Bab 7

5.6K 235 26
                                    

Menandai gambar mana yang akan di pakai untuk majalah edisi selanjutnya, Ale mendengar ketukan di pintu. Ale menyerukan masuk dan pintu di buka. Sekretaris nya, Julie melangkah masuk.

"Mam, Dominique menggeser jadwal preview menjadi sekarang juga."

"APA?! sialan!" Ale melempar pensil ke sembarang tempat, mengabaikan pekerjaannya dan bergegas mengambil tas dan mantel.

"Apa Edna sudah di kabari?" tanya Ale berjalan menuju ruang Dominique. "Edna sudah di kabari" jelas Julie. "bagus..." Ale menghela nafas panjang sebelum masuk ke dalam ruangan Dominique.

Dominique Southgate duduk di kursinya dengan Edna dan Nora berada di samping, mengapit bak jenderal perang. Dominique menarik perhatian dengan setelan monokromatik dari Carolina Herrera. Setelan itu tidak bisa menyembunyikan bentuk tubuh Dominique yang ramping bagaikan baru berumur 24 tahun. Dominique sangat tenang, percaya diri, juga cantik. Dia adalah segala hal yang diinginkan Ale ketika berumur hampir setengah abad - masih muda dan kencang.

"mari kita pergi" kata Dominique bangkit dari kursinya. Nora bergegas mengambilkan mantel bulu Chanel dan tas Prada. Ale hanya mengangguk, kemudian meraih tangan Edna. "siapa yang di preview?"

"Lucy Priestly" jawab Edna memasuki lift. Ale menggumamkan persetujuan dan masuk ke dalam lift.



Lucy Priestly, designer baru yang mulai melambung ketika pakaiannya di kenakan Duchess of Cambridge kala mengumumkan pertunangan mereka tahun lalu. Koleksinya tahun lalu habis di beli pemburu fashion dan pada tahun ini mengumumkan koleksi musim semi nya.

"senang bertemu denganmu," Lucy menyalami Dominique. "halo Lucy" sapa Dominique. Wanita itu cantik dengan rambut pucat dan mata sejernih Kristal. Ia mempersilahkan mereka duduk di sofa panjang untuk melihat koleksi teranyar sebelum di pamerkan.

"selamat siang semuanya. Koleksi ku kali ini terinspirasi ketika aku pergi ke Dubai dan melihat kebudayaan disana. keindahan warna dan panaromanya, kemudian interaksi dengan penduduk setempat, membuatku mendapat ide dan aku menuangkannya dalam koleksi musim semi ku kali ini" papar Lucy. kemudian mengangguk pada model dan satu persatu model keluar menampilkan rancangannya. Dan yang menjadi pamungkas adalah seorang model mengenakan kaftan chiffon warna kuning mustard dengan aksen payet menutupi dada dan selangkangan.

"aku sudah pernah melihat ini sebelumnya" kata Dominique terlihat bosan. Lucy menelan ludah, "well... koleksi ini masih dalam progress..."

"apa hanya ini saja?"

"itu..."

Dominique mendesah, bangkit dan mulai melihat-lihat rak pakaian.

"apa tidak ada yang baru? Apa begitu susahnya membuat terusan-terusan yang layak?"

Tidak ada yang bersuara di ruangan itu.

"untuk apa kau pergi jauh-jauh ke Dubai jika kau tidak memiliki hal baru disini. kalian punya waktu berjam-jam untuk menyiapkannya," Dominique menggeleng heran. "kau tidak akan memproduksi ini. jika kau melakukannya, aku tidak akan menaruh ini di majalahku, bahkan Wallmart pun enggan memesannya."

"Dominique, aku tau koleksi ini berbeda dari sebelumnya. Ini spiritual-"

"baiklah... aku memikirkan kimono, siffon, tribal..." Dominique berkata sembari menggelengkan kepalanya.

"dari semuanya kau menunjukkan pakaian mengerikan ini padaku. entah apa yang terjadi padamu, mungkin kau jatuh dari unta atau apa, tapi aku tidak mendapatkan apa yang kau berikan padaku, tidak ada feel dalam karyamu kali ini. aku tidak menyukainya dan aku tidak dapat membiarkan ini terhadapmu atau padaku. reputasiku dipertaruhkan."

If You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang