🗝️ -Dua Puluh Enam- 🗝

1.1K 130 25
                                    

。・゚・💗・゚・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

5 bulan kemudian...

"Hasil lab menunjukkan kalau tulang belakang milik Ibu Sojung sudah kembali berfungsi dengan normal. Kita juga bisa lihat dari hasil perkembangan fisioterapi Ibu Sojung tadi. Perlahan, Ibu Sojung sudah bisa kembali berjalan dengan normal."

Dengan jubah Kebesaran Seorang Dokter yang ia pakai, kini Dokter Laras sedang berkonsultasi dengan pasien nya.

Kedua sudut bibir dua lawan bicara Dokter Laras terangkat, dan menampilkan senyuman manis disana.

"Jadi, saya sudah bisa berjalan dengan normal?" Tanya lawan bicara Dokter Laras, Sojung.

Dokter Laras tersenyum, "Belum sepenuhnya, baru delapan puluh persen saja. Tapi itu adalah awal yang baik. Oleh karena itu, saya anjurkan kepada Ibu untuk tidak menggunakan kursi roda lagi mulai sekarang." Pandangan mata Dokter Laras, kini beralih pada seorang Pria yang tengah duduk disamping Sojung. "Dan untuk Pak Seokjin, dimohon bantuannya untuk proses pemulihan Ibu Sojung ya, Pak? Tolong dampingi ia selama masa pemulihan berlangsung."

Lelaki yang bernama Seokjin itu tersenyum kemudian membalas perkataan Dokter Laras, "Tentu saja, Dok."

"Ini saya buatkan resep obat-obatan yang perlu Ibu Sojung konsumsi selama masa pemulihan." Dokter Laras merobek salah satu kertas dari buku note nya dan kemudian memberikannya pada Seokjin.

Lantas Seokjin tersenyum, "Terimakasih banyak karena telah mau membantu Sojung untuk menyembuhkan penyakitnya, Dok."

Dokter Laras membalas senyuman Seokjin, "Sama-sama, Pak. Itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang Dokter."

。・゚・💗・゚・。

"Kinan!" Merasa dipanggil namanya, anak itu menolehkan kepalanya ke kanan dan kekiri.

"Eh, Nara. Ada apa, Ra?" Tanya Kinanti.

"Tidak apa-apa, hehe." Lawan bicara Kinanti, anak kecil yang bernama Jeon Nara itu hanya tertawa renyah.

"Ah, ku kira ada sesuatu," Keluh Kinanti.

"Kau belum dijemput? Dimana Papa dan Mama mu?" Tanya Nara.

"Entahlah, faktanya mereka belum sampai sekarang ini. Kau? Apa kau juga belum dijemput?"

"Huh, Bunda ku sedang sakit, makanya aku tidak di jemput sekarang," keluh Nara.

"Apa kau mau pulang bersama denganku? Papa pasti akan mengantarmu pulang sampai di rumahmu dengan selamat," Tawar Kinanti.

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang