Haii i'm back
.
.
.Taeyong berkali-kali meneguk ludah kasar sambil sesekali meremas jari-jari tangannya sendiri. Bagaimana tidak, saat ini ia sedang berada dalam satu ruangan bersama, Jaehyun dan Daniel. Suasananya begitu tegang. Daniel sama sekali belum tahu jika Taeyong sudah menemukan keberadaan Jaehyun.
Taeyong juga tidak tahu kapan Daniel kembali ke Korea, setahunya Daniel masih akan menetap di Amerika sampai seminggu lagi.
Jaehyun yang pertama membuka suara, ia berdehem singkat sambil menatap ke arah Taeyong.
Si mungil itu balas menatap Jaehyun ragu, ia menggigit bibirnya pelan "J-Jaehyun kenalkan ini Daniel, dia salah satu temanku" ujarnya takut-takut.
Jaehyun mengangguk singkat, ia kemudian menoleh ke arah pria yang tengah duduk di hadapannya dengan wajah datar itu, ia mengulurkan tangannya.
Daniel terdiam sejenak, kemudian menjabat tangan Jaehyun.
"Kenalkan, aku Jaehyun suami Taeyong" ujarnya mantap.
Taeyong dan Daniel sama-sama terkejut dengan kata-kata Jaehyun barusan, namun Daniel dengan segera merubah raut keterkejutannya menjadi datar kembali, ia melepas jabatan tangannya sambil mengangguk singkat.
Sebenarnya Taeyong benci situasi tegang seperti ini, tetapi tadi Jaehyun sendiri yang menawari Daniel untuk mampir sebentar ke kantor mereka, jadi seperti inilah sekarang, mereka bertiga duduk di dalam ruangan pribadi Jaehyun, sedang Mark Taeyong titipkan pada Yuta sebentar.
"Umm bukannya kau seharusnya masih di Amerika hingga minggu depan Niel?" tanya Taeyong berusaha melepas kecanggungan.
Daniel mengangguk mengiyakan "i miss you. Jadi aku kembali ke sini lebih cepat" ujarnya. Taeyong kira Daniel hanya bercanda dengan kata-katanya tetapi ia sama sekali tidak tersenyum ataupun tertawa.
Suasana menjadi lebih canggung berkat jawaban Daniel.
"Jadi— kau sudah bertemu dengan Jaehyun?" tanya Daniel, tetapi nada yang digunakannya sama sekali tidak seperti bertanya, melainkan seperti menuduh Taeyong.
"A-ah huum aku sudah bertemu dengan Jaehyun, sejak lama" jujur Taeyong sambil melirik Jaehyun yang menyeringai puas.
Daniel hanya diam sambil mempertahankan ekspresi datarnya.
"Ah ya Niel kau baru saja pulang dari Amerika kan? Kenapa tidak beristirahat saja sekarang?" Taeyong mencoba memecah keheningan.
Daniel mengalihkan atensinya pada Taeyong, ia mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman manis "melihatmu saja membuat rasa lelahku pergi entah ke mana"
Taeyong terdiam mendengar jawaban Daniel, begitu pula dengan Jaehyun yang benar-benar hanya menampilkan eskpresi datarnya, tangannya mengepal di atas pahanya.
"A-ah kau bisa saja" balas Taeyong gugup, ia sesekali melirik ke arah Jaehyun.
Pintu ruangan yang terbuka dengan tiba-tiba mengalihkan atensi ketiga lelaki yang sedang dilanda keheningan itu.
"Eii ada baby boy di sini?!" ujar orang yang kini tengah berdiri di ambang pintu dengan senyuman bodohnya.
Jaehyun yang melihat Lucas tengah tersenyum bodoh hanya bisa kembali menahan emosinya, ingin rasanya ia membentak Lucas karena masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, namun jika ia mengeluarkan emosinya saat ini mungkin saja emosinya sejak tadi yang mendengarkan jawaban dari seorang Daniel akan ikut keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate: When Everything Changed ◽JaeYong
FanfictionSegalanya pasti akan berubah. Begitupun dengan perasaan seseorang. (sequel Our Fate) ❗Boy x Boy ❗Jung Jaehyun x Lee Taeyong