Hujan lebat tengah mengguyur Seattle menyambut kedatangan bulan April! Pohon-pohon di luar bergoyang karena tertiup angin dan hujan sekarang mulai menghantam jendela apartemen, memantulkan cahaya petir yang ditembakkan dari atas langit yang gelap karena badai. Ale menatap keluar jendela dengan kopi mengepul di tangannya. Sudah dua hari sejak kejadian itu dan dirinya belum bisa memutuskan apa itu sebuah masalah atau sebuah keberuntungan pemula. Ia memang tidak masuk selama dua hari ini, ada banyak hal yang dilakukan ketika kau akan meluncurkan sebuah majalah. ia mendelagasikan pekerjaan di kantor kepada Mina dan dirinya lebih suka terjun langsung ke lapangan melihat penyuntingan sebelum diterbitkan dan mencari bahan lagi untuk edisi selanjutnya. menurutnya bekerja langsung dapat menimbulkan inspirasi, daripada berkutat di meja dan mencari bahan lewat Wikipedia.
Dan kini ia terpaku di depan jendela, mencoba mencari inspirasi dalam bentuk apapun tapi yang menyambar nya saat ini adalah Neal yang membisikkan namanya setelah menciumnya dengan penuh kelembutan, ringan namun membuatmu tak berkutik. Dan itu sangat menyebalkan! Ia adalah wanita yang tak pernah sejalan dengan lembut, ringan, dan tak berkutik. Ia adalah Alessa Vaugh – wanita kuat dan menganggap hidup itu Cuma sekali maka perlu di nikmati, bukannya di jaga. Ini tidak boleh di biarkan berlarut-larut, aku harus mencari tau. Pasti ada sesuatu yang terlewatkan, tapi apa?
Ale meneguk kopinya ketika bel berbunyi. Apakah? Ale meletakkan kopi diatas meja dapur, berjalan menuju pintu dan membukanya.
"Hai bos, kau tidak masuk hari ini" kata Mina mengangkat majalah yang baru saja terbit beserta Koran local lainnya. "yah... aku sedang menikmati hari bahagiaku sebelum kau datang," Ale mengambil majalah itu dan berjalan masuk ke dalam.
"aku seharusnya tau kalo hari yang indah menurutmu itu adalah badai diluar sana" tukas Mina. Ale mendengus, membuka-buka majalah dengan hati-hati. mengamati setiap kata dan gambar seakan majalah itu kitab suci.
"apa sudah ada masukan?"
"ini baru dari oven, apa yang kau harapkan?" Mina memutar matanya. Ale mencibir dan kemudian matanya menemukan suatu artikel di Koran local. Artikel itu menjadi headline dengan huruf besar dan gambar yang di kenali Ale sebagai sahabatnya. Astaga! itu foto Helena! Bersanding dengan pangeran dangkal itu dalam pose yang kuat; pangeran brengsek itu merangkul pinggang Helena dan Helena tersenyum namun senyum itu bukan senyum professional. Jika kau mengenalnya itu adalah jenis senyum tulus yang sangat jarang sekali Helena berikan dan sekarang ia tersenyum seperti itu. tak bisa di bayangkan! Es memang mulai mencair, apakah ini tanda-tanda pemanasan global?
Headline itu memiliki judul picisan; 'TEMAN WANITA OLIVER 'PRINCE CHARMING' HUNT DI ACARA TOWNSLAND GALLERY.' Ale rasanya ingin tertawa. Ia langsung berlari ke kamar.
Setelah mandi dan mengenakan pakaian ala detektif; crop-top hitam berhiaskan ritsleting dan rok high-waist putih berpotongan asimetris. Detail cut-out di bagian perut serta belahan rok yang agak tinggi membuatnya terlihat seksi. Ia memadukannya dengan jaket bikers hitam berbahan kulit dan clutch bertabur studs dan ia sudah siap memulai hari. Ternyata yang ia perlukan hanya perubahan suasana dan sesuatu untuk di kerjakan, jezzz... ini memang tidak ada hubungannya dengan ciuman itu. tertawa pada dirinya sendiri, Ale keluar kamar dan masih menemukan Mina duduk di kursi bar.
"kau mau kemana?" tanya Mina menggigit apel hijau dengan gigitan besar. "jika aku masih menemukanmu disini ketika aku pulang maka aku akan menyuruhmu membersihkan rumahku. Jika ada barang yang hilang aku memegang jaminan sosialmu" jelas Ale meraih kunci mobilnya. "kau... keterlaluan kau Ale!" seru Mina. Ale tersenyum lebar, dengan Koran di satu tangan kemudian menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You're Mine
RomanceAlessa Vaugh editor majalah fashion terkemuka selalu menutup diri dengan yang namanya cinta. Seks dan sepatu dua hal yang tidak bisa ia lepaskan begitu saja. Di lain pihak, Neal Andrews berusaha membuktikan dirinya bahwa ia bisa terbebas dari bayang...