🗝️ -Delapan Belas- 🗝️

1.3K 160 15
                                    

。・゚・💗・゚・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

"Aw!"

Bukan suara lenguhan pagi hari yang pertama Seokjin dengar, melainkan suara rintihan (yang berasal dari mulut Sojung) lah yang pertama Seokjin dengar.

Dengan segera, ia membuka matanya. Dia segera menghampiri Sojung dan bertanya, "Ada apa?"

Mata Sojung telah membengkak, rupa nya sedari tadi dia telah menahan rasa sakit nya. Ini lebih sakit dari luka yang kemarin, ya Tuhan... bantu Sojung untuk bisa menahan rasa sakit nya.

"Sojung, kau kenapa?" Seokjin panik.

"S-sakit, pak. Kaki ku sakitttt!!!" Rintih Sojung.

Seokjin tidak mau kebanyakan diam, lantas dia berlari keluar ruangan mencari dokter.

Tak lama kemudian, dokter datang bersama dengan seorang perawat.

Dokter langsung ambil tindakan. "Suster, tolong ambilkan jarum suntik beserta obat ³anestesi lokal ," Perintah sang Dokter.

Dengan cekatan, perawat (atau yang biasa dipanggil suster) itu melakukan perintah sang Dokter. Setelah mendapatkan benda yang dia minta, sang Dokter langsung memegang kaki Sojung kemudian menyuntikan obat (anestesi lokal) kedalam tubuh Sojung, lewat kaki bagian bawah nya.

Setelah selesai, dokter memyerahkan kembali jarum suntik itu pada sang perawat. Dan kemudian berkata, "Bapak, bisa ikut saya sebentar?"

Seokjin mengangguk, kemudian sang dokter kembali berkata, "Ibu, saya tinggal sebentar, ya? Saya mau bicara dulu dengan suami ibu," Ujar  sang Dokter.

'Suami?' ah sudah, hal itu tidak penting lagi untuk dibicarakan saat ini. Yang terpenting bagi Sojung sekarang adalah, rasa sakit yang ada pada kaki bawah nya (betis) segara hilang.

Disisi lain, Seokjin sedang berbicara dengan dokter.

"Jadi, bagaimana keadaan nya, dokter?" Tanya Seokjin.

"Begini, tadi itu tidak terjadi masalah yang serius. Nyeri yang terjadi pada istri bapak itu disebabkan karena obat bius yang ada di tubuh Ibu Sojung, telah habis," Jelas Dokter.

"Owhh syukurlah.." Seokjin bernafas lega. Terapi tidak setelah ia mendengar kata ini, "Akan tetapi, ada satu hal penting lagi yang saya harus sampaikan pada bapak," Lanjutnya.

"Apa?" Tanya Seokjin.
"Ibu Sojung mengalami ²paraplegia. Hal ini disebabkan karena tulang belakang Ibu Sojung yang cedera, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang belakang untuk menyalurkan sinyal, dari otak keseluruh tubuh,"

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang