🗝️ -Dua Puluh Empat- 🗝

1K 117 14
                                    

。・゚・💗・゚・。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

Flashback

"Sialan! Kemana semua duit gue? Heran, kenapa si duit gue habis terus. Kalo kaya gini, gue mau makan darimana coba?"

Jeong Sora. Wanita cantik bersurai coklat dan berkulit putih bagai Barbie impian. Dia kini sedang pusing memikirkan uang, uang, dan uangnya yang lama-lama semakin menipis.

"Ck! Seungcheol si udah miskin, coba aja kalo dia masih kaya, bakal gue porotin terus tuh uang nya."

Ting!
Sebuah ide buruk terlintas dipikiran Sora.

"Si Seungcheol kan punya anak. Kenapa gak gue jadiin bahan aja buat gue dapetin uang banyak. Kan gue bisa tuh culik anaknya dan minta uang tebusan dengan jumlah yang banyak. Secara, si Sojung itu kan sayang banget sama anaknya. Gue yakin seratus persen, dia bakal ngelakuin apapun demi anaknya." Jeong Sora menarik satu sudut bibirnya ke atas, dan tersenyum bagai Iblis.

Flashback off

。・゚・💗・゚・。

Krieett...

Pintu ruang rawat terbuka lebar. Menampilkan tubuh gagah seorang Choi Seungcheol diambang pintu.

Seungcheol berjalan menuju ke dekat ranjang Yuna. "Kau tidak istirahat dari semalam?" Tanyanya pada Tuan Kim Seokjin.

Seokjin tersenyum. "Seperti yang kau lihat. Jawabannya, tidak."

"Lalu Sojung?" Tanya Seungcheol lagi. Tapi kali ini, dia menanyakan tentang Sojung.

"Dia baru saja tidur pukul lima pagi tadi."

"Kau yang mengangkat tubuhnya ke sofa itu?" Tanya Seungcheol ketika melihat tubuh Sojung yang sedang tertidur diatas sofa.

"Tidak mungkin kan kalau Sojung sendiri yang menaruh tubuhnya disana?"

"Apa kondisi Yuna sudah ada peningkatan?" Tanya Seungcheol lagi.

"Baru saja dokter kemari. Katanya, kondisi Yuna sekarang ini sudah mengalami sedikit peningkatan. Walaupun sedikit, tapi katanya itu sangat bagus untuk untuk membantu Yuna agar segera sadar."

Seungcheol menghela nafas lega, dan senyuman manis terukir diwajahnya. "Syukurlah."

Tak lama kemudian, kedua orang Pria tersebut mendengar teriakan yang berasal dari mulut Sojung. "Kinan! Tidak! Kinan! Kinanti!" Sojung terbangun dari tidurnya. Rupanya, dia tadi mengalami mimpi buruk. Keringat terus keluar dan mengalir dari dahi dan pelipis Sojung.

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang