Dua jam lamanya Wonwoo dan Areum mengelilingi Lotte World dan mencoba berbagai wahana mengasyikkan. Areum tampak senang menikmati waktu luangnya. Wonwoo pun demikian. Pria itu tidak ingat kapan terakhir kalinya dia bisa bepergian sebebas ini di siang bolong. Penyamaran yang dilakukan Areum ternyata manjur juga. Tidak ada seorang pun yang mengenalinya sebagai Wonwoo Seventeen.
"Aku haus," keluh Areum setelah turun dari wahana The Conquistador.
"Tentu saja, kau berteriak paling kencang saat di atas tadi," kekeh Wonwoo. Tangannya terulur untuk membenahi anak rambut Areum yang menutupi wajah gadis itu. "Kau tunggu saja disana, aku akan membeli minum dulu." Tunjuk Wonwoo pada sebuah kursi panjang tak jauh dari sana.
Areum mengangguk patuh. "Aku hanya mau air mineral, oppa," gadis itu sedikit berteriak ketika Wonwoo sudah berjalan agak jauh. Pria itu hanya mengacungkan ibu jarinya sebagai balasan.
Tak berapa lama kemudian Wonwoo datang dengan tangan penuh. Areum yang melihatnya buru-buru membantu membawakan minuman yang dibeli oleh pria itu. Keduanya kini sudah duduk bersisian di bangku panjang.
"Wah, oppa juga beli kentang goreng?" pekik Areum antusias saat meneliti makanan apa saja yang dibeli Wonwoo.
Wonwoo hanya mengangguk. Mulutnya sudah penuh oleh sosis yang dibelinya. Dengan dagunya, ia menyuruh Areum agar ikut memakan apa yang sudah dibelinya.
Wonwoo begitu sibuk dengan saus yang jatuh mengenai kausnya. Raut wajahnya berubah masam. Ini adalah kaus pemberian Areum. Warna putih pula! Pasti akan susah untuk menghilangkan noda merah ini.
"Yey! Bagus juga," seru Areum.
Pria itu mengangkat wajahnya begitu mendengar suara Areum yang sangat senang. Ia akhirnya sadar bahwa tadi Areum diam-diam mengambil foto selfie dengan dirinya yang merengut. Wonwoo berdecak kesal. Tangannya terulur ingin meraih ponsel milik Areum dan menghapus foto itu.
"Ei, ei, ei, tidak bisa," ledek Areum sambil menjulurkan lidahnya. Ia berdiri untuk menghindari jangkauan tangan Wonwoo.
Tak mau kalah, Wonwoo menarik pergelangan tangan Areum yang bebas. Gadis itu jatuh terduduk di pangkuan Wonwoo. Areum terkejut dan hanya bisa diam mematung. Kesempatan itu digunakan oleh Wonwoo. Ia meraih ponsel milik Areum dan mengutak-atiknya.
Klik!
"Ya! Apa yang oppa lakukan?" seru Areum. Ia bangkit berdiri dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah memerah menahan malu.
"Mengambil foto," jawab Wonwoo datar. Sesungguhnya jantung pria itu sudah berdetak sangat keras tak karuan.
Areum merebut kembali ponselnya dari tangan Wonwoo. Ia melihat gambar yang baru saja diambil pria itu. Wajah Areum kembali memerah. Disana jelas-jelas tergambar dirinya sedang berada di pangkuan Wonwoo. Saking terkejutnya, Areum hanya dapat melihat wajah Wonwoo dengan mulut sedikit terbuka. Wonwoo sendiri memandang ke arah kamera. Tatapan wajahnya datar. Gigi-giginya terlihat menggigit potongan sosis yang belum ia habiskan.
Gadis itu menyembunyikan ponselnya ke dalam tas selempang yang ia kenakan. Jujur saja, ia masih malu dengan tindakan tiba-tiba Wonwoo tadi. Tapi, melihat pose yang dilakukan Wonwoo di foto ponselnya tadi entah mengapa membuat jantung Areum berdetak lebih kencang. Wonwoo terlihat lebih... sensual? Areum menggeleng kuat. Ia berusaha menepis pikiran kacau itu dari otaknya.
"Cepat habiskan kentang gorengmu. Katanya kau masih ingin bermain," seru Wonwoo. Ia berusaha memecah kecanggungan yang tercipta diantara mereka. Pria itu bahkan mengutuki diri sendiri. Darimana ia mendapat ide untuk berpose seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
[SVT FF Series] Parting is Such Sweet Sorrow
Roman d'amour[COMPLETE][SVT FF Series] --- Hal paling mustahil bagi Jeon Wonwoo adalah jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia adalah pria penyuka literatur yang selalu berpikir dengan logika. Dibalik wajah dinginnya, Wonwoo memiliki hati yang hangat dan lembut...