Bab 2

17.2K 428 54
                                    

Ale memasuki apartemennya ketika malam menjelang. Ruangan itu gelap, hanya di sinari lampu dari akuarim yang dihuni Koko, ikan mas yang menjadi teman hidupnya. sembari Meletakkan tas di sofa bewarna biru lembut dan melepas heels Louboutin, Ale menghampiri pakan ikan dan memberi ikan peliharaannya itu.

"hai Koko, bagaimana harimu? Membingungkan sepertiku?" Ale tersenyum geli melihat ikan gemuk itu lahap memakan pakan. "sepertinya tidak buruk dan sepertinya aku masih mabuk berbicara denganmu." Ale meletakkan wadah pakan ke rak dan pandangannya tertuju pada kantong kertas dimana mantel anak buangan itu terlipat rapi. Ale menggeleng, aku perlu minuman keras untuk ini... dan berjalan menuju bar mini. menuang cairan bewarna keemasan itu ke gelas Kristal. Ale meneguk habis lalu menuang lagi. menarik nafas panjang, Ale berjalan ke sofa, mengeluarkan mantel tersebut.

Dirinya bukanlah orang alim yang ketakutan dengan namanya One Night Stand, malah dirinya penganut aliran ONS yang paling setia. tidak seperti sahabatnya – Helena Weston menyatakan One night berarti One night, tidak akan ada lagi malam-malam selanjutnya – sedangkan dirinya tidak pernah takut untuk melakukannya lagi pada orang yang sama, toh itu cuma penyatuan dua tubuh tanpa perasaan, hanya untuk melepaskan endorphin. Mungkin terdengar seperti... pria, tapi menurutnya itu adalah hubungan yang paling masuk akal yang diciptakan kaum pria.

Ale tau dirinya sama sekali tidak cocok disandingkan dengan namanya cinta. Lihat saja Romeo yang mati karena Juliet, Jack yang hiportemia demi menyelamatkan Rose... love is suck. Maka dari itu ia hanya mencintai dirinya sendiri dan sepatu... shoes never get wrong, bahkan ketika kau memakai jeans dan kaos.

Tapi ketika kau dihadapkan bercinta dengan orang asing. Bercinta tidak harus dengan orang yang kita kenal, tapi kau juga harus mengetahui siapa dia. Setidaknya jika kau terkena herpes kau akan tau itu dari siapa. ketika ada orang yang benar-benar asing memasukkan tubuhnya ke dalam tubuhmu rasanya itu tidak benar. Dan itu membuat Ale kelabakan... apakah itu pria? Atau wanita? Atau ia melakukan nya sendiri? hmmmff... kemungkinan terakhir sepertinya tidak mungkin karena dirinya merasakan kram... kram seperti kau benar-benar bercinta ala kingkong. Jadi antara dua kemungkinan...

Derren sudah di coret dari daftar, apalagi Mina. Jadi, tinggal Efron atau pemilik mantel ini yang membuatnya merinding. bercinta dengan anak magang menjatuhkan harga dirinya. Ale meneguk habis lagi minumannya, kau harus bisa... ucapnya dalam hati sambil menggeledah isi kantong mantel. Kemarin ia tidak sempat melakukan apa-apa. seharian penuh berendam di air hangat, meredakan pengar yang menyergapnya.

Tidak ada apa-apa, yang membuat hati Ale mencelos. Yang dapat di simpulkan Ale dari pencariannya adalah bahwa pemilik mantel ini bertubuh besar. Tidak ada sesuatu yang bisa mengaitkannya dengan orang asing itu. sialan... punya siapa ini sebenarnya?

****

"We're all in this together... once we know, that we are... we're all stars and we see that..." Mina menggumam nada ceria ketika memasuki ruangan Ale. Dengan satu alis terangkat naik, Ale mengamati dan menganggap temannya dalam mood bagus. Apakah ada kabar baik?

"kau tidak tau lagu itu?" Mina terbelalak kaget. "apakah harus?" Ale balas membelalakan matanya. Mina menghela nafas panjang, duduk di seberang Ale. "masa remajamu sangat menyedihkan Ale. Kau tidak tau Disney, itu sangat-sangat tidak bisa dimaafkan."

"maafkan aku jika aku bukan remaja cengegesan yang memasang poster idola di kamarnya," Ale melambaikan tangannya ke udara. "dan apa yang kau lakukan ketika remaja? Jangan bilang menghabiskan waktu di perpustakaan. Karena itu bukan kau sama sekali."

Ale mendengus, "aku menghabiskan masa remajaku dengan hal-hal berguna."

"wah... kau membuatku takjub."

If You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang