Bab 8

5.4K 208 61
                                    

        2 minggu berlalu begitu cepat... ini akhir bulan Februari dan memasuki bulan Maret. Ale, Edna, dan Nora berada di set pemotretan koleksi musim semi Londunn yang akan menjadi cover edisi April dan artikel tengah untuk majalah. Kyla tengah beraksi di belakang layar putih dalam tracksuit pink dan bralette hitam-pink.

          "bagaimana pemotretannya?" tanya Ale mengamati Tsai yang tengah membidik. "berjalan bagus. Naikkan dagumu Kyla" kata Edna. "baguslah, karena aku tidak akan tahan berhadapan dengan Cleopatra itu lagi," Nora menimpali. "maaf, apakah kau anak baru?" tanya Ale menaikan satu alis. "tidak... tapi, kau tau... dia sangat menyulitkan ketika marah" bisik Nora.  "well... honey, welcome to the club" ucap Ale manis.

          "well well well... siapa yang berjalan kemari" kata Edna. Ale berbalik dan menemukan Neal berjalan kearahnya. Ia masih terlihat malu-malu berjalan di sekitar orang-orang yang masih memandang remeh dirinya, hanya sebagian yang menatap kearahnya tapi itu akan segera di perbaiki. Semua orang akan menatap dan memperhatikan Neal Andrews - seperti janjinya.

           "lihat siapa yang berpakaian bagus kemari" ungkap Ale tersenyum, mengamati project nya dengan rasa bangga. Neal mengenakan kaos polo dan celana jins serba gelap. Neal sekarang lebih kurus dari pada dua minggu yang lalu, ia sudah menurunkan 5 kg dari berat nya terdahulu dan itu masih di bawah berat ideal impian. tapi setidaknya Neal tidak perlu lagi menggunakan jaket untuk menutupi area perut.

          Pipi Neal bersemu merah dan itu selalu membuat Ale gemas. Pria merona sangat jarang di temukan akhir-akhir ini. namun, Neal begitu mudah merona jika bersamanya dan Ale suka hal itu.

          "ada apa kau kemari?" tanya Ale. "ah... ini Mam, saya sudah membawa mobil anda ke bengkel untuk ganti oli dan juga pengecekan rutin. Saya juga sudah mencuci mobil anda dan membersihkan bagian dalamnya. Anda pasti tidak akan mengenali mobil anda sama sekali" kata Neal menyerahkan kunci mobil pada Ale. "tidak mengenali sama sekali?" Ale menaikan satu alisnya. "bu-bukan seperti itu. maksud saya mobil anda terlihat baru seperti keluar dari dealer" koreksi Neal. "kau mengatakan mobilku tidak bagus?" Ale masih menaikan satu alisnya sembari memiringkan kepala, tangannya terlipat di dada.

          "ti-tidak... mobil anda sangat bagus. A-aku hanya ingin membuatnya bersih" jawab Neal pelan. "oh... jadi mobilku sangat kotor?"

"bu-bukan begitu... Mam, kau tau maksudku..." wajah Neal sangat merah, tangannya saling bertaut.

          "please, Ale bebaskan dia" kata Edna menggeleng. Ale tersenyum, "dia sangat lucu ketika malu-malu seperti itu."

Edna menggeleng dan hanya bisa memasrahkan nasib Neal kepada Tuhan yang maha kuasa.

          "Mam?" Neal berbisik. Ale tersenyum lebar, "Aku hanya menggodamu. Kau terlihat menggemaskan ketika aku menggodamu" jelas Ale. Neal menghela nafas yang sejak tadi di tahannya.

          "terimakasih..."

"sama-sama, Mam." Neal mengangguk kemudian berbalik. "oh... Neal" panggil Ale. "ya Mam?" Neal berbalik. "jangan lupa sore ini" kata Ale. Keheningan melanda. Semua mata memandang Ale lalu beralih pada Neal yang membuat Neal mengangguk canggung. ia melirik ke kiri dan ke kanan sebelum berbalik menyandung peralatan dan orang catering.

          "Neal..." Nina mengernyit bingung. "Nina..." Neal menjawab penuh kelegaan.

"kau sangat jahat pada anak muda itu" kata Edna. Ale menyeringai, "tapi sangat menggemaskan" kata Ale berbalik menatap Neal dan merengut. Neal sedang berbincang asyik dengan anak magang dari departemen mode. The girl next door  itu tersenyum kearah Neal, mendengarkan setiap patah kata Neal dan Neal terlihat nyaman bersamanya. dan itu mengusik Ale, Apa yang mereka bicarakan? Apakah Neal menyukainya?

If You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang