🗝️ -Enam Belas- 🗝️

1.3K 176 15
                                    

。・゚・💗・゚・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

"Ekhem, permisi," Dengan ragu, Yuna mengucapkan salam permisi di depan rumah Sojung. Dirinya merasa tidak enak karena telah mengganggu canda tawa antara Kinanti dengan Seungcheol.

"Oh, tante Yuna!" Seru Kinanti. Kinanti langsung berlari memeluk Yuna. Yuna yang tahu akan dipeluk Kinanti, spontan dia menyamakan tinggi nya dengan anak kecil itu.

"Hey, sayang. Kenapa kau menangis tadi, hmm?" Tanya Yuna sembari mencolek dagu Kinanti.

"Aku takut akan petir, tante," Jawab Kinanti dengan wajah sendu.

"Hey, sudah-sudah. Jangan mulai menangis lagi," Ada senyuman disela kata-kata Yuna. "Hujan sudah hampir berhenti," Ujar Yuna.

"Omong-omong, kau ini siapa? Kenapa kau ada disini?" Selesai berbicara dengan Kinanti, Yuna beralih pada Seungcheol. Bukan tatapan curiga yang ia lemparkan pada Seungcheol, tapi malah senyuman yang tampil di wajah nya.

"Aku Seungcheol. Ayah Kinanti," Jawab Seungcheol.

"Ayah?" Yuna berpikir sejenak. "Kau memiliki ayah, sayang?" Tanya Yuna pada Kinanti.

"Iya, tante. Dia ayah kandung ku. Dia lah orang yang selalu ku tanyakan selama ini," Ujar Kinanti.

"Begitu?" Tanya Yuna yang hanya dibalas anggukan oleh Kinanti.

"Ehm, Nona. Boleh aku tahu siapa nama mu?" Tanya Seungcheol.

"Tentu saja," Yuna bangun dari posisi nya yang tadi, kemudian menjulurkan tangan nya menyalami Seungcheol. "Namaku Choi Yuna. Kau bisa memanggil ku Yuna." Lagi dan lagi, Yuna menampilkan senyuman manis nya.

Seungcheol menjabat tangan Yuna, "Senang berkenelan dengan mu, Nona. Eh maksud ku Yuna," Kekehan canggung Seungcheol tampilkan sekarang.

"Tante, bisakah kita masuk sekarang?" Tanya Kinan.

"Oh ya, tante sampai lupa. Ayo Kinan masuk sekarang, hawa nya sedang dingin saat ini," Ujar Yuna. "Ekhem, Seungcheol. Bisa aku melepas jabatan tangan ini?" Tanya Yuna agak sedikit canggung.

"Oh? Iya, maafkan aku." Lagi, Seungcheol kembali terkekeh canggung. Yuna dan Kinanti hanya bisa tertawa melihat Seungcheol seperti itu.

。・゚・💗・゚・。

Seokjin berjalan memasuki ruang perawatan Sojung. Dia berdiri disamping ranjang tempat tidur Sojung. Menatap sendu tubuh Sojung.

"Ada apa denganmu? Kenapa hal ini bisa terjadi? Saya hampir saja kehilangan mu," Ujar Seokjin dengan volume suara yang sangat kecil.

"Sojung. Kalau boleh saya jujur. Sejujurnya saya masih mencintaimu," Ujar Seokjin lagi, masih dengan volume suara yang sama.

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang