30

563 99 13
                                    



Nyatanya pandanganku akan park woojin laki laki baik itu salah. Fakta bahwa woojin bukan seorang hamba Allah dan budaya korea yang berkiblat pada kebebasan itu menohok pertahananku. Woojin tidak selamanya baik dimataku yang sedikit mengerti aturan pergaulan.

Aku sadar diri, ya aku siapa untuk woojin? Tidak lebih dari seseorang yang diberi kebaikan karna dimintai permohonan maaf. Tidak seharusnya aku merasa sesakit ini bukan.

Woojin diam tak bergeming ditempatnya berdiri terpojok oleh tembok, sementara sohye terus mengikis jarak diantara keduanya.

Lakukan hye lakukan, tampar gue dengan ciuman lo untuk woojin, dia memang ada bukan untuk gue.  Batinku

Sohye mulai berjinjit, memegang dada bidang woojin dan sayangnya, hati dan pikiranku bersimpangan

Tanganku mantap membuka gagang pintu itu hingga terbuka

Krieeett....

"hai" sapaku sambil sebisa mungkin menunjukkan senyum ramah

Sohye memundurkan badannya, sementara mata elang milik woojin yang aku sukai itu membulat, dengan segera woojin menghampiriku







Lantas menarik tangannya menuju mobil miliknya

"jin, lepas. Ini bukan seharusnya" pekikku

Assalamu'alaikum Busan -Park Woojin [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang