🗝-Dua Puluh- 🗝

1.2K 145 17
                                    

。・゚・💗・゚・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

Suara canda tawa terdengar ria disini. Iya disini, tepatnya di salah satu taman yang berada di belahan kota Seoul.

"Kau membuatku sakit perut dengan lelucon konyol mu itu, Cheol!" Wanita itu terus tertawa, sesekali, dia menepuk-nepuk punggung lawan main nya, melampiaskan rasa kegembiraannya.

"Hei, aku bukan ikan badut! Aku juga tidak pandai membuat lelucon," Tukas sang pria dengan seulas senyuman manis diwajah nya.

"Ah, sudah, ah. Perut ku sakit, pipi ku juga sakit." Wanita itu menggembungkan pipinya, dia bermaksud agar rasa sakit di pipinya agak hilang sedikit.

"Kau tampak seperti Kinanti, Yuna!!!" Sang pria dengan gemas mencubit pipi wanita nya.

"Ah!!" Tangan jail sang pria, kini mendapatkan hajaran dari tangan wanita nya.

"Apa kau tak mengerti? Pipi ku sedang sakit! Kenapa kau malah mencubit nya, hah?" Wanita itu merajuk, dia lantas memasang wajah kesal pada sang pria.

"Kau terlihat menggemaskan jika sedang marah, Yuna."

Dup...

Seungcheol nama pria itu. Dia kini telah mendudukan dirinya diatas rerumputan taman. "Duduklah disini, Yuna-yaa," Ujarnya.

Yuna mengikuti instruksi yang diberikan Seungcheol. Dia duduk, kemudian dia menghela nafas. "Huhhh...."

"Kenapa?" Tanya Seungcheol.

"Apa nya yang kenapa?" Tanya balik Yuna.

"Maksudku, kenapa kau menghela nafas?" Tanya Seungcheol, sembari sedikit meralat ucapan nya.

"Tidak apa-apa. Memangnya salah aku menghela nafas?" Seungcheol yang mendapat jawaban seperti itu dari Yuna hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Disini indah, ya?" Gumam Yuna.

"Sa---ngat Indah!" Balas Seungcheol.

"Yuna-yaa, ku rasa ini adalah waktunya," Ucap Seungcheol sepersekian secon kemudian.

"Waktu? Waktu apa?" Tanya Yuna tak mengerti.

"Iya, waktunya..." Sahut Seungcheol.

"Yuna, mungkin kita baru saja mengenal satu sama lain. Tapi, harus ku akui, sejak awal, aku jatuh hati padamu. Rasa ini semakin hari, semakin tumbuh. Aku tidak bisa menyangkalnya lagi. Sudah dua minggu lebih, rasa ini selalu saja menggangguku. Yuna-yaa, mau kah kau menjalin hubungan dengan ku?"

Yuna terpaku, bibirnya seakan terkunci sekarang. Ia tak mampu berbicara!! Nafasnya tercekat, rasa haru kini hadir dalam dirinya.

。・゚・💗・゚・。

"Hari ini kau sudah bisa pulang ke rumah, Sojung."

Kim Seokjin. Kalian tentu tidak lupa kan siapa dia? Dia adalah lawan main dari pemeran utama cerita ini.

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang