Part 3

25.2K 1.4K 36
                                    

Hai Hai Hai.... Anyeong ane balik lagi, kali ini aku bawa part 3 teman, cerita ini hanya fiktif belaka, so mohon dukungannya yee....

Oke Happy Reading .....

#Author POV

Pagi-pagi sekali para selir baru di kumpulkan di aula istana selir untuk dilukis oleh para pelukis kerajaan, bagi semua wanita di tempat ini mungkin saat ini adalah hal yang peling mereka tunggu, mereka berdandan habis-habisan, memakai baju terbaik mereka, perhiasan-perhiasan mewah dan bergaya secantik mungkin untuk menarik perhatian Kaisar Zhang, tapi tidak bagi Young Er, hari ini adalah hari yang sangat ingin di hindarinya, ia tidak ingin dilukis begitupun dengan Chae Lin yang juga gelisah harus melakukan apa agar sang putri tak dilukis.

"Putri silakan duduk" Jantung Young Er dan Chae Lin berdebar semakin keras saat pelukis kerajaan bersiap untuk melukisnya, ia pun duduk di depan sang pelukis.

"Siapa nama anda putri?" Tanya sang pelukis.

"Oi Young Er" Jawab Young Er pelan, sang pelukis menulis namanya di kertas lukisan tersebut.

"Bisa anda buka cadar anda putri, hamba akan mulai melukis anda" Ucap sang pelukis sopan, Young Er berpikir keras untuk menghindari situasi ini.

"Maaf pelukis, tapi aku tidak bisa membukanya" Jawab Young Er, yang membuat seisi aula menatapnya.

"Apakah wajahnya begitu mengerikan, sampai memakai cadar seperti itu" Ucap seorang wanita.

"Kudengar wajahnya sangat buruk, bahkan ia terkenal sebagai putri buruk rupa dari Kerajaan Libeng" Ucap wanita lainnya.

"Kalian benar, dia adalah si buruk rupa, sungguh memalukan mengingat dia dari kerajaanku dan putri dari Kepala Sarjana paling pintar di seluruh negeri" Ucap Putri Lu Bei sinis, ternyata dibalik kecantikan yang dimilikinya ia memiliki perangai yang buruk.

"Jadi dia adalah putri dari Kepala Sarjana Oi Yeok Su, sungguh sebuah kesialan bagi beliau memiliki putri seperti dirinya" Timpal wanita lainnya.

"Benar sekali, padahal keluarga Oi yang kudengar memiliki wajah yang menawan secara turun-temurun dan juga pintar tentunya, kurasa sekarang sejarah itu patah karena dirinya, dasar buruk rupa, apa kau juga bodoh" Putri Lu Bei semakin menjadi dan kini semua putri yang ada di aula sedang menertawai Young Er, Chae Lin sudah tidak tahan melihat sang putri dihina, ia baru akan melangkah langsung di hentikan cekalan tangan dan gelengan dari Young Er.

"Dia bahkan tidak pantas berada di istana ini apalagi menjadi wanita Kaisar, dasar tidak tau malu, pergilah dari sini, kau hanya akan membawa kesialan dan mempermalukan Yuan" Ucap wanita lainnya.

"Pelukis kurasa anda tidak perlu melukisku, seperti yang anda dengar kalau diriku buruk rupa, aku tidak mau Kaisar Zhang malu karena memiliki selir seperti diriku" Ucap Young Er tenang.

"Baiklah ini demi menjaga nama Kaisar Zhang" Ucap pelukis tersebut, Young Er melangkah pergi meninggalkan aula dan menuju kamarnya dengan perasaan lega.

"Putri kenapa anda menghentikan hamba, mereka sudah keterlaluan dengan menghina anda di depan banyak orang" Ucap Chae Lin setelah sampai di kamar.

"Sudahlah aku tidak apa-apa, ambil keuntungannya, sekarang aku sudah terbebas dari Kaisar Zhang dengan aku yang batal dilukis" Ucap Young Er tersenyum dan Chae Lin juga tersenyum lega.

"Semoga anda mendapat kebahagiaan yang sejati putri" Ucap Chae Lin tulus.

"Hei, jadi kau berpikir aku tidak bahagia, selalu menderita, begitu" Ucap Young Er pura-pura marah.

"Tidak putri, maksud hamba putri akan menemukan pria yang akan mencintai anda setulus hati terlepas dari kabar buruk mengenai anda" Ucap Chae Lin tersenyum.

The Emperor Woman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang