Pagi itu menjadi perbincangan yang sangat panjang antara aku dan si bungsu dari keluarga mama. Diantaranya juga membahas bagaimana dan dimana aku tinggal dibusan selama ini.Aku menceritakannya dengan kecuali, kecuali rasa yang mulai tumbuh meski tidak pernah aku tanam.
"nanti sore, selesai lo kerja. Kemasin barang lo. Tinggal sama gue, jangan ngerepotin keluarga orang" tutur tante Heegi menutup perbincangan yang berhenti hingga matahari pagi hampir menyentuh siang
Dengan lugas aku angguki penuturan tante Heegi. Hingga sore ini, usai pamit kepada pegawai toko bunga nyonya park yang bertugas mengunci pintu aku pergi dengan mobil putih yang dikendarai oleh tante Heegi.
Kami menerobos jalanan sore yang cukup lenggang, ditemani semburat cahaya silau pukul tiga sore aku membaca surat pendek sekaligus mengasah hafalanku yang sempat vakum
"dimaan rumahnya?"
"district dong, ada satu perumahan elit nomor 43D" kataku, memotong sebentar murojaah surat ar rahman
---
Setibanya dikediaman keluarga park itu aku mengetuk pintu dua kali, lantas memasuki rumah. Seperti itu kebiasaanku sebagai pengganti Assalamualaikum.
Attitude itu nomor satu, maka dari itu ketika salam bukan hal yang harus dilakukan, tetap saja masih banyak cara untuk menunjukkan adab kesopanan dalam memasuki rumah.
Dengan mengetuk pintu terlebih dahulu, salah satunya.
Kedatanganku disambut oleh park woojin yang sedang asik dengan ponselnya, dan yerim dengan tayangan variety show. Pemandangan yang langka menurutku, karna selama ini aku tidak pernah melihat momen kakak beradik itu dalam satu frame
Meski keduanya bungkam satu sama lain tapi hati kecilku tersenyum melihatnya. Jadi rindu Radhit dirumah hehe.
"sore" sapaku memecah keheningan
Sontak keduanya menoleh kearahku. Woojin menatap dengan diam, sementara Yerim menatap dengan senyum lebarnya
"udah pulang kak?" tanya Yerim
Aku mengangguk
"eomma ada didalam?"
"keluar sama appa" balas Yerim
Aku mengerti, lantas menghampiri tante Heegi yang masih duduk didepan, aku memberitahunya untuk menunggu sebentar sementara aku menghubungi nyonya park dan berkemas
"yeobseo eomma, hari ini jihan pamit keluar dari rumah" Ucapku dari balik handphone
---
Jihan versi cowok alias Jihan Radhitya Naufal. Adek gua
- badung dah
- paling sering dimarahi papa karna bandel
- rambut dicat katanya biar ganteng
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Busan -Park Woojin [End✔]
ContoAssalamualaikum Busan, Assalamualaikum Park Woojin. -privated Highest rank #7 in PWJ -290918 Cr. July2018