

Jihoon terkekeh melihat tingkah laku ayahnya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Di lain tempat ada seorang pria sepantaran ayah Jihoon sedang duduk di kursi taman sambil membaca sebuah koran.

***********

Breaking news today

Park Hoonyeong kembali menyukseskan kantor Park Corporation office dengan memenangkan tender sebesar 100 milyar. Tak banyak yang menyangka bahwa Park Hoonyeong bisa memenangkan tender besar tersebut. Kini perusahaan Park Corporation Office kembali mencetak rekor sebagai perusahaan tersukses kedua dunia.

*************

" Ck, untuk sekarang kau masih bisa tertawa Park Hoonyeong . . . tapi liat saja nanti, aku akan merebut perusahaan itu "














Untuk pembuka sedikit dulu aja yah dan maaf kalo gak jelas ceritanya
Jangan lupa vote n commentnya

Oh ya Woojin nya disimpen dulu 😁😁😁






Salamsayang

Nunnasikembar 😘😘😘😘😘

I'll wait till you come back to love me--- [2park] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang