Am I Your 'Someone Special'?

228 27 0
                                    

Areum berhasil menyelesaikan tulisannya dalam tiga jam. Pada dasarnya naskah itu memang sudah rampung sembilan puluh persen. Gadis itu mengangkat kedua tangannya ke atas. Ia kemudian sadar bahwa sedari tadi ada Wonwoo yang menemani. Areum tersenyum kecil. Ia menumpukan dagu pada sebelah kepalan tangannya dan mengamati wajah serius Wonwoo.

Merasa ada yang memperhatikan, Wonwoo mengangkat wajah dari kertas. Ia sedikit tersipu menemukan Areum sedang tersenyum memperhatikannya. Gadis itu bahkan terlihat santai ketika sudah tertangkap basah memandanginya.

Wonwoo membuang wajah ke arah lain. Ia mengetuk-etukkan pensil ditangannya ke meja. "Kau lihat kemana, Yoon Areum?"

"Lihat Wonwoo oppa," jawab Areum singkat.

Kedua bola mata Wonwoo melebar. Benar-benar to the point. Melihat reaksi Wonwoo, gadis itu tertawa kecil. Akhirnya ia melempar pandangan ke luar jendela.

"Hahhh, jota!" Areum menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Ia menghela napas panjang dan tersenyum lebar memandangi jalanan di luar.

Wonwoo ikut tersenyum samar. Pria itu mengikuti arah pandang Areum. Ia baru sadar bahwa menghabiskan banyak waktu dengan gadis di hadapannya kini sudah menjadi hal biasa untuknya. Bahkan Seungcheol sering kali protes karena waktu bermainnya dengan Wonwoo jadi berkurang. Wonwoo jadi lebih sering membaca dan memilih menghubungi gadis itu. Memberi feedback atas hasil tulisan yang dikirim Areum, katanya.

Satu yang tidak Wonwoo sadar. Ia tidak tahu kalau dirinya benar-benar jatuh cinta pada gadis itu.

"Oppa sudah selesai menulis liriknya?" tanya Areum. Ia kembali menoleh ke arah Wonwoo.

Pria itu kembali mengarahkan pandangannya pada kertas berisi coretan-coretan tangannya disana. Ia mengangguk kecil. "Tapi aku tidak terlalu yakin. Biasanya aku akan meminta pendapat pada salah seorang staff wanita apakah lirik yang kubuat tidak akan menyinggung perasaan wanita," Wonwoo menghentikan ucapannya. Ia memandang Areum yang masih menantikan kelanjutan kalimat dari mulut pria itu. "Bagaimana kalau kau saja yang melakukannya?"

Dengan wajah keheranan, Areum menunjuk dirinya sendiri dengan sebelah tangan. Ia tertawa kecil. "Jangan, jangan. Itu kan rahasia pekerjaan Oppa. Aku tidak ingin...."

"Ayolah," pinta Wonwoo lagi. Pandangan matanya tampak memelas. "Lagipula bisa saja apa yang sudah kutulis benar-benar tidak menarik. Atau parahnya, Jihoon akan memberi tanda silang besar di kertasku."

Areum menatap kedua manik mata Wonwoo. Pria itu mengangguk, berusaha meyakinkan Areum.

Areum menghela napas panjang. Ia menyingkirkan laptopnya ke samping. "Baiklah. Tapi kalau ada beberapa lirik yang ternyata bocor ke media, bukan aku pelakunya."

Wonwoo tertawa kecil. Ia menyodorkan kertas miliknya ke Areum. "Aku percaya kau tidak akan melakukannya."

Areum menyipitkan matanya. Memberi tatapan mengejek pada Wonwoo sebelum membaca hasil kerja pria itu. Wonwoo tersenyum kecil. Ia menyesap kopi di cangkirnya. Matanya tidak pernah meninggalkan wajah Areum sedikit pun.

Tak berapa lama kemudian, Areum meletakkan bacaannya. Ia mengangguk dan tersenyum puas. "Wah, tidak kusangka. Oppa benar-benar penuh perasaan." Areum memandang ke arah Wonwoo. "Aku suka. Karena ini lirik lagu, pasti rima harus diperhatikan, kan?"

Wonwoo mengangguk. "Untuk urusan itu, nanti saja. Aku harus menggabungkan pekerjaanku dengan anggota hip hop lainnya."

Areum mengembalikan kertas milik Wonwoo. Senyuman manisnya tetap terpasang di sana. Hal itu membuat jantung Wonwoo berdegup kencang.

[SVT FF Series] Parting is Such Sweet SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang