Maaf ya temen" aku lama lagi update nya, kemarin" lagi revisi tugas" aku soalnya....
Maaf ya temen".....
Happy reading.....
*******
#Author POV
Sudah seminggu lamanya Young Er meninggalkan istana, kondisinya dan Chae Lin pun mulai membaik, dan Young Er juga merasa rindu pada Kaisar Zhang, sepertinya ia benar-benar sudah jatuh dalam pesona sang Kaisar, Young Er juga rindu akan hangatnya dekapan Kaisar Zhang saat ia terlelap.
"Young Er...Young Er" Panggil Bao sambil menyentuh pundak Young Er.
"Ya.." Ucap Young Er setelah tersadar akan lamunannya, rupanya Kaisar Zhang sudah mendominasi pikirannya saat ini.
"Kau melamun? Dari tadi kupanggil kau tidak menyahut" Ucap Bao, kemudian duduk di samping Young Er, saat ini mereka tengah duduk di belakang perguruan.
"Maaf, aku hanya ingin pulang Bao" Ucap Young Er yang membuat Bao merasa sedih, entah mengapa, pria itu merasa tidak rela jika Young Er harus pergi.
"Apa kau tidak suka berada disini?" Tanya Bao lirih dan menatap Young Er sendu.
"Tidak, bukan begitu maksudku, aku suka disini, Kakek Lou, Ah Mei, dan kau adalah orang yang baik, bagaimana mungkin aku tidak suka" Jawab Young Er sambil tersenyum tipis.
"Lalu apa maksudmu ingin pulang?" Tanya Bao lagi.
"Tentu saja aku harus pulang Bao, aku dan Chae Lin tidak mungkin terus merepotkanmu dan yang lainnya" Jawab Young Er.
"Aku tidak merasa repot dan kurasa yang lain pun tidak merasa repot karena kehadiranmu" Ucap Bao cepat, pria itu ingin menahan Young Er.
"Kau pria yang baik, tapi aku benar-benar harus pulang, entah kenapa, aku merasa sangat di rindukan seseorang" Ucap Young Er sambil menerawang ke atas, wajah Kaisar Zhang pun tiba-tiba melintas di pikirannya.
"Seseorang? Apa dia kekasihmu?" Tanya Bao dengan berat, sungguh ia berharap kalau Young Er belum mempunyai kekasih.
"Dia....."
"BAO" Ucapan Young Er terpotong karena tiba-tiba Ah Mei berteriak memanggil Bao.
"Apa?" Tanya Bao datar, yang sontak saja membuat Young Er dan Ah Mei terkejut, pasalnya pria itu selama ini selalu ramah terhadap orang lain, apalagi jika sudah dekat.
Dan yang paling dibuat kaget adalah Ah Mei, ini pertama kalinya Bao berbicara sedatar dan sedingin itu, yang Ah Mei tau semarah apapun Bao, pria itu tidak akan bersikap seperti ini apalagi hanya karena masalah sepele seperti ini.
"A..aku ingin bicara denganmu" Jawab Ah Mei setelah gadis itu dapat mengendalikan dirinya.
"Bicara disini saja" Ucap Bao masih tetap dingin.
Ah Mei yang melihat Bao saat ini menjadi berkaca-kaca, gadis itu tidak suka Bao yang seperti ini, ada apa dengan pria itu?, Young Er yang mulai memahami situasi pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Ah Mei dan Bao.
"Sepertinya kalian harus bicara, aku pergi dulu" Ucap Young Er kemudian melangkah pergi.
Sebenarnya Bao ingin mencegah Young Er pergi, ia masih penasaran dengan seseorang yang dimaksud oleh Young Er, tapi sepertinya Ah Mei memang ingin menyampaikan sesuatu padanya, langsung saja ia mengalihkan pandangannya pada Ah Mei.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Bao.
"Sebelum aku mengatakan maksudku, aku ingin bertanya padamu, apa yang terjadi padamu Bao? Kenapa kau bersikap seperti ini?" Tanya Ah Mei dengan menetesnya air mata yang tak dapat di bendungnya lagi.
"Apa maksudmu? Kenapa kau menangis" Tanya Bao sedikit panik, karena melihat Ah Mei menangis.
"Kau bersikap dan berkata dingin padaku sebelumnya" Jawab Ah Mei dan terisak pelan, gadis itu merasa perih di dadanya saat Bao, pria yang diam-diam di cintainya bersikap dingin padanya.
Bao pun akhirnya tersadar, kalau ia telah bersikap dingin pada Ah Mei, sontak saja ia berdiri dari duduknya dan memeluk Ah Mei untuk menenangkan gadis itu.
"Maaf, maafkan aku, aku tidak sadar melakukannya, pikiranku sedang kacau saat ini, maaf" Ucap Bao tulus sambil menepuk-nepuk punggung Ah Mei.
"Jangan lakukan itu lagi, a..aku takut Bao" Ucap Ah Mei sesenggukan, kemudian Bao melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Ah Mei.
"Aku berjanji tidak akan bersikap seperti itu lagi, setidaknya dengan orang yang dekat denganku" Ucap Bao tulus, yang diangguki oleh Ah Mei.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Tanya Bao.
"Kurasa sekarang bukan saat yang tepat, kau bilang pikiranmu saat ini sedang kacau, jadi lebih baik lain kali saja" Ucap Ah Mei tersenyum tipis.
"Baiklah kalau begitu, maaf sudah membuatmu takut Mei" Ucap Bao penuh sesal.
"Tidak apa-apa, aku mengerti" Ucap Ah Mei dan tersenyum manis, yang juga dibalas oleh Bao.
*******
@Kediaman Kaisar Zhang
Saat ini Kaisar Zhang tengah memandang langit dari jendela, pikirannya hanya dipenuhi oleh Young Er selama seminggu ini, Kaisar Zhang merasa kosong dan sesak di dadanya, ia merindukan selir cantiknya itu, bahkan Kaisar Zhang tidak tidur seminggu ini, ia selalu menyibukkan dirinya dengan urusan kerajaan, yang semata-mata ia lakukan untuk mengalihkan Young Er dari pikirannya, walaupun itu tetap saja tidak berhasil.
"Hormat hamba Yang Mulia" Ucap Jendral Won yang memasuki kamar Kaisar Zhang.
"Apa yang kau dapat Jendral? Kuharap kali ini berita bagus" Ucap Kaisar Zhang tanpa berbalik menatap Jendral Won.
"Hamba sudah menyebar para prajurit di seluruh kerajaan, dan Selir Oi tidak ada dimanapun, tapi masih ada satu desa yang belum kami masuki dan selidiki" Ucap Jendral Won, yang sontak saja Kaisar Zhang berbalik dan menatap tajam sang jendral, tangan Kaisar Zhang terkepal menahan amarah.
"Kalau begitu, kenapa tidak selidiki saja desa itu, apa yang kau tunggu?" Desis Kaisar Zhang.
"Ampun Yang Mulia, tapi setelah hamba pikirkan, sepertinya Selir Oi tidak mungkin ada disana, karena desa itu sangat terpencil" Ucap Jendral Won.
"Pemikiranmu tidak cukup membuatku yakin, bahwa Young Er tidak ada disana jendral" Desis Kaisar Zhang.
"Ampun Yang Mulia, jika benar Selir Oi ada di desa itu, maka kemungkinan saat beliau dan Chae Lin berlari, mereka terjatuh ke jurang, jurang itu adalah jalur tercepat menuju desa itu" Ucap Jendral Won pelan.
"JAGA PERKATAANMU JENDRAL" Teriak Kaisar Zhang, ia marah saat jendralnya itu mengatakan Young Er jatuh ke jurang, tidak, selir cantiknya itu tidak boleh terluka dan harus baik-baik saja.
"Mohon ampun Yang Mulia" Ucap Jendral Won menunduk penuh penyesalan.
"Aku tidak mau tau, cari dan bawa kembali Young Er padaku, bahkan jika harus mencarinya ke lubang semut sekalipun" Desis Kaisar Zhang penuh tekanan.
"Hamba mengerti Yang Mulia" Ucap Jendral Won, kemudian pergi dari kediaman Kaisar Zhang.
Kaisar Zhang kembali menatap langit, kemudian memejamkan matanya, ia sungguh merindukan Young Er, tidak dapat di sangkal lagi, kalau Kaisar Zhang menyukai atau bahkan mencintai Young Er, bahkan Kaisar Zhang kembali mendapatkan sedikit kebahagiaannya karena selir cantiknya itu, tapi sekarang justru Young Er harus menghilang, hatinya yang mulai menghangat kini kembali kosong, bahkan rasanya lebih menyiksa daripada apa yang ia rasakan 17 tahun silam.
TBC
See you next part......
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Woman (END)
RomanceTELAH DI TERBITKAN SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS Menceritakan seorang gadis yang menutup wajahnya dengan cadar, menurut penduduk sekitar wajah gadis tersebut sangat buruk sehingga tak ada seorangpun yang mendekatinya, begitupun dengan kedua orang tua...