Friday I'm in love berkumandang di speaker mobil kala Ale memarkir mobilnya di basement kantor. Ia sudah tidak sabar melakukan penerbangan menuju Monte Carlo. Semua sudah siap di dalam koper kecil yang di simpannya di bagasi - hanya pakaian renang dan alat make up selebihnya ia akan memborong semua pakaian di butik-butik terkenal disana. mungkin aku harus membeli koper besar, pikir Ale kala melenggang masuk ke dalam lobi.
Suatu peristiwa membuat Ale meliuk dari pintu lift menuju kehebohan di ujung sana, tempat anak-anak buangan alias magang bermukim. Ia melihat sekelebat bayangan Neal yang di seret masuk menuju ruangan dan pikiran tidak suka memenuhi Ale, yang boleh memperlakukan Neal seperti itu hanya aku!
Di depan pintu bergerumul orang-orang dan Dirinya mendengar suara-suara di dalam, bukan suara orang bercinta tapi suara seseorang yang dimarahi habis-habisan... suara wanita yang histeris karena perubahan penampilan dari Neal. Ia tidak bisa membiarkan ini terjadi. Ale menerobos mereka semua dan membanting pintu. Ia berdiri di depan pintu, dengan tangan di silang di perut dan satu alis terangkat naik.
"Mam..." Neal sangat terkejut, matanya membelalak lebar seperti kolam ikan sedangkan wanita histeris - the girl next door berlagak seperti guru galak tanpa penggaris di tangannya. Wajahnya berkerut-kerut seperti kismis kering.
Ale berjalan masuk, mendatangi bak predator menatap lawannya. "aku mendengar kegaduhan mengenai anak magangku."
"i-itu ti-tidak benar" bisik Neal membela. "benarkah?" Ale melirik Neal kemudian wanita histeris itu - siapa ya namanya?
"apa kau keberatan jika aku mengubah anak magangku menjadi lebih baik?"
"aku tidak menentang anda mengubahnya Miss Vaugh" jawab Nina menegakkan tubuhnya. "lalu?"
"saya hanya tidak suka akibat dari perubahan itu. mereka semua menindas Neal karena menjadi boneka anda, Mam!" jawab Nina dingin. Ale menyipitkan matanya, sialan!
"i-itu tidak benar Mam..." sergah Neal. Ale mengabaikan pembelaan Neal, ia maju menghadap wanita histeris itu. "kau tau!" katanya dengan suara di besar-besarkan agar mereka semua yang diluar mendengar. "Neal mendapat kehormatan menjadi anak buahku karena ia memiliki setengah dari kepintaran kalian semua apabila di gabung menjadi satu!"
Keheningan merajai tempat itu. malu dan gugup berpadu menjadi satu.
"dan untuk kau! The girl next door, itu urusan Neal jika ia ingin menjadi lebih baik! Tidak ada yang namanya pelarangan dalam mengubah diri menjadi lebih baik, dan kau seharusnya mendukung! Bukan mencela!" Ale memajukan tubuhnya dan berbisik di depan wajah Nina. "kecuali kau menyukai Neal dan Neal tidak menyukaimu."
Wajah Nina memerah dan ia menahan dirinya untuk tidak memukul Miss Vaugh. Menegakkan badannya, Nina berbalik meninggalkan ruangan.
"Nah nah... apa lagi yang kalian tunggu?" kata Ale melipat tangannya. Mereka yang diluar langsung kocar kacir menuju pos masing-masing.
"Mam... aku..."
Ale mengangkat tangannya supaya Neal berhenti. "harusnya kau bilang padaku."
"a-aku bukan pengadu Mam" bisik Neal. "tapi kau tanggung jawabku!" jelas Ale tajam. "sebelum kau menjadi Alpha male, kau menjadi tanggung jawabku! Ingat itu!" kata Ale sengit. "da-dan sudah ku bilang aku bukan pengadu" tegas Neal. "a-aku sudah terbiasa akan semua itu dan aku tidak ingin menyakitimu. A-aku bisa menghadapi ini semua."
Ale menatap Neal tajam, kemudian memasang kacamata aviator silver. "bawakan kopiku ke ruangan!" lalu Ale keluar dari ruangan.
Dr. Gail Phillips terlihat seperti dalam kabut dengan padanan blouse dan rok pensil serba putih. Kulitnya begitu pucat dengan rambut merah ke-jinggaan yang disanggul erat. Dia duduk dengan anggun di kursi bibir di dalam kantor Ale.
![](https://img.wattpad.com/cover/88016580-288-k519048.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
If You're Mine
RomanceAlessa Vaugh editor majalah fashion terkemuka selalu menutup diri dengan yang namanya cinta. Seks dan sepatu dua hal yang tidak bisa ia lepaskan begitu saja. Di lain pihak, Neal Andrews berusaha membuktikan dirinya bahwa ia bisa terbebas dari bayang...