04

842 142 5
                                    



Dia Park Woojin.

Dengan alasan bahwa dia berhutang padaku karena telah membuatku ketakutan saat aku mengira Park Woojin itu perampok. Dia membawaku kerumahnya

Iya rumah

Bukan apartemen atau penthouse pribadi miliknya namun rumah keluarga Park

Woojin membuka pintu kayu tanpa mengetuk, dan tanpa mengucap salam

"Woojin pulang" seru Woojin lantas jalan mendahukuiku masuk lebih dalam rumahnya

Aku hanya berdiri diruang tamu

Usai selesai sengan urusannya. Park woojin kembali dengan perempuan paruh baya seusia ibuku

"kok gak duduk?"

Bukannya aku tidak mau duduk. Tapi aku menerapkan tata krama bertamu.
"belum dipersilahkan" kataku dengan santai

Namun woojin dan perempuan itu justru terkekeh pelan sebelum mempersilahkanku duduk

Assalamu'alaikum Busan -Park Woojin [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang