San

9.5K 1.1K 165
                                    

Note: aku tau apa yang ada dipikiran kalian bagi yg udah baca our fate pertama—

KENAPA JAEHYUN BERUBAH bgt dari yang di pertama. Yakan.

Karena—











Jaehyun memang manusia
biasa, yang tak sempurna dan kadang salah~😆

................................
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
I learned to live, half alive
.
.
.

Hidup seorang diri itu sulit, apalagi di saat kau sudah terbiasa dengan kehadiran seseorang yang selalu mengisi harimu.

Dulu Taeyong terbiasa dengan hidup sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal dalam kebakaran hebat yang menghabisi rumahnya. Ia hidup mandiri dengan bekerja menjadi seorang model dan bekerja sampingan menjaga toko musik milik Ten.

Tapi setelah bertemu dengan Jaehyun, semua itu berubah. Perlahan namun pasti, Taeyong mulai bergantung pada laki-laki itu yang awalnya merupakan partner kerjanya. Semua itu bukan atas kemauannya juga, tapi Jaehyun yang selalu memberinya harapan berlebih dan hampir setiap saat ada untuknya.

Jaehyun berhasil membuat Taeyong jatuh sepenuhnya kepadanya, hingga rasa-rasanya Taeyong tidak bisa menoleh kemanapun lagi saat bersama pemuda Jung itu.

Tapi sekarang Jaehyun juga dengan mudahnya menjatuhkan Taeyong ke dalam lubang gelap terdalam, dimana ia tidak bisa melihat apapun lagi.

Ternyata benar kata orang... Orang yang bisa menyakitimu paling dalam adalah orang yang kau cintai paling dalam juga.




Akhir-akhir minggu ini Taeyong selalu menghabiskan waktu dengan datang ke sebuah tempat gym, dia ingin menyibukkan diri dan mengalihkan pikirannya sementara. Karena pekerjaannya menjadi model paling lama hanya mengambil waktu tiga jam perhari, jika ia datang ke toko Ten, belum tentu sahabatnya itu ada di sana.

Daripada menunggu di rumah sambil merasakan keheningan laki-laki itu memilih untuk pergi ke gym sambil menunggu jam untuk menjemput Mark pulang.

Seperti saat ini, Taeyong sedang berjogging di atas treadmill dengan kecepatan sedang.

Laki-laki dengan wajah manis itu mengenakan celana pendek setengah paha yang menampakkan kaki jenjang dan mulusnya, dan mengekspos bagian bawah paha putihnya. Serta kaos longgar berwarna putih polos. Keringat membasi kening dan lehernya, rambut cokelatnya menjadi lepek dan basah.

Taeyong terus berlari sambil mengatur napasnya yang terengah-engah, ini sudah lima belas menit lamanya ia berlari di kecepatan sedang.

Pikiran Taeyong selalu saja berlari ke arah Jaehyun, tapi ia segera kembali menambah laju larinya dan memfokuskan dirinya hingga bayang-bayang tentang Jaehyun hilang.



Tanpa ia sadari ada seorang laki-laki tinggi sedang berdiri di pintu ruang gym yang memang sedang sepi itu, sebenarnya ia sudah berdiri di sana sejak lama, mengawasi Taeyong. matanya memandang Taeyong dengan mata yang menggelap, melihatnya dengan keadaan berolahraga seperti itu tampaklah sangat sexy dan menggoda, tapi laki-laki tadi segera menggelengkan kepalanya.

"Hahhh apa yang kupikirkan ini?!" gerutu laki-laki itu sambil memukul kepalanya sendiri, setelahnya ia memilih untuk melangkah pergi.

Our Fate: When Everything Changed ◽JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang