🗝️ -Dua Belas- 🗝️

1.4K 169 18
                                    

。・゚・💗・゚・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

Disini Sojung berdiri, di samping ranjang sang mantan suami, dengan sang anak yang masih setia menangis di pelukan nya.

"Ma, Ayah Seungcheol pasti bangun, kan?" Sedari tadi Kinanti terus menanyakan hal itu. Melihat putri nya sesedih itu, tentu saja membuat hati nya sakit.

"Ayah mu pasti akan bangun sayang. Dia hanya sedang tertidur sekarang, Bapa beserta Tuhan pasti akan selalu menjaga nya dalam tidur lelap-nya."

Sojung dan Kinanti kembali menatap ke arah tubuh Seungcheol. Mata mereka sekarang tertuju pada jari tangan Seungcheol. Jari tangan Seungcheol bergerak!

"Ayah? Kau sudah sadar?!" Teriak Kinanti.

Seungcheol kini membuka matanya perlahan. Langit-langit ruang perawatan, menjadi objek yang pertama kali ia lihat setelah beberapa jam terlelap.

"Gua dimana?" Seungcheol mengucapkan kalimat itu. Mendengar apa yang baru saja dikatakan Seungcheol, Sojung kaget tak habis pikir. Kenapa gaya bicara Seungcheol menjadi seperti ini?

"Kau di rumah sakit," Jawab Sojung.

"S-sowon?! G-gua kenapa bisa ada disini, won?" Tanya Seungcheol.

"Ekhem. Saya mohon ubah gaya bicara-mu. Itu terdengar aneh," Sela Sojung.

"Dan satu lagi. Nama saya Kim Sojung. Bukan Kim Sowon. Kau bisa memanggil saya Sojung."

"Ma-maafkan aku," Balas Seungcheol.

"Kenapa kau bisa seperti ini?" Tanya Sojung penuh perhatian.

"Seokjin!" Jawab Seungcheol.

"Saya hanya bertanya kenapa kau bisa seperti ini. Bukan bertanya tentang yang lain," Respon Sojung.

"Seokjin yang membuat saya seperti ini. Dia membayar orang untuk menghabisi saya," Jelas Seungcheol.

"Jangan asal bicara! Seharusnya kau berterima kasih pada nya, karena yang telah membawa mu ke rumah sakit ini adalah dia!" Tukas Sojung.

"Kau ini bodoh atau bagaimana? Itu hanya skenario nya saja. Dia berpura-pura menyelamatkan saya, tapi nyatanya, dia lah dalang dari semua ini," Balas Seungcheol.

"Jangan mencoba mengadu domba, Choi Seungcheol! Saya tidak akan percaya!"

"Benar! Papa Seokjin tidak mungkin melakukan hal sekeji itu ayah," Imbuh Kinanti.

"Kinanti sayang, terkadang apa yang kita lihat belum tentu sesuai dengan kenyataan. Bisa saja papa mu itu bermuka dua," Jelas Seungcheol.

"Jangan mencoba memengaruhi putri ku!" Tegas Sojung.
"Kau ini tidak tahu terimakasih, ya?! Seokjin rela mengorbankan waktunya hanya untuk membawa mu ke rumah sakit. Kau seharusnya berterima kasih pada nya! Bukan malah seperti ini!"

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang