Ichi

26.4K 1.5K 245
                                    

Note: ini sequel dari Our Fate, sebenernya engga terlalu nyambung sama yang itu kok, dan ga usah baca yang pertama juga ga papa kok, karena bakal aku jelasin ulang, tapi kalau mau lebih paham baca aja dulu Our Fate yg s1.

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa 😆

.
.
.

Awalnya Lee Taeyong mempercayai apa yang namanya takdir. Takdir juga yang telah menyatukan seorang phobia api sepertinya dengan seorang penguasa api seperti Jung Jaehyun.

Pertemuan awal mereka di masa kecil pun seolah menjadi tanda dari takdir itu sendiri, ketidak sengajaan seorang Jung Jaehyun yang menyebabkan kematian kedua orang tua Taeyong tampak seperti alasan bagus untuk Jung Jaehyun yang harus membahagiakan Taeyong di masa depan untuk mengganti segala kesalahannya di masa lalu.

Tapi semua itu tidak ada artinya sekarang.

Taeyong tidak mau mempercayai ini semua, tapi itulah yang terjadi. Dirinya duduk di atas sofa dengan seorang pengacara yang duduk di hadapannya. Selembar kertas terletak begitu saja di meja.

Pemuda cantik itu menatap kertas dihadapannya dengan pandangan yang sangat sulit diartikan, air matanya ingin tumpah begitu saja sekarang.

"Tuan Lee, anda akan resmi berpisah dengan suami anda setelah Tuan Jung Jaehyun menandatangani surat ini" tutur pengacara itu disertai senyuman lembut.

Apakah tidak ada yang tahu bagaimana sesaknya dada Taeyong sekarang? Rasanya seolah seluruh pasokan oksigennya di ambil begitu saja, sesak.

"Hmm terima kasih atas bantuannya, aku akan segera mentransfer semua biayanya" balasnya sambil menatap kosong kertas pernyataan perceraian dirinya dengan Jung Jaehyun.

Pada akhirnya Taeyong mengerti, pernikahan itu tidak bisa hanya berjalan dengan cinta saja, karena itu tidak cukup, tapi juga membutuhkan pengorbanan, kejujuran, kesetiaan dan masih banyak lagi. Bisa dibilang Taeyong juga menikah dengan Jaehyun di usia yang terbilang masih sangat muda, dimana ego mereka masing-masing masih tinggi.

Enam tahun berlalu sejak pernikahan mereka, dan beginilah akhirnya. Tapi memang harus seperti itu, ketimbang kedua belah pihak sama-sama terluka lebih jauh lagi, lebih baik segalanya diakhiri.

Kedua orang tua Taeyong sudah tiada berkat kecelakaan masa lalu yang rasanya ingin dia lupakan begitu saja, karena itu berhubungan dengan Jaehyun, mantan suaminya, oh belum bisa disebut mantan, karena Jaehyun belum menandatangani surat perceraian mereka.

Sekarang dia tidak tahu harus bersandar pada siapa. Ten sahabatnya? Tidak, laki-laki kelahiran Thailand itu sedang sibuk dengan hubungannya bersama Johnny, bos Taeyong di perusahaan modeling, dia tidak bisa mengganggu mereka.

Dengan Yuta? Mantan kekasihnya dulu? Tidak, Taeyong ragu Yuta masih perduli dengannya. Atau dengan Jung Chaeyeon? Sepupu Yuta yang pernah menyatakan cintanya padanya? Tidak. Ia jadi merasa menjadi orang paling jahat karena telah menolak gadis sebaik dirinya.




"Mommy!!"

Teriakkan seorang anak kecil membuyarkan lamunan Taeyong yang tengah duduk di ruang tamu setelah mengantar pengacaranya pulang.

"Markeu! Kemari nak!" Taeyong merentangkan tangannya menyambut seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun yang tengah berlari ke arahnya.

Mark Jung, atau sekarang menjadi Mark Lee itu adalah anak dari Lee Taeyong dan Jung Jaehyun, anak mereka satu-satunya.

Mark langsung melompat dan mendudukkan dirinya di pangkuan Taeyong lalu mendekap tubuhnya erat.

"Mommy! Mark rindu Mommy" ujarnya dengan suara teredam karena anak laki-laki itu menenggelamkan kepalanya di dada Taeyong.

Our Fate: When Everything Changed ◽JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang