aku ingin mengucapkan YEAAYYY... ternyata ceritaku gak hilang. setelah log out jumat kemarin dan baru buka sekarang, aku speechless. aku kira ceritaku kena report dan dihapus pihak watty, ternyata masih ada.. Yeay... terimakasih kepada Shioriavaron karena mau repot nyariin cerita ku ini... hihiihiihih... makasih yaaa 😘😘
******************************************************************************************
"Miss Vaugh..."
Ale merentangkan kelima jarinya, isyarat berhenti bicara. "tutup pintunya!"
Neal bergegas menutup pintu, mengurung dirinya, Miss Vaugh dan Miss Monroe di dalam ruangan itu.
"Miss Vaugh..."
Ale memberi tanda untuk berhenti bicara, berjalan mondar mandir di ruangan itu. kemudian bergegas mengambil sebotol air minum dari dalam kulkas mini.
"Miss Vaugh..."
Ale menandaskan air minumnya dan meletakkan botol air minum dengan cukup keras. Ia menarik nafas panjang. "kau sudah masuk keruanganku beberapakali, artinya sudah beberapakali kau mengamatiku yang murung, sudah beberapakali kau melihat paper bag sialan itu... dan kau tidak mengatakan apa-apa padaku?"
"Miss Vaugh..."
"kau pasti senang melihat kebingunganku, KAN?!!" Ale berbalik, matanya berkilat bak api pijar. "bukan begitu Miss Vaugh, a-aku tidak pernah tau kau mencari tau" jawab Neal cepat. Ale menarik nafas panjang, berjalan mendekat. "apakah kita bercinta?"
"Mam..." keringat dingin mengucur di pelipis Neal. "apakah kita BERCINTA?"
Neal menelan ludahnya gugup, ia melirik Mina yang menyilangkan tangan di dada. Berdiri di belakang pintu keluar, menghadang Neal jikalau memilih kabur.
"Mam... itu..."
"YA TUHAN KATAKAN SAJA!"
"itu... sulit untuk di katakan" bisik Neal melirik Mina lagi. "ah –ha aku tidak akan meninggalkan tempat ini," Mina bersikeras. "kau dengar dia, dan itu artinya dia tidak akan pergi walau t-sunami menyerang. Jadi dari pada kau membuang waktumu katakan saja!" kata Ale keras. Neal menelan ludahnya lagi, keringat sudah membanjiri pelipis dan punggungnya. "y-ya Mam..."
"Sial!" Ale mengumpat, berjalan mondar-mandir.
"Kau..." Ale menunjuk Neal dengan jari telunjuk. "ceritakan padaku apa yang terjadi malam itu! semuanya! Sedetil-detil nya!! dan jika aku mendengar setitik kebohongan aku dengan senang hati menyakitimu, secara pelan maupun cepat. kau boleh pilih."
Neal kembali menelan ludahnya, matanya membelalak lebar lalu menatap Mina. "ah –ha sebagai informasi dia pemegang sabuk hitam" jelas Mina. Neal menelan ludahnya yang seakan mengganjal di tenggorokan.
"s-saya baru saja mengantar Mr. Jenkins pulang ketika melihat anda di lorong Mam" bisik Neal pelan. "teruskan" ucap Ale kasar. Neal mengangguk, melirik gugup Mina yang masih bersedekap.
"a-anda terlihat tidak baik Mam, wajahmu pucat dan tergolek tidak berdaya..."
"dimana Derren?" potong Mina. "Landon berdiri membelakangi anda, Mam. Terlihat sama pucatnya" jawab Neal. Ale menyipitkan matanya dan Neal kembali melanjutkan, "Landon memanggil saya untuk mengantar anda ke kamar yang sudah di pesannya. Sambil memberikan kunci kamar ia langsung pergi. a-anda..." Neal menatap tangannya. "a-anda terlihat sakit, Mam. Ada muntahan di sekitar anda dan pakaian anda. Jadi, saya melepas mantel saya dan membungkus anda agar hangat."
Neal melirik Ale dari balik kacamatanya dan melihat Ale tidak bereaksi apapun. "s-saya membawa anda ke kamar, yang ternyata ti-tidak terlalu jauh dari tempat anda tadi. Saya langsung merebahkan anda di kasur. membuat anda senyaman mungkin dengan melepas sepatu, kaos kaki..." wajah Neal bersemu merah padam. "...pakaian anda yang terkena muntahan. Tapi saya tidak melihat apapun, sumpah... saya langsung menutupi tubuh anda dengan selimut" jelas Neal. Ale menaikan satu alisnya, tidak berkata apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
If You're Mine
RomanceAlessa Vaugh editor majalah fashion terkemuka selalu menutup diri dengan yang namanya cinta. Seks dan sepatu dua hal yang tidak bisa ia lepaskan begitu saja. Di lain pihak, Neal Andrews berusaha membuktikan dirinya bahwa ia bisa terbebas dari bayang...