🗝️ -Epilogue- 🗝

2.1K 160 37
                                    

Sudah siap untuk menerima kenyataan?





































Jangan menangis, tapi biarkan saja air matamu mengalir.


























Siap membaca Epilog cerita Mama?




























Kalau begitu, Selamat Membaca!














Kalau begitu, Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。・゚・💗・゚・。

Hujan deras serta angin kencang menjadi saksi bisu atas kecelakaan ini.

Sebuah mobil silver metalik baru saja menjadi korban hantaman truck besar. Mobil itu, terpental sejauh 15 meter, dari tempat kejadian. Membuat para penumpang yang ada di dalamnya, terpaksa harus meregang nyawa.

。・゚・💗・゚・。

Pria dengan jubah kebesaran berwarna putih itu, datang mendekati pasien yang terbaring diatas pembaringan IGD.

Diraihnya tangan pasien untuk mengetahui apakah masih ada denyut nadi, atau tidak. Selanjutnya dia memakai stetoskop miliknya, memeriksa detak jantung pasien.

Dengan berat hati, Dokter itu berkata. "Pasien telah meninggal. Tolong sampaikan kabar ini pada keluarganya."

。・゚・💗・゚・。

Menangis. Sojung hanya bisa menangis. Menangis dalam dekapan Seokjin, suaminya.

"Bagaimana jika terjadi apa-apa dengan Kinanti?! Aku bodoh! Kenapa aku membiarkannya ikut mobil yang disediakan oleh sekolahnya?!! Kenapa??!!" Sojung terus menerus mengeluarkan kata-kata itu. Kata-kata itu terus saja keluar dari mulutnya, bersamaan dengan deras nya air mata yang mengalir.

"Sabar Sojung, kita semua sama mencintai Kinanti. Kita semua tidak ingin sesuatu terjadi padanya," Seokjin berusaha menenangkan Sojung, ia mengeratkan pelukannya.

Sementara Seungcheol, dia juga sama seperti Sojung. Menangis, ada rasa takut kehilangan di hati kecilnya.

Suster keluar dari ruangan Instalasi Gawat Darurat. Sojung yang melihat itu, spontan berjalan mendekati Suster, dan melepaskan pelukan Seokjin.

"Suster, bagaimana dengan keadaan anak saya? Dia, baik-baik saja, kan?"

Suster menatap Sojung penuh rasa perihatin, "Maafkan kami. Pasien tampaknya sudah meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit tadi," ujar Suster.

Mama; Sowjin️ ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang