Bab 5

8.1K 255 30
                                        

"masuk!" perintah Ale ketika mendengar pintu ruangannya di ketuk. Pintu di buka dan Neal Andrews masuk dalam pakaian yang membuat Derek Zoolander terlihat lebih baik – Kemeja Hawaii yang dipadukan dengan celana flannel bewarna abu-abu dan sepatu kets hitam. dan suatu pertanyaan terbesit di pikiran Ale; bagaimana caranya pria mengerikan ini bisa bekerja di majalah high fashion?

"siapa yang memilih pakaian itu?" tanya Ale mengernyit. "Maaf Mam?" Neal bertanya. "apa kau tidak memiliki teman untuk di mintai pendapat atau fashion stylist?" tanya Ale lagi. "saya merasa nyaman dalam pakaian ini" jawab Neal. "ookeeyy... pakaian itu harus di buang nantinya" jawab Ale meringis. "Mam?" Neal memiringkan kepalanya. "it's okay, itu akan menjadi PR ku nantinya" kata Ale mengangguk pada dirinya sendiri. kemudian Ale mendongak dengan senyum lebar yang membuat jantung Neal berdetak cepat. Senyumnya bak mentari Hawaii yang menyinari diri Neal dengan kehangatan dan kebahagiaan dari music ukulele ditemani penari hula.

"...jadi, bagaimana menurutmu?"

"Hah?"

"kau tidak mendengarkanku?" Ale menghela nafas lelah, lemot checklist. Sepertinya banyak sekali yang harus di perbaiki.

"aku berkata bagaimana kalo-"

"apakah aku mengganggu sesuatu?" tanya seorang pria dengan logat menarik yang membuat Ale mengalihkan tatapannya. Dan sebuah kebahagiaan terbit di wajah wanita itu.

"Javi! Kapan kau kembali?" suara Ale berubah lembut, penuh dengan godaan. "baru saja signora" ucap pria itu dengan logat sempurna sembari mencium tangan Ale. "uh... sejak kembali dari Itali kau berubah romantic?"

"hanya untukmu, cara. Dan aku bisa kalimat lainnya" bisik model itu menggoda. Javier Dalton – adalah seorang model pakaian dalam kebangsaan Spayol – Belgia. Pria itu layaknya model kebanyakan; tinggi, berambut gelap, dan tubuh atletis.

"benarkah? katakan padaku" bujuk Ale tersenyum. Javi berbisik di telinga Ale yang membuat Ale mengerang seksi. "aku suka itu"

"apa aku mengganggu sesuatu, mio amore?" bisik pria itu sengau yang membuat Neal ingin memuntahkan makan siangnya.

"oh... itu bisa dilakukan nanti. Sekarang aku ingin mendengar ceritamu di Itali" kata Ale memainkan jarinya di dada model itu. "aku bisa menunjukkan apa yang aku pelajari di Itali, il mio angelo" jawab Javi penuh tekad. "hu'uh... sebaiknya kau lakukan." Ale berbalik, "kita bertemu ketika pulang nanti, oke? Sekarang keluar dan tutup pintu" perintah Ale lalu berbalik kembali menghadap Javi, yang langsung menangkup wajah Ale dan menciumnya ketika Neal beranjak keluar dan menutup pintu.



Sakit sekali... tapi harusnya aku sudah terbiasa bukan? Miss Vaugh wanita yang cantik, canggih, berani, seksi, menggoda... jadi wajar ia memiliki banyak pria yang mengantri untuknya. Tapi entah kenapa rasanya tetap sakit... sakit namun tidak berdarah.

Miss Vaugh tidak akan pernah jatuh cinta padanya yang hanya seorang pengantar surat biasa. harusnya ia tidak mendaftar di perusahaan mengerikan ini. harusnya ia tidak mengikuti kata hatinya dan memilih untuk mengikuti arus, harusnya seperti itu tapi tetap saja ia tidak bisa berpaling dari Miss Vaugh.

Tapi kejadian malam itu akan selalu membekas. Neal masih mengingat bagaimana bergairahnya Miss Vaugh yang berada di atasnya, belaian tangannya yang memanaskan setiap jengkal tubuh Neal, dan ciumannya... membuat Neal menyadari hal-hal yang tidak pernah bisa dirinya gapai. Rasanya seperti terbang ke langit ke tujuh. Namun, itu semua tidak berarti apa-apa ketika melihat wajah Miss Vaugh yang terbaring damai ketika tertidur. Ada kelembutan dalam diri Miss Vaugh yang tidak terlihat ketika ia bangun. Kelembutan yang memperlihatkan bahwa dia sebenarnya adalah wanita yang rapuh. melihat kelembutan seperti ini, dirinya harus menahan diri untuk tidak membelai lembut pipi Miss Vaugh, mendekap tubuhnya erat dan menjaga agar tetap seperti ini. ia terlihat seperti putri salju yang tengah tidur damai menunggu pangeran tampan membangunkannya.

If You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang