Part 2

25.4K 1.3K 15
                                    

***********

Di tempat lain Kaisar Zhang yang baru sampai di kediamannya langsung berendam di kolam pemandiannya, ia cukup lelah hari ini, mungkin setelah ini ia akan mengunjungi salah satu selirnya, perlu diketahui kediaman Kaisar Zhang adalah tempat paling megah dan indah di Yuan, itulah menurut kabar yang beredar, karena Kaisar tak mengijinkan siapapun memasukinya kecuali Jendral Won dan Kasim Yen, tak heran jika kediaman Kaisar Zhang tampak sepi dan sunyi, bahkan tak ada satupun pelayan ataupun prajurit yang menjaga, akan tetapi kediaman Kaisar Zhang merupakan tempat paling aman di Kerajaan, karena sang Kaisar lebih dari mampu untuk melindungi diri sendiri tanpa pengawalan, bahkan pembunuh bayaran sekalipun tak akan bisa menyentunya, selain itu Kaisar Zhang dikawal langsung oleh Jendral Won yang kemampuan bertarungnya hampir menyamai Kaisar sendiri, kemudian KasimYen yang mengetahui berbagai jenis racun sehingga Kaisar akan selalu aman, walau Kaisar sendiri juga mengetahuinya.

Kaisar Zhang membuat Kerajaan Yuan semakin berjaya dan mencapai puncaknya, ia memiliki Perdana Menteri yang cerdas bahkan mengetahui rencana jahat hanya dalam sekali tatap sama seperti sang Kaisar dan Jendral Won, begitupun pejabat lainnya, Kaisar Zhang dikelilingi oleh orang-orang hebat yang setia padanya, karena ia sudah membantai semua pengkhianat Kaisar terdahulu yang merupakan ayahnya, semuanya sampai tak tersisa bahkan sampai anak cucunya, hingga tak akan ada bibit pengkhianat selanjutnya.

"Kasim Yen, berikan aku lukisan para selir dan perintahkan pada pelukis kerajaan untuk melukis selir baru" Ucap Kaisar Zhang dingin sembari memakai jubah terakhirnya.

"Baik Yang Mulia" Kasim Yen langsung mengambil lukisan para selir setelah membantu Kaisar memakai jubahnya.

"Ini Yang Mulia" Kaisar Zhang memilah satu persatu

"Bukankah aku sudah mengatakan kalau lukisan setiap selir yang pernah aku kunjungi harus dibuang" Ucap Kaisar Zhang tajam.

"Mohon ampun Yang Mulia, sebelumnya hamba telah membuang lukisan Selir Xi Hua tepat setelah anda menuju kediaman beliau, hamba juga tidak tau kalau lukisannya kembali" Jawab Kasim Yen

"Aku tak peduli siapa dia, berani sekali dia menentangku, Jendral Won" Ucap Kaisar Zhang tajam dan memanggil jendralnya yang kebetulan ada di depan pintu.

"Hamba Yang Mulia" Hadap Jendral Won

"Tangkap wanita ini dan cambuk 20 kali" Perintah Kaisar Zhang datar, sang jendral melirik lukisan yang dilemparkan Kaisar dan ia langsung mengerti penyebab Kaisarnya itu marah.

"Hamba mengerti Yang Mulia" Jendral Won menunduk dan pergi untuk melaksanakan perintah.

"Kasim Yen beritahu wanita ini, aku akan mengunjunginya" Kaisar Zhang memberikan lukisan selir yang telah dipilihnya.

"Baik Yang Mulia" Kasim Yen pergi untuk melaksanakan perintah.

Di tempat lain....

"LEPAS.... LEPASKAN AKU... LEPASSS, kalian tidak tau siapa aku, aku adalah wanita kesayangan Kaisar, kalian mau mati" Selir Xi Hua meronta minta dilepaskan oleh 2 prajurit yang menyeretnya.

"Ini adalah perintah Yang Mulia sendiri Selir Xi Hua" Ucap Jendral Won yang baru datang

"Apa? Tidak mungkin, aku adalah wanita kesayangan Kaisar" Ucap Xi Hua percaya diri

"Setau saya Yang Mulia tidak memiliki wanita kesayangan" Ucap jendral tenang, Xi Hua hanya bisa menahan marah dan menatap Jendral Won tajam.

"Kalau begitu apa alasan Yang Mulia menghukumku?" Tanya Xi Hua tajam

"Kenapa lukisan anda ada disana?" Jendral Won balik bertanya, Xi Hua terkejut dan sekarang ia merasa takut, hanya karena lukisannya ia letakkan disana, dirinya dihukum.

The Emperor Woman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang