Larks's merupakan restoran bergaya urban retro. Kayu-kayu tampak mendominasi yang sekaligus menyumbangkan atsmofer yang hangat. Namun tidak bagi pengunjung yang duduk di sisi restoran. Ale dan Gregg Saling menatap – Ale dengan tatapan tajam dan menusuk, membuatmu takut untuk sekedar lewat dan Gregg yang sejak tadi memohon maaf.
"maaf tidak menghubungi, aku tidak bisa langsung mendatangimu karena Susan terus membuntutiku. Sepertinya dia mencurigaiku."
"Dan baru sekarang ia curiga? Menarik sekali," Ale menyerumput kopi coklatnya dengan gaya jutek sekaligus menakutkan – bak The Baroness yang tengah mengumpankan musuhnya ke kolam piranha.
"aku tidak bohong baby, aku tidak pernah membohongimu" kata Gregg menyentuh tangan Ale yang langsung di tepisnya. "kau jangan menyentuhku kalo kau masih berbohong!" ucap Ale dingin. "baby..." Gregg menghembus nafas keras, "aku minta maaf, ok?"
Ale menanggapi dengan mengibaskan rambutnya.
"Baby... bagaimana jika akhir pekan ini kita ke Monte Carlo? Aku akan membelikan apapun yang kau inginkan."
Ale melirik, "apapun?"
"apapun untuk manisku? Bagaimana?"
Ale mengerucutkan bibirnya, "itu... sangat menarik..." Ale memelintir anak rambutnya. "tentu saja... hanya ada kau dan aku... La Palais... chocolate mousse..."
"... heels sebanyak-banyaknya..." tambah Ale melamun. "tentu saja untuk Mademoiselle," Gregg meraih tangan Ale dan membawanya ke mulut. Ale tersenyum lebar, "baiklah."
"bagus... sangat bagus" bisik Gregg menyeringai, mencium tangan Ale dengan pemujaan. "bagaimana kalo kita membahas semuanya di atas? kau tau aku merindukanmu" bisik Gregg. Ale tersenyum, "kau selalu merindukanku."
"Greggory Tibedoux?"
Gregg cepat-cepat melepaskan tangan Ale dan menengadah. "Andrews... astaga! lama sekali kita tidak bertemu? Tiga tahun yang lalu?" Gregg bangkit dan memeluk temannya itu. pria itu terkekeh, "reuni kampus. apa yang kau kerjakan disini? jangan bilang kau sudah pindah kemari?"
"aku masih betah di Prancis. Aku sedang mengadakan pertemuan dengan rekan kerja. Alessa Vaugh editor majalah Glam untuk Seattle. Ale, ini Andrews Phillips dia seorang dosen di kampus terkemuka di Seattle. temanku semasa kuliah."
Alessa bangkit untuk bersalaman dengan pria itu. Andrews Phillips, Pria lima puluhan berjanggut hitam yang dipotong rapi, mengenakan Sweater biru dan Rompi abu-abu yang menyilaukan. Hidungnya tinggi dan tegas, dengan bentuk mata menurun yang mengingatkannya akan bentuk mata seseorang. Tapi itu Cuma bentuk mata, bukan? Semua orang memiliki bentuk mata yang sama, kan?
Rambutnya disisir kebelakang membentuk gelombang, sama dengan ikal seorang pria yang dikenalnya dan sekali lagi semua orang memiliki kesamaan ikal rambut, kan? rambut Mina sama dengan rambut Helena, jadi itu tidak bisa menjadi tolak ukur.
"senang bertemu dengan anda Mr. Phillips" sapa Ale sopan. "Akupun demikian, Miss Vaugh" balas Phillips ramah. "Baiklah, aku tidak akan mengganggu rapat kalian. Lain kali kita makan siang bersama?"
"tentu saja, sampaikan salamku pada Gail" kata Gregg menghela Ale berdiri. "tentu... senang bertemu denganmu, Miss Vaugh." Phillips mengangguk sopan pada mereka berdua dan kembali ke mejanya.
"apa aku mengenalnya?" tanya Ale kala menunggu lift. "dia seorang dosen di UW. Mungkin kau pernah bertemu isterinya."
"isterinya?" Ale mengernyit bingung. "istrinya, Gail Phillips. Kau mewawancarai nya untuk keperluan majalah" kata Gregg menghela Ale memasuki lift. "kau memantau pekerjaanku, Mr. Tibedoux?"

KAMU SEDANG MEMBACA
If You're Mine
RomanceAlessa Vaugh editor majalah fashion terkemuka selalu menutup diri dengan yang namanya cinta. Seks dan sepatu dua hal yang tidak bisa ia lepaskan begitu saja. Di lain pihak, Neal Andrews berusaha membuktikan dirinya bahwa ia bisa terbebas dari bayang...